Nabi muhammad adalah seorang pembawa  risalah Alloh yang sangat mencintai umatnya. Sepanjang hidupnya ia  dedikasikan untuk menyebarkan risalah Alloh kepada umat manusia, walau  dihadapkan pada tantangan, cemoohan dan penderitaan. 
Alloh SWT menggambarkan sifat dan perjuangan nabi Muhammad dalam QS Attaubah 128:
“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS. 9:128)
Berangkat dari kecintaan beliau yang  sangat besar terhadap umatnya, ia menginginkan umatnya senantiasa berada  dalam keimanan agar selamat dunia dan akhirat. Untuk itulah, beliau  memiliki beberapa kehawatiran yang tidak ingin terjadi kepada umatnya.  Karena jika kekhawatiran ini terjadi, niscaya umat itu ada dalam  kesesatan dan kecelakaan dunia dan akhirat.
Apa sajakah kekhawatiran nabi itu? Jawabannya adalah sebagai berikut:
#1. Pemimpin yang menyesatkan (Dholim)
Nabi sangat mengkhawatirkan jika umatnya dipimpin oleh pemimpin yang  menyesatkan (dholim) . Kenapa? Karena seorang pemimpin adalah lokomotif  yang menentukan arah suatu masyarakat. Baik buruknya tatanan masyarakat  akan sangat ditentukan oleh pemimpinnya. Islam melarang umatnya memilih  musuh Alloh dan musuh orang beriman sebagai pemimpin baginya. Begitu  pula orang yang tabiatnya lebih cenderung terhadap kekafiran daripada  keimanan.
Nabi sangat mengkhawatirkan, jika umatnya dipimpin oleh pemimpin yang dholim (menyesatkan), maka umatnya akan rusak.
#2. Riya
Nabi berkata, “Yang paling aku takuti terjadi pada umatku, yakni umatku  mampu beramal sholeh tetapi terjebak pada syirik kecil”, Shahabat  bertanya, “Apa yang dimaksud dengan Syirik kecil itu?”, Nabi menjawab,  “Riya”.
Riya adalah ketika seseorang beramal sholeh, ia ingin dilihat oleh  manusia dan ingin mendapat pujian. Saat di akhirat kelak, Alloh menyuruh  orang yang berbuat riya untuk minta pahala kepada yang di-riyai-nya.  Alloh hanya menginginkan amal yang dilakukan seseorang semata-mata untuk  mengharap ridho Alloh, bukan yang lainnya.
Sangatlah mudah mengindikasikan apakah perbuatan (ibadah) yang kita  lakukan termasuk kategori riya atau tidak. Jika kita semakin bersemangat  melakukan ibadah saat ada orang lain yang memuji, dan berhenti saat ada  orang menghina, maka berhati-hatilah karena perbuatan itu termasuk  kategori riya (manusia oriented). Adapun orang yang ikhlas, ia akan tetap istiqomah menjalankan ibadah, tanpa pengaruh pujian atau hinaan orang lain (Alloh oriented).
#3. Perzinahan
Saat ini, perzinahan telah merajalela di lingkungan sekitar kita, bahkan  telah menjadi trend di kalangan generasi muda. Islam sangat melarang  perbuatan zina, bahkan perbuatan yang mendekati perzinahanpun  dilarang. Dalam pandangan Islam, perbuatan zina merupakan perbuatan  keji, buruk  dan merusak tatanan sosial.
#4. Munafik yang Pintar Ngomong
Kehadiran orang munafiq yang pintar ngomong sangatlah  membahayakan. Ia memiliki kemampuan orasi yang meyakinkan sehingga orang  takjub dan kagum terhadap apa yang ucapkannya, meskipun ucapan itu  hanyalah hiasan bibir belaka. Alloh akan menempatkan orang munafiq  di neraka paling dasar. Orang munafiq selalu dusta saat dia berbicara,  menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekafirannya. Kehadirannya dalam  umat hampir tidak kelihatan karena ia bersembunyi dalam kekafiran.
#5. Kesesatan Hawa Nafsu
Nabi sangat takut jika umatnya berada dalam kesesatan hawa nafsu dan  syahwat.  Mereka cenderung mengikuti hawa nafsu baik perut maupun  kemaluan. Satu satu faktor yang menyebabkan seseorang mengikuti hawa  nafsu, ialah meninggalkan sholat.
#6. Lalai Meskipun Tahu
Adab yang paling keras akan ditimpakan Alloh kepada yang ‘alim tetapi tidak mengamalkan ilmunya.
#7. Percaya Dukun dan Mengingkari Takdir
Siapa orang yang datang ke orang pintar (dukun), bertanya sesuatu dan  mengimani ucapannya, maka sholatnya selama 40 hari tidak diterima. Saat  ini, banyak orang islam yang percaya dukun karena ingin naik pangkat,  laris usahanya, dan lain sebagainya. Hal ini sangat bertentangan dengan  ajaran Islam, sampai-sampai nabi mengkhawatirkan jika hal ini terjadi  kepada umatnya.


 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar