PPC Iklan Blogger Indonesia

Sabtu, 09 Juli 2011

Hobi Kekerasan Separah Kecanduan Seks?


Orang-orang yang suka perang, berkelahi, atau bikin onar mungkin tak pernah sadar apalagi berpikir bahwa hobinya itu mungkin memang caranya 'orgasme'. Penelitian terbaru memastikan kepuasan karena berkonflik sama dengan puncak kenikmatan yang dicapai karena berhubungan seksual.

Di kehidupan liar, berkelahi merupakan bentuk kompetisi untuk memperebutkan kekuasaan, makanan, atau pasangan. Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa hewan punya insting bertarung, namun sampai sekarang tidak mengetahui bagian otaik mana yang mengaturnya.

"Kekerasan muncul hampir pada semua vertebrata dan perlu untuk memperoleh dan menjaga sumber daya utama seperti pasangan, daerah kekuasaan, dan makanan," ujar Craig Kennedy, peneliti dari Universitas Vanderbilt, Tennessee, AS seperti dikutip Kompas.com dari Livescience.com, Minggu (20/1).

Untuk mempelajari hal tersebut, Kennedy meletakkan sepasang tikus, jantan dan betina, dalam sebuah sangkar. Kemudian, tikus betina dikeluarkan dan seekor tikus jantan lainnya menggantikan.

Kehadiran tikus jantan ke dalam sangkar ternyata membangkitkan sifat agresif tikus jantan yang lebikcmuserh dulu berada di dalam sangkar. Hal tersebut dapat dilihat dari gerakan mengibas-kibaskan ekornya dan sikap melawan, dari mendorong hingga menggigit lawannya.

Percobaan yang sama diulang kembali pada tikus yang telah disuntik obat penghambat otak produksi dopamine, hormon yang mengatur kepuasan, di bagian otak tertentu. Tikus yang disuntik ternyata tidak begitu menunjukkan tanda-tanda agresif terhadap lawannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa agresif didorong alasan untuk mencapai kepuasan.

"Kami menemukan bahwa jalur kepuasan di otak berperan dalam terbentuknya reaksi agresif dan dopamin terlibat," ujar Kennedy yang melaporkan temuannya dalam jurnal Psychopharmacology. Temuan ini sangat penting untuk mempelajari perilaku manusia karena memiliki kemiripan pada bagian otak yang mengatur kepuasan.

Insting berkelahi di antara hewan mungkin tidak terlalu kita pedulikan. Namun, kecenderungan agresif di antara manusia bisa berakhir buruk dan bisa menjadi masalah tersendiri. Begitu pula kecenderungan untuk berhubungan seksual dengan lawan jenis, bisa geger kalau diumbar bukan?

Nah, bagaimana manusia bisa mengendalikan nafsu dan kecenderungan sifat agresifnya mungkin dapat ditelusuri dari penelitian ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

morzing.com dunia humor dan amazing!