Judul VCD: Sejarah Penerapan Syariat Islam di Indonesia [2 Seri]: Seri 1 [644 - 1652 M], dan
Seri 2 [1652 - 2006 M]
Produksi : el-Moesa Production, 2007 [el_moesa@yahoo.com]
Durasi : 57 menit, 31 detik [Seri 1] dan 58 menit, 8 detik [Seri 2]

Seri 2 [1652 - 2006 M]
Produksi : el-Moesa Production, 2007 [el_moesa@yahoo.com]
Durasi : 57 menit, 31 detik [Seri 1] dan 58 menit, 8 detik [Seri 2]


Salah besar jika ada pihak-pihak yang meragukan dan bahkan menentang penerapan syariat Islam sebagai ideologi negara. Faktanya, Islam sudah diterapkan sejak jaman baheula di negeri ini. Andai saja para sejarawan nasional mau jujur menulis, sebenarnya Indonesia pernah menerapkan Islam sebagai ideologi negara.
Ide negara Islam sebagai wadah penegakkan dan penerapan syariat Islam, bahkan sudah ada di Indonesia sejak terbentuknya Kesultanan Aceh sekitar 1042. Hal ini tentu amat wajar mengingat perjuangan kesultanan-kesultanan Nusantara hingga perjuangan kemerdekaan RI dimotori oleh para pejuang Muslim. Itu sebabnya, jika sekarang gairah perjuangan itu tetap menyala, seharusnya tidak disikapi dengan kecurigaan. Selain bukan hal baru, juga memang perjuangan penegakkan dan penerapan syariat Islam sebagai ideologi negara ini tidaklah “aneh”. Jadi kecurigaan dan ketakutan bagi sebagian kalangan terhadap penerapan Islam sebagai ideologi negara ini tidaklah beralasan. Sangat tidak beralasan.
Ketika Islam dipahami sebagai ideologi, maka “hararatul mabda’” (panasnya ideologi) itu akan menggerakkan turbin pemikiran dan mewujudkannya dalam bentuk perjuangan untuk melawan kedzaliman. Islam sebagai ideologi ini juga disadari oleh para orientalis Barat, mereka sepakat bahwa “Islam is not merely a religion. It is also a way of life and a whole civilization” (Islam bukan sebagai agama belaka, tetapi juga sebagai suatu gaya dan cara hidup, serta suatu peradaban lengkap). Jangan heran pula jika Bung Karno pun pernah mengatakan bahwa “Islam is not only a religion of the mosque, but also of life and struggle!” (Islam tidak hanya agama untuk diamalkan di masjid-masjid, tetapi juga untuk diamalkan di bidang kehidupan dan di medan juang!)
Dalam VCD ini, kita akan menemukan gambaran fakta yang sangat banyak tentang sejarah penerapan syariat Islam di Indonesia. Pada Seri 1 misalnya, dibahas dengan sangat bagus tentang permulaan dakwah Islam di Nusantara. Jika dalam buku-buku sejarah yang pernah kita baca, Islam yang masuk ke Nusantara dibawa oleh pedagang Parsi dan Gujarat, maka sejatinya tidaklah demikian. Sebab, faktanya adalah penyebaran Islam ke Nusantara memang sudah disiapkan oleh Khilafah Islamiyah dengan mengutus ulama-ulama terbaiknya ke Nusantara untuk mendakwahkan Islam. Nusantara pun kemudian menjadi bersatu dengan adanya Islam. Islam diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan seperti: politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, hukum, peradilan, dan pemerintahan.
Menonton VCD ini, kita tidak merasa berat harus melahap puluhan buku karena dalam VCD ini disajikan dengan amat manis dan mudah untuk memperoleh fakta yang banyak dengan waktu yang sedikit. Tentu saja, sebagai pengenalan informasi awal tentang penerapan syariat Islam di Indonesia, VCD ini sangat membantu. Tapi jika ingin memperdalam sebaiknya membaca literatur yang lengkap dari buku-buku dan manuskrip yang ada. Minimal dari rujukan yang diambil dalam pembuatan VCD ini, yang bisa dilihat pada tayangan ‘credit’ di akhir durasi VCD ini.
Pada Seri 2, kita akan diajak ‘bernostalgia’ menengok perjuangan para pendahulu kita dalam menerapkan syariat Islam. Jatuh-bangun, tekanan, halangan, dan keberhasilan silih berganti. Bahkan umumnya terus merosot karena tekanan dari pihak yang membenci Islam makin kuat. Apalagi didukung oleh penjajah yang saat itu berkuasa dan mencengkeram serta mengendalikan peta kekuatan politik. Overall, VCD ini layak dimiliki sebagai pelengkap informasi dan bahan mewacanakan penerapan Islam sebagai ideologi negara.
Penulis skenario dari VCD semi dokumenter ini rupanya ingin memberikan pendidikan politik, sehingga pemirsa bukan hanya disodorkan fakta yang ‘mati’ begitu saja, tapi menyelipkan opini yang insya Allah jujur karena berangkat dari penilaian terhadap fakta yang ada. Agar menjadi pelajaran bagi kaum Muslimin generasi berikutnya.
Satu-satunya kelemahan, jika pun ingin disebut sebagai kelemahan, yakni memberi ruang ‘publikasi’ yang sangat besar kepada salah satu partai politik yang giat berdakwah menerapkan syariat Islam, yakni Hizbut Tahrir Indonesia. Sehingga seolah-olah menjadi bagian dari kampanye partai tersebut. Padahal, media ini bukanlah corong partai tersebut. Mungkin saking setujunya dengan perjuangan mereka. Allahu’alam.
Terlepas dari ‘kelemahan kecil’ itu, VCD ini, baik Seri 1 dan Seri 2 layak untuk dimiliki dan disebarkan kembali kepada seluruh kaum muslimin yang ingin mencari kebenaran sejarah dan menjadikan bahan evaluasi perjuangan saat ini jika pun dalam sejarah ada kekeliruan yang berakibat menggagalkan perjuangan para pendahulu kita saat itu. Allahu’alam bishowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar