PPC Iklan Blogger Indonesia

Rabu, 29 Desember 2010

Bekal di Hari Tua

Dalam perjalanan dengan kereta api dari kota gudeg, Yogyakarta menuju Bandung, saya berdampingan dengan seorang bapak berusia limapuluh tahunan, beliau bernama bapak Budi. Ternyata dia mempunyai kesibukan bekerja di suatu perusahaan di kota Cimahi. Beliau menceritakan tentang kisah-kisah hidupnya yang dapat diambil hikmahnya, selain itu dia menambahkan kisah putranya yang telah bekerja di suatu perusahaan di Kalimantan maupun putrinya yang sedang mencari pekerjaan di kota Bandung.

Yach, dari cerita beliau saya mengambil hikmah bahwa orang tua tentu menginginkan anak-anaknya agar dapat berhasil dalam hidupnya. Yang terkesan bagi saya, ketika terdengar adzan subuh, beliau setelah berwudlu/bertayamum di kereta api, kemudian mengerjakan shalat subuh. Kereta tepat pukul 05.30 pagi WIB berhenti di setasiun kota Bandung. Kamipun bersama-sama keluar menuju beranda setasiun. Saya dijemput adik dengan sepeda motor, bapak Budi menggunakan angkutan kota menuju tempat kerjanya di Cimahi. Kejadian bersama bapak Budi ini terjadi bulan Agustus 2006 yang telah lalu.

Subhanallah, di awal September ini kembali saya bertemu kembali dengan bapak Budi baik dalam perjalanan dengan kereta api menuju kota Yogya, kebetulan saya ada keperluan kembali di kota pendidikan tersebut. Maupun ketika kembali ke Bandung saya pun berjumpa lagi dengan beliau. Bapak Budi ternyata sering melakukan perjalanan pulang pergi dari Bandung ke Yogya, karena di Yogya beliau mempunyai rumah dan keluarga. Tentu dari pertemuan dengan bapak Budi memberikan (ibroh) pelajaran bagi saya bahwa orang tua walaupun telah lanjut usia tentu akan terus memperjuangkan dengan sekuat tenaganya untuk membahagiakan keluarganya baik material maupun spiritrual.


***

Diawali ingin mengetahui kabar sahabat saya yang bekerja di suatu institusi syariah di kota Bandung, telepon seluler pun saya gunakan untuk menghubunginya. Ada suatu kabar yang membuat saya termenung sejenak, ketika dia dengan terbata-bata mengisahkan bahwa ayahnya telah meninggal dunia, Innalilahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, ucapku dalam hati. Saya pun kembali mengenang ketika beliau masih hidup. Di usia yang telah senja dan memasuki masa pensiun itu, ayah sahabat saya ini, tidak lupa dengan ibadah wajibnya yaitu melakukan shalat wajib lima waktu di masjid terdekat, diikuti mengikuti majelis taklim. Selain itu beliau senantiasa berbuat kebaikan kepada tetangga-tetangga maupun lingkungannya di tempat tinggal beliau tepat di jantung kota Bandung.

Ketika meninggal dunia pun tetangga-tetangga ayah sahabat saya ini, senantiasa mengenang kebaikan-kebaikan beliau. Hingga sewaktu di kebumikan di daerah kelahiran beliau yaitu di daerah Kadipaten Majalengka, kota yang berjarak limapuluh kilometer dari Bandung, tetangga-tetangga nya mengikuti takziah tersebut. Hikmah kejadian ini, mengingatkan saya pada (Q.S Al Hasyr [59] : 18) yang artinya �Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.�

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

morzing.com dunia humor dan amazing!