Biasakanlah hidup bersosialisasi, banyak teman, banyak saudara sehingga  banyak tempat untuk berkeluh kesah. Tren bunuh diri Jakarta dengan  menjadikan gedung meningkat. Umumnya para pelaku memilih mal dan gedung  bertingkat sebagai media. Misalnya saja baru-baru ini kasus orang bunuh  diri terjadi di Plaza FX, Blok M, hingga Plaza Gajah Mada.
Sebenarnya hal itu bisa dicegah ketika keluarga atau teman memberikan ruang untuk curhat.
"Banyak pelaku yang mengurungkan niat mereka untuk bunuh diri karena  sesaat sebelumnya mereka didampingi oleh orang lain yang sudi  mendengarkan keluh kesah mereka, " kata psikolog forensik Universitas  Bina Nusantara Jakarta, Reza Indragiri Amriel.
Dari banyaknya orang bunuh diri semacam ini, sepatutnya harus diseriusi  dengan menyediakan jasa-jasa semacam hotline number. Ini supaya  masyarakat dapat tetap menemukan teman berbagi saat tengah dirundung  persoalan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO sampai tahun 2008, Indonesia  belum memiliki data kuantitatif perihal insiden bunuh diri. Kementrian  Kesehatan juga tidak punya data akurat tentang bunuh diri. Namun,  sebagai perbandingan, setiap tahunnya ada sekitar satu juta orang yang  tewas akibat bunuh diri.
Ini setara dengan angka kematian global sebanyak 16 jiwa per setiap 100 ribu orang, atau 1 kematian setiap 40 detik.
"Artinya, jumlah kasus bunuh diri yang kita saksikan adalah cuilan kecil  dari jumlah kejadian bunuh diri yang sebenarnya," beber Reza.
Yang terpenting untuk mencegah ini semua adalah kematangan emosial  individu harus terus di pupuk oleh keluarga. "Kematangan emosional  sebagai kunci mengatasi problem hidup. Selain itu juga di sosialisasikan  konsekuensi negatif setelah individu melakukan aksi nekadnya.


 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar