PPC Iklan Blogger Indonesia

Senin, 27 Juni 2011

Lawakan Intelek

Bandung. Pagi dini hari saat sahur, sore hari saat menjelang berbuka kita biasa ditemani dengan beragam acara televisi. Mulai dari acara diskusi, sinetron, musik dan tak ketinggalan acara komedi atau lawak. Kalau disuruh milih mana yang mau saya tonton untuk menemani saat sahur ataupun saat berbuka, tentu saja saya akan memilih untuk menonton acara ceramah/ pengajian atau lawak.

Rasanya santai dan lebih nyaman saat kita sahur atau berbuka kita menikmati kekocakan para pelawak. Hiburan yang bisa membuat kita tetep segar dikala kita berusaha menyelesaikan satu buah kewajiban di bulan Ramadhan ini. Namun sayang beribu sayang, lawakan atau acara komedi saat ini tindak dibawakan secara intelek atau cerdas.

Dari beberapa acara lawak yang disiarkan oleh beberapa stasiun televisi, kita melihat lawakan cenderung bersifat kasar. Jegal sana, jegal sini. Usap sana, usap sini dengan paksa ke wajah lawan main. Kadang juga dorong sana, dorong sini. Sebuah adegan komedi yang tidak saya sukai dan menurut saya aneh saat hal kasar seperti itu dianggap lucu.

Tertawa saat melihat adegan lawak yang kasar merupakan hal yang aneh dan perlu dikoreksi. Saya juga berharap hal tersebut bukan merupakan gambaran sifat asli bangsa kita. Mengapa aneh, perlu dikoreksi dan semoga bukan gambaran sifat bangsa kita? Satu saja pertanyaan balik sebelum kita bisa menjawab pertanyaan pertama, yaitu “Mengapa kita tertawa saat melihat adegan lawak yang kasar”?

Kalau jawabannya kita tertawa melihat lawakan kasar karena si pelawak yang terkena kekasaran tersebut mukanya memelas menanggung sikap kasar lawan mainnya. Maka hal tersebut merupakan hal yang aneh. Masa melihat orang memelas malah ketawa? Apa sikap itu merupakan sikap asli bangsa kita? Saya harap tertawa saat melihat orang memelas bukan sifat bangsa kita.

Komedi atau lawakan yang saya pengen tonton adalah komedi yang cerdas dan tidak kasar. Ambil contoh saja film komedi Mr. Bean”. Dalam film Mr. Bean tersebut apa kita melihat adegan yang cenderung kasar dan menyakiti lawan main dan filmnya lucu atau tidak? Saya yakin jawabannya adalah kita tidak melihat hal kasar dan film Mr. Bean tetep lucu banget.

Sebenarnya beberapa tahun yang lalu pernah ada seleksi untuk pelawak-pelawak baru. Dan menurut pengamatan saya pada waktu seleksi tersebut konsepnya lawakan cerdas bukan lawakan kasar. Saya yakin pelawak Indonesia bisa menmpilkan lawakan yang cerdas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

morzing.com dunia humor dan amazing!