PPC Iklan Blogger Indonesia

Kamis, 30 Juni 2011

Cinta karena Khasiatmu……kubenci karena Baumu !

Apabila kita mendengar nama Jengkol, pasti yang terlintas hanyalah Baauuu……uuuu yang sangat menyengat apalagi setelah kita makan dan juga buang air kecil baunya itu…………mantap. Apalagi generasi muda sekarang menganggap makanan ini tidak modern dan dimakan oleh kelas bawah. Ups . . sangat tidak betul pemikiran seperti itu. Ini salah satu makanan asli Indonesia. Siapa sangka makanan yang BAU ini ternyata banyak penggemarnya loh. Jengkol atau Jering atau Pithecollobium Jiringa atau Pithecollobium Labatum adalah tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara, termasuk yang digemari di Malaysia, Thailand dan Indonesia terutama di wilayah Jawa Barat yang seharinya dikonsumsi 100 ton.

Tanaman jengkol berupa pohon yang tingginya dapat mencapai 10-26 meter. Buahnya berupa polong berbentuk gepeng dan berbelit. Warna buahnya lembayung tua. Setelah tua, bentuk polong buahnya menjadi cembung dan di tempat yang mengandung biji ukurannya membesar. Tiap polong dapat berisi 5-7 biji. Bijinya berkulit ari tipis dan berwarna cokelat mengilap. Hemm . . Makanan khas betawi ini bisa diracik sedemikian rupa menjadi makanan super enak yang pasti digemari berbagai kalangan, meskipun tidak semua menyukainya. Dibalik baunya yang sangat menyengat ternyata jengkol memiliki segudang khasiat dan kandungan gizi loh.

Jengkol setelah diteliti dan diuji labolatorium, ternyata mengandung serat yang tinggi, asam jengkolat, karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin, dan saponin. Beberapa khasiatnya diantara lain :

1. Dapat memperlancar proses buang air besar / cuci perut, ini dikarenakan jengkol mengandung serat yang tinggi.

2. Kemudian jengkol juga dapat mencegah penyakit diabetes / kencing manis, mungkin karena kandungan asam dan mineralnya.

3. Dan yang ketiga ternyata jengkol dapat mencegah penyakit jantung koroner.

Kandungan vitamin C pada 100 gram biji jengkol adalah 80 mg, sedangkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan per hari adalah 75 mg untuk wanita dewasa dan 90 mg untuk pria dewasa. Vitamin C sangat dibutuhkan tubuh untuk meningkatkan imunitas tubuh. Vitamin C juga banyak hubungannya dengan berbagai fungsi yang melibatkan respirasi sel dan kerja enzim yang mekanismenya belum sepenuhnya dimengerti. Jengkol juga merupakan sumber protein yang baik, yaitu 23,3 g per 100 g bahan. Kadar proteinnya jauh melebihi tempe yang selama ini dikenal sebagai sumber protein nabati, yaitu hanya 18,3 g per 100 g. Kebutuhan protein setiap individu tentu saja berbeda-beda. Selain untuk membantu pertumbuhan dan pemeliharaan, protein juga berfungsi membangun enzim, hormon, dan imunitas tubuh. Karena itu, protein sering disebut zat pembangun. Protein juga memberikan efek menenangkan otak. Protein membantu otak bekerja dengan cepat dalam menerima pesan.

Jengkol cukup kaya akan zat best, yaitu 4,7 g per 100 g. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Gejala-gejala orang yang mengalami anemia defisiensi zat besi adalah kelelahan, lemah, pucat dan kurang bergairah, sakit kepala dan mudah marah, tidak mampu berkonsentrasi, serta rentan terhadap infeksi. Penderita anemia kronis menunjukkan bentuk kuku seperti sendok dan rapuh, pecah-pecah pada sudut mulut, lidah sulit menelan. Kandungan kalsium pada jengkol, yaitu 140 mg/ 100 g. Peran kalsium pada umumnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu membantu pembentukan tulang dan gigi, serta mengatur proses biologis dalam tubuh. fosfor pada jengkol (166,7 mg/100 g) juga sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi, serta untuk penyimpanan dan pengeluaran energi.

Setiap keuntungan pasti ada kerugiannya, begitupun juga dengan jengkol. Malah selama ini mungkin kita hanya mengetahui kerugian yang disebabkan sayuran polong berbau ini. Yah . . tentu saja bau dari jengkol yang sangat menyengat dapat mengganggu estetika penampilan dari segi bau mulut kita dan juga apabila kita buang kecil atau buang air besar. Gengsi rasanya makan jengkol karena baunya yang sangat menyengat itu. Penyebab bau itu sebenarnya adalah asam-asam amino yang terkandung di dalam biji jengkol. Asam amino itu didominasi oleh asam amino yang mengandung unsur Sulfur (Ketika terdegradasi atau terpecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino itu akan menghasilkan berbagai komponen flavor yang sangat bau, karena pengaruh sulfur tersebut. Salah satu gas yang terbentuk dengan unsur itu adalah gas H2S yang terkenal sangat bau.

Apabila terlalu banyak makan jengkol atau kejengkolan akan membuat kepala terasa pusing. Tapi tidak semua pengkonsumsi jenkol mengalami kejengkolan, menurut ahli tergantung dari kadar asam dalam jengkol tersebut dan juga kadar asam dari tubuh kita sendiri serta faktor genetik.Hal ini bisa disembuhkan dengan meminumair putih yang banyak. Bau mulut dari jengkol juga bisa dihilangkan dengan cara memakan serbuk kopi yang atau minum kopi hitam, makan ketimun, dan memakan pucuk cengkeh. Tapi menurut saya yang paling ampuh adalah sikat gigi dan kumur-kumur. Atau juga sebelum penyajian jengkol direndam dulu dalam air kapur selama beberapa lama. Kemudian dimemarkan. Baru diolah sesuai keinginan.

Tidak semua yang kelihatan jelek itu akan seharusnya menjadi jelek. Seperti kata pepatah “Don’t Judge book on the cover”. Jangan melihat buku hanya dari kovernya saja. Lihat juga isi di dalamnya. Apakah bermanfaat atau tidak. Seperti halnya jengkol, dari bentuknya saja sudah seperti itu, baunya saja sudah menyengat. Tapi tunggu dulu , ternyata banyak sekali kandungan gizinya. Jengkol memang banyak keuntungannya. Tapi jangan banyak-banyak juga. Tidak baik untuk estetika. Hehe …….. jadi malu kalo inget makan jengkol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

morzing.com dunia humor dan amazing!