PPC Iklan Blogger Indonesia
Tampilkan postingan dengan label Poem. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Poem. Tampilkan semua postingan

Minggu, 13 November 2011

SUARA HATI UNTUK AYAHANDA TERCINTA

 Ayah…, dalam keheningan malam ini
kau sapa lembut aku melalui do’a-do’amu
terasa indah aku mendengarnya dan membuatku bahagia.
Kudengar berdoa kala itu
“Tuhan…, bentuklah anakku menjadi manusia yang cukup kuat
untuk mengetahui manakala Ia lemah
dan cukup berani menghadapi bahaya sendiri
manakala ia takut manusia lembut, setia dan jujur
anak yang selalu berusaha maju ditengah derita”.
Ayah kaupun juga memohon
“Tuhan…, inilah anakku,
jangan hanya dipimpin dijalan yang mudah,
tetapi juga dalam himpitan, tantangan dan godaan.
Bentuklah anakku menjadi manusia yang bercita-cita tinggi
tanpa melupakan masa lalu”.
Ayah…, mungkin kau tak pernah tahu bahwa
aku menangis bahagia kala aku terlelap
kau menciumku penuh kasih, kau kalungkan harapanmu
Tentang masa depanku
Tapi…, ampunilah aku, karena apa yang ayah harapkan
tak seperti kenyataan
saat ini anakmu jatuh, ayah dalam kegagalan dan kekecewaan
tekanan, keraguan melangkah dan keputus asaan membayangiku.
Ayah…, tidak tahukah kau kini aku seorang diri
ingin kuberlari namun kutak mampu
ingin kuceritakan padamu tentang perjalanan hidupku, tapi bibir ini keluh
untuk sekedar berucap “betapa aku kehilangan semangat hidupku”
Ayah…, di sini ada yang tertinggal,
suatu asaku….., terlambatkah ayah
aku menjadi anak seperti yang kau do’akan.
kuingin tidak terlambat ayah.
Dengan demikian aku memberanikan diri untuk berbisik kepadamu
“Ayah, hidupku ini tidaklah sia-sia”
“Ayah, tenangkanlah dirimu di sana”
Hari esok adalah kebanggaanmu, karena aku anakmu.


By: Edy

Minggu, 25 September 2011

Surat Atas Bulan

Pengarang: Wing Kardjo

Katamu cintaku bagai bulan sabit,
pelan-pelan naik, tambah bundar meningkat,
menerangi mimpi, sementara di teras,
kau duduk menanti. Tiada harap
cahaya muram, pelan-pelan turun
makin kecil, makin dalam,
dalam usia tenggelam
hingga terpencil
Tidak! Tidak demikian,
kasihaku akan datang setiap saat
menunggang nyanyian putih
doa selamat dari
niat khianat!

Senin, 22 Agustus 2011

Pagi Cerita Yang Lain

Pengarang: Isbedy Stiawan ZS

hendak pergi ke mana lagi pagi ini
dengan pakaianmu warna-warni?
hujan belum reda,
tanah basah,
cuaca kabut
dan anak-anak masih berselimut
mungkin masih ingin meneruskan
mimpinya. dengkurnya,
aduhai, seperti dalam
pelukan bunda…
rambutmu yang rapi
alismu bagai pelangi
dan bibirmu berwarna hati
seperti hendak menahan hujan
lalu langkahmu ingin mengayun
“hello…”
pintu mulai terkuak
anak-anak berdahak
(ah, tidak!
Mereka mendengkur
Memeluk kembali mimpi
yang sempat terhenti)
tapi,
tanah masih basah,
cuaca berkabut
dan rambutmu yang rapi
menggegas pagi…
hendak pergi ke mana lagi pagi ini
dengan pakaianmu warna-warni?
--lalu aku cuma menatapmu berlalu
seperti pagi tak berkabut,
tanah garing—dan
senja kelak kau pulang
hati berang:
pakaianmu basah
suaramu mendesah
“jangan tegur,
aku letih!”
ah,
anak-anak menutup rapat
tubuhnya dengan selimut
di luar cuaca makin berkabut
dan pohon sewarna lumut

Minggu, 21 Agustus 2011

Pagi-pagi Di Binamuda

Pengarang: Dadan Dania DK

Masih pagi,
ketika datang dirimu di senggang fana
ujung kerudungmu melambai seiring gontai
tertunduk wajah mengeja langkah
tengadah di beranda kelas
anggun wajahmu mengayun tatap
terbata mataku di matamu.
Masih pagi,
ketika datang dirimu di luang rasa
kini kueja langkahmu pelan
hingga lumat ditelan lalang dan lolong.
Masih pagi,
ketika kau lewat dan aku terjerat.

Lepaskanlahh..


Kemerdekaan semu menghinggap
Bukan diraih karena tetes perjuangan
Dengan motto "Sampai Titik Darah Penghabisan"
Atau gelora pembangkit semangat "Rawe-rawe
rantas, malang-malang putung"
Entah benar atau tidak ejaan pun ku tak tahu
Kemerdekaan semu dirasa
Bukan karena ingin bebas dari belenggu jajahan
Tapi karena merasa lebih bebas
Entah mengapa...
Bebaskah?
Kemerdekaan...
Yah, itulah istilah yang kuguna
Kemerdekaan yang sebenarnya memalukan
Kemerdekaan yang sebenarnya tak boleh kuulang
Kemerdekaan yang bisa keblabasan

Sabtu, 20 Agustus 2011

Menapaki Kerinduan

Pengarang: Anonim

ketika sinar rembulan pucat
sesosok rindu tanpa sayap
terbang ke langit malam
gelap mata
gelap hati
membuat ia lupa dimana tempat bersinggah
gelap malam menghapuskan arah dan tujuan
sementara,
dingin sunyi menjadi saksi
jiwa-jiwa yang menggigil
terperosok ke ceruk jurang malam
dalam...
sedalam hatimu
debur ombak di Pantai Barat menghantam jiwaku
tapi tak mampu goyahkan sepi
sapaan angin mengajak kabut dingin
menyusupi pori-pori,
merontokkan tulang..,
tapi tak mampu runtuhkan sunyi
sepi tanpa keheningan
sunyi dalam kebisuan
disitu aku terdampar
sendiri
menapaki kerinduan

Kunyanyikan Rindu

Pengarang: Anonim
di sini
di antara kemeriahan dan bintang
aku memilih sunyi
di mana telah kutanam hektaran rindu untukmu
ketika malam berjatuhan
hingga terdampar di pagi
dan untuk kesekian kalinya
aku merasa kau begitu jauh
meski kita masih saling berteduh
di bawah langit yang sama
kekasihku...
jika kau percaya angin adalah satu
jika kau percaya samudera adalah biru
akan kunyanyikan rindu ini
lewat angin, lewat laut
lewat sunyi
dan denting malam

Ingin Kusuarakan

Pengarang: Isbedy Stiawan ZS

ingin kusuarakan apa saja di sini, tapi angin punya
telinga dan kata-kata. bahkan lampu-lampu taman ini
akan merekam dan menyuarakan kembali dengan bahasa
lain. lalu dinding memagar tubuhku,
kesepian yang mendekam!
ingin kumerdekakan apa saja di sini, tapi burung
tak punya lagi sarang yang tenteram. pohon-pohon telah
memburu kota demi kota, mengubah ketenteraman jadi
kegaduhan, dan asap yang dimuntahkan beribu
cerobong pabrik adalah oksigenku setiap detik. aku
merokok limbah serta mengunyah beton!
ingin kutulis apa saja di sini, tapi koran tak lagi
punya suara. seribu iklan memadati halaman
demi halamannya, seperti gula-gula yang dikunyah
anak-anakku. aku hanya membaca bahasa angin di sana
kemudian meliuk di balik bendera setengah tiang.
kemudian hening…
ingin kusuarakan kembali kemerdekaan di sini, tanpa
granat dan senapan. ingin kuteriakkan penderitaan
burung yang kehilangan kebebasan terbang. hingga
di udara yang terbuka tak akan ada lagi kecemasan-kecemasan

1994

Cinta Di Matamu

entahlah..,
berapa kali harus kuyakinkan dirimu
bahwa rindu yang mengalir dalam darahku adalah rindumu
mungkinkah..,
kau dengar
cerita yang tergelar lewat bisunya malam
itu cerita cinta
tentang kau dan aku
kau tahu
purnama ini begitu indah
walau tak seindah senyummu
yang terakhir kali
masih kuingat
kasih..,
aku lihat senyummu
di antara bintang dan bulan purnama
aku dengar suaramu
lewat hembusan angin dan gesekan daun-daun
tapi rinduku belum juga terobati
kasih..,
apakah hari ini kau simpan rindu
seperti rindu yang menggunung di hatiku..?
ah..,
bila saja mungkin
ingin kulihat cinta di matamu
sekali lagi..!

Sabtu, 02 Juli 2011

Fantasi

Saat dirimu berjalan menyeberangi jarak waktu, pikiranku mulai melayang menuju hatimu

Saat matahari menyapa dan menghangatkan wajahku aku merasakan sentuhan lembutmu lagi

Saat aku berjalan menyeberangi badai yang membuncah dan hujan mulai jatuh membasahi bayangmu

Aku punya pikiran yang jelas untuk mencintai kamu seperti sutra dan renda yang membalut tubuh indahmu

Tidak ada angin sedingin apapun yang mampu menembus jiwaku

Aku hanya ingin menggambar wajah cantikmu dalam malam dingin yang bertabur bintang

Malam yang tercipta dalam mantra yang ditutupi fantasi dan mimpi tentangmu

Jumat, 01 Juli 2011

Sejumput Harapan

Berdiri tegak mencakar langit
Bersinar menerangi gelapnya malam

Dia kokoh bukan karena pilarnya
Dia indah bukan pula karena ornamennya

Sembilan Dewa menjadi ruh raganya
Ratusan Kurcaci mengisi relung jiwanya

Dia bermartabat karena kedudukannya
Dia akan dimuliakan hanya karena putusannya

Namun…

Retak! Hancur!
Ketika amanah tergadaikan

Pecah! Karam!
Ketika perompak berkeliaran

Mahkota keadilan milik bersama
Dikawal nurani dan harga diri

Merenggut berarti berkhianat!
Mencabik selaput suci keadilan

Melindungi adalah keharusan
Mempertahankan menjadi kewajiban

Panjatkan doa agar tak pernah goyah
Menghadang terpaan dan tikaman dunia

Semoga dia tak pernah berubah
Hingga takdir menyatakan berbeda

Pencuri Jiwa

Duduk dalam keheningan untuk sembunyikan rasa
Dan perlahan hujan jatuh dalam sepi yang menggigit

Bibirmu lembut menyentuh hati yang terdalam
Saat aku tersadar kamu telah mencuri hariku

Banyak hal yang ingin kunyatakan pada bintang yang benderang
Tentang mimpi yang terbang dan terikat takdir

Saat aku ingin berbagi cerita dalam fajar yang merona
Karena aku mencintamu karena kewajaran dalam dirimu

Selasa, 21 Juni 2011

Tenggelam dalam Pelukan-Mu

Hmm…… malam ini begitu dingin dan teramat sepi…… di sertai tetes air hujan yang menambah dingin sekitarku…… kucoba untuk DIAM dalam keDIAMan…… tiba tiba kurasakan…… yayaya…… kurasakan…… RASA itu mulai hadir menyapaku demikian lembuuuuuut…… membelaiku dalam getaaar…… yayaya…… getaran cintaaaaa…… entah datang dari mana…… dalam DIAM kuteresaaaap…. Semakin dalam dan dalaaaaaaam…… hmm…… tak kuasa diri ini…… tak mampu diri ini…… hanya ketiada berdayaan…… yayaya…. Ketiada berdayaaaaaan yang sangaaaat. Kucoba lantunkan RASA itu…… walau tak pernah terbayangkan oleh akal…… hanya dapat dirasakan oleh hati hati yang hiduuuup……

Bismillahirrohmaanirrohiim…………

Subhanallah……
Wal Hamdulillah……
Wa Laa Ilaaha Illallah……
Wallahuuu Akbaaaaaar…….
Wa Laa Hawla Wa Laa Quwwata Illaa Billaahil ‘Aliyyil Adziim……

Bergetar seluruh diri ini melantunkan lagu cinta untukMU ya ROBB……
Seakan seluruh isi tubuh ini merinding tak tertahankan……
Hanyut dalam alunan desah nafas Sang Maha Pengasih dan Penyayang……
ooooo Serasa dunia ini semakin indah dan berarti…..
Hidup dalam pelukan Cinta dari sang Maha Pecinta……

Ketak berdayaan melandaku…. dalaaaaaam sekali……
Kelemahan dan kebodohan membuatku semakin rendah……
Apalah artinya aku jika tanpaMU… Yaaaaa ROOOOOOOBB……
Pelukan hangat dan desah nafasmu itu sungguh meliputiku……
Hidup bersamaMU sampai akhir nanti itulah doa dan permohonanku…….

Kasih MU………….
Sayang MU…………..
Anugerah MU………….
Kehadiran MU………….
itulah arti hidupku…….

Engkau Baik………….
Sungguh Baik……….
Sangat Baik………
Teramat Baik……
Yaaa Roooobb….

Dalam Keheningan-MU

Malam dingin sepi mencekam.. ku terduduk DIAM ditemani sunyi.. alam semesta berdendang memuja KebesaranNYA.. Hati tergetar dalam rengkuhan CINTA bersenandung mesra penuh kerinduan.. Ya Allaaaaaah.. Yaa Rooobb sekalian alam.. Sungguh Dahsyat dan Luar biasa Kebesaran dan KeajaibanMU.. ya ALLAH..

Sungguh Betapa kotor dan buruknya diri hina ini.. ya ALLAH.. berlumur lumpur dosa tak terkira.. sungguh ya ALLAH.. tak kuasa aku mengangkat kepala untuk memandangMU.. ya ALLAH.. tertunduk wajahku merona memerah tersipu sendiri.. semakin tertunduk dan tunduk.. mengalir air mata.. perlahan membasahi pipi ini..

Betapa sungguh malunya diri hina ini untuk berkata kata kepada Mu.. ya ALLAH.. Tetapi sungguhlah kepada siapa lagi aku harus mencurahkan isi hati gelisah duka laraku.. selain hanya kepadaMU.. Kekasih.. walau tak kuasa.. kucoba dan kucoba.. berkata mesra.. sebab hanya Engkaulah yang kuCINTA.. hanya Engkau ya Roooooooooob..

Sungguh Yaa ALLAH.. Engkau Maha Pemelihara.. Maha Mengetahui.. Maha Pengasih.. Maha Penyayang dan MAHA dari sekian MAHA.. Tanpa ku pinta.. tanpa ku mohon.. Kau pelihara aku dan keluargaku dari pagi hingga malam menjelang datang.. mengapa aku mesti takut dan khawatir akan dunia.. sungguh Ya ALLAH..

Ya ALLAH.. Ya Robb.. sebelum aku meminta sesuatu untuk diriku engkau sudah memberikannya.. Engkau sudah menyediakan semuanya.. sungguh membuatku semakin tersipu sipu malu melihat Kebesaran dan Keajaiban MU ya ALLAH.. sebelum aku memohonkan.. Engkau sudah mempersiapkan yang terbaik untukku.. lalu untuk apa lagi ku pinta dan mohon sesuatu.. sungguh malu hati ini.. sungguh hanya sembah Syukur yang bisa kupanjatkan padaMU Kekasihku.. Kekasihku yang baik..

Bagaimana aku bisa kecewa dan gelisah gundah gulana jika Engkau selalu menghibur dan menyapaku mesra dengan segala kelembutan dan kerinduanMU.. ya ALLAH.. Bagaimana aku bisa merasa letih dan berbeban berat apabila dengan MU selalu terukir CINTA dengan pena Kasih Sayang meraih diriku.. mengambil beban dari pundakku.. ya ALLAH..

Tuhan Engkau sungguh baik selalu hadir menemani dalam setiap langkah langkahku.. dibalik suka duka Engkau bersemayam.. meliputi nikmat dan sengsara.. dalam baik dan buruk tetap ke melihatMU.. yayaya.. kumerasakan aku berjalan begitu dekatnya dengan kehadiranMU.. yayaya.. sungguh dekat.. sangat dekat.. Seakan akan sungguh tiada berjarak..

Kala ku coba untuk menghampiriMU dikeheningan malam.. Baru kuterduduk.. Engkau sudah datang menghampiriku sendiri.. menyapaku terlebih dahulu dalam alunan desahan nafas dan simpony getaran halus nikmat merona.. alam semesta berdendang bersama menemani memuja Sang Kekasih Tercinta..

Apakah aku bisa mengeluh atau meminta ?.. tidak sedikitpun tiada berani ku mengeluh apalagi untuk meminta.. Seolah semuanya hilang lenyap sirna ditelan kerinduan yang selalu datang menyambut menghampiriku mesra.. Lupa.. ya lupa.. dalam pelukanNYA.. lidah kelu tiada dapat berkata apalagi meminta.. sekujur tubuh kaku terserap.. tinggalah kesadaran tersisa dalam penyaksian yang tiada..

Ya ALLAH.. sungguh hanya tersisa tangis sujud syukur nikmat dan penyerahan diri total kepadaMU.. tersungkur lemah tiada daya upaya.. Dalam kelemahan sangat sapaan itu terasa menggetarkan sang diri terbang melayang hilang kesadaran.. yayaya.. akhirnya tiada bersisa.. kesadaranpun hilang lenyap.. entahlah.. tiada ada tiada ada yang ada..

Hilang Lenyap dalam pelukan Kebesaran dan Keajaiban ALLAH

Wahai Ksatria Tuhan


Alam semestanya Tuhan,
Manusianya Tuhan,
Atom-atomnya Tuhan,
Syetan-syetannya Tuhan,
Segala sesuatunya Tuhan.
Tetapi bukan diri Tuhan
Segala sesuatu tunduk patuh pada Tuhannya.
Segala sesuatu Islam
Dalam bersaksi yang ada hanya Tuhan.
Dalam kepatuhan Tuhan dan segala sesuatuNYA Tuhan.

Wahai Ksatria-ksatria Tuhan :
Keluarlah dari persepsimu,
Pandanglah segala sesuatu dalam keSATUan yang SATU.
Tubuhmu SATU,
Ruhmu SATU,
Hidupmu SATU,
ESENSImu SATU,
Tuhanmu SATU,

Wahai Ksatria-ksatria Tuhan :
Diamkan dirimu agar DIRI menggantikan hasratmu
Biarkanlah DIRI berkarya melalui dirimu,
Bersediakah agar engkau menikmati keavataran.

Wahai Ksatria-ksatria Tuhan :
Engkau bukanlah pertapa yang harus lari dari kenyataan,
Karena engkau permata semesta.
Dalam diam engkau akan berkarya atas namaNYA

Setelah melihat dalam keSATUan,
Menyadari keSATUan,
Tugasmu menSATUkan sesuatu yang tidak bersatu.
Tidak ada alasan untuk tidak berSATU,
Bukankah fitrahnya SATU,
Dengan Tauhid menjadi SATU,
Dalam SATU KASIH SAYANG.
Kedalam dengan spiritualitas keluar dengan kasih sayang.
Memahami SANG ESENSI membawakan KASIH SAYANGNYA.

Wahai Ksatria-ksatria Tuhan :
Hiduplah dalam spirit menyembah Itulah ikhsan.
Hiduplah dalam tata cara untuk kepatuhan itulah Islam.
Apa yang engkau yakini tentang Tuhan itulah imanmu.

Selamat mengemban Tugasmu sebagai Ksatria-ksatria Tuhan.
Tinggalkan aku, Masuki Aku dan temukan SANG AKU.
Ya Allah Berkehendaklah kepada semua yang tergelar,
Jangan tinggalkan kami dan engkau murkai kami semuanya yang tergelar.

sumber : quantum meditation

Jangan Biarkan Diri Tertipu.. Semua itu Palsu sekedar Kebohongan Belaka



Hidup di dunia yang fana ini sebenarnya hanyalah persinggahan sementara saja… sekedar untuk numpang makan dan minum saja…. sebatas tempat peristirahatan ruh untuk memulihkan daya ingatnya kepada Tuhannya…. yayaya… hanya sekedar senda gurau belaka… dunia yang penuh kepalsuan…. Nikmat yang samar namun banyak membuat insan terjebak dalam permainan ini… sungguh sungguh sangat disayangkan sekali… mereka lupa akan hakikat kehidupan… dan terjebak dalam panggung sandiwara…

Mari kita bangun kan diri kita masing masing dari kelalaian yang mungkin selama ini membuat kita terlena di dalam kehidupan dunia sehingga membuat kita lupa kepada tujuan hidup yang sebenarnya yaitu Allah SWT…. Mari kita bangkitkan hati kita… agar hati kita hiduuup… tambah hidup… semakin hidup… dan mulai menyadari semua permainan ini…

Sungguh sombongnya sang diri….
Yang selalu dan selalu merasa ini dan itu…
Selalu mengaku ngaku…. merasa rasa…
Tak perduli dan tak mau tahu…
Dengan gagah dan dada terbusung…
Dia selalu dan selalu berkata ini semua…
Kekuasaanku….
Kehendakku….
Ilmuku….
Hidupku….
Penglihatanku….
Pendengaranku….
Perkataanku….
Kepandaianku….
Hartaku….
Pangkatku….
Jabatanku….
Kekuatanku….
Semua adalah aku, punyaku, milikku

he he he he he ………………..

Sampai suatu saat sang diri tertegun
Lemah, lunglai tak berdaya
Satu satu kepunyaannya diambil
Satu satu miliknya dirampas
Yang tinggal hanyalah aku yang menderita
Tak kuasa melawan Takdir Yang Kuasa
Kebebasankupun akhirnya terengut menjalani hukuman
Menangis pun sudah tiada guna
Badan akhirnya merintih tersiksa
Hati menjerit merana terpukul dalam sekali
Usai sudah
Terlambat sudah
Ternyata baru kusadari
Sang diri ini hina papa
Sang diri ini miskin tak punya apa apa
Sang diri ini lemah tak berdaya upaya
Terlambat kusadari

Ternyata tiada satuuuuuuupun …………………….

Kekuasaanku yang ada hanyalah KekuasaanMU….
Kehendakku yang ada hanyalah KehendakMU….
Ilmuku yang ada hanyalah IlmuMU….
Hidupku yang ada hanyalah HidupMU….
Penglihatanku yang ada hanyalah PenglihatanMU….
Pendengaranku yang ada hanyalah PendengaranMU….
Perkataanku yang ada hanyalah PerkataanMU….
Kepandaianku yang ada hanyalah KepandaianMU….
Hartaku yang ada hanyalah HartaMU….
Pangkatku yang ada hanyalah PangkatMU….
Jabatanku yang ada hanyalah JabatanMU….
Kekuatanku yang ada hanyalah KekuatanMU….
Semua adalah KAMU, punyaMU, milikMU

Semua hanya titipan yang harus kujaga
Semua hanya pinjaman yang harus kukembalikan
Dalam derita tak berakhir
Dalam sisa waktu ku yang tinggal sedikit
Akhirnya kuhampiri Dia dalam jerit ketulusan
Tanpa malu kumeraung disudut ruangan
Badan sudah keropos menanti ajal kan datang
Kucoba lantunkan doa permohonan ampun
Dalam kesadaran akan diri yang datang tiba tiba
Tiba tiba serasa hatiku bergetar semakin keras
Seakan terjawab sudah doaku manusia lalai

Ya…… Allaaah….
Ya…… Allaaaaah….
Ya…… Allaaaaaaah….
Hatiku menjerit keras Engkau Maha dari sekian Maha
Kau ampuni sang diri yang begitu kotor
Tak sanggup kuberkata tak sanggup kubersuara
Malu hatiku tak kuperdulikan lagi
Maafkan Aku Ya.. Allah hanya sisa sisa kebusukan yang kuserahkan
Maafkan Aku Ya.. Allah setelah jadi sampah baru kumenghampiriMU
Maafkan Aku Ya.. Allah tinggal diri tua lemah tak berdaya yang bisa kupersembahkan

Engkau baik, suuuungguh baik, saaaangat baik, teramat baik….
Ya… Allaaaaaaah…..
Ya… Rooooobb…..
Ampuni aku… si bodoh dan tolooool iniiii…..

Cinta dan Kerinduan Menggetarkan Jiwa yang Haus akan BelaianMU

Sebuah Komentar puitis dari sahabatku Mbah Santri Gundul..

Demi malam ketika rasa sepi memagut resah bintang pada bulan
Biarkan lelaki ini terus memanggil manggil di kejauhan langit
Menatap kosong penuh peluh dengan hembus nafas tersesak
Dan menggigil dingin tersapu angin bersahutan dalam rinai hujan

Baru beberapa saat rasanya senja berarak tak kian berpamitan
Fajar tak juga membawa embun pada belaian pagi
Dan baru saja kemaren dekapan terasa hangat
Menyentuh pucuk – pucuk asmara
Merengkuhku dalam genggaman cinta-MU

Semakin hari pun sendu mengikis waktu di perasingan langkah
Merantai tangan dengan duri keindahan mawar yang tak terjamah
Lalu memenjarakan jiwa dalam gelora kerinduan yang bersenandung

Aku lelah mencumbui kerinduan ini, Tuhan
Seringnya aku lewatkan lelap mengurai benang harap
Agar engkau lekas kembali saat aku terjaga
Namun ….
Aku hanya punya bekal mimpi semalam dari-MU
Untuk aku selalu simpan di perjalanan siang hingga petangku

Ingin aku gulir waktu
Agar segera aku mengusap wajah-MU; membelai-MU
Membiarkanmu bersandar di relung Qalbuku
Mengurai resah dan gelisah oleh kusamnya waktu
Berbagi kasih dan cinta yang membelah jiwa
Merasai desah nafas dan detak jantung-MU

Lalu aku bisikan perlahan di sisi-MU
Keindahan teratai yang tumbuh di tengah danau jiwa kita
Juga bahagia hari esok yang ingin kita lewati
Tentang cita-cita dan impian masa depan
Tentang besarnya cintaku untuk-MU

Ah kekasih, betapa aku tak bisa jauh dari-MU…
Sungguh tak kuasa.. apalagi mampu..
Kering rasanya batin ini jika Kau pergi tinggalkanku
Hancur seluruh tubuh.. binasa ditelan kerinduan..
Tak sanggup membayangkannya sebersitpun

Sungguh Kasih dekaplah aku
Peluk aku Kekasihku dengan kemesraanMU
Belai aku dengan jemari Kasih-MU
Karamkan aku dalam keindahan Cinta-MU
Biarlah aku lenyap.. masuk Hadirat-MU
Tinggal dalamMU sampai akhir nanti Kekasihku
Sampai akhir nanti….

DIAM di Keheningan Malam Merasakan KeleZATanNYA..

Malam ini kutertunduk…
Diam dalam keheningan…
Kubuka sedikit mulutku…
Pelan terucap kata permohonan ampun…

Hati terdalam berceloteh mesra…
Menghadirkan tangis penyerahan diri…
Melantunkan lagu sujud syukuuur…
seakan kucoba berbicara dengan sahabatku…

Kurasakan getaran simfoni nan indah mesra…
Merinding seluruh bulu tubuhku…
Seakan ikuti irama lafadz zikir…
Mengalun perlahan tapi pasti…

Seakan alam semesta turut berdendang…
Menggetarkan sajadah kumalku…
Sapaan dari dimensi kehidupan lainnya…
Seakan ingin menunjukan eksistensinya…

Tak kupedulikan apalagi kuhiraukan…
Semakin dalam kutenggelaaaam…
Hanyut dalam getaran nikmat ruaaar biasaaa…
Tak tergambar dengan ucap dan kata…

Masuk sudah dalam DIAM…
DIAM dalam keDIAManNYA…
Terhanyuuuuut sudah kesadaranku…
Terlena sudah… tenggelaaaaam…

Tiada daya dan upaya…
Bahkan untuk mengangkat tanganku…
Bahkan untuk berfikir dan menyadari…
Serasa Hilang lenyap semuanya… entahlah…

Hilang… Lenyaaaap…
Tiada kutemukan apapun…
Tiada kusadari apapun…
Yang ada hanya… entahlah…

Apakah ku tertidur…
Apakah ku tak sadar…
Apakah ku masih ada…
Entahlah !!!…

Salam Sayang… Salam Taklim…
Salam Sejati dari sibotol kosong…
Bodoh dan tolol banyak omong kosong…
Untuk sahabatku para pejalan CINTA…

Kang Boed

Sabtu, 14 Mei 2011

Beberapa Pendapat Orang Bijak Tentang "Cinta"

Inilah sekelumit pendapat orang bijak tentang "Cinta" sbb :

Cinta suci itu milik orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan.
Milik mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati.
Milik mereka yang masih mencintai, walaupun mereka telah disakiti.
Dan milik mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan bahwa cinta bukan untuk sementara tetapi untuk selamanya.

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanyalah mencintai pantulan dari diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.

Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.

CINTA sejati adalah saat kau dapat merelakan CINTA itu bahagia, bukan untuk mendapatkannya.

Satu-satunya cara agar kita memperoleh kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. – Dale Carnagie -

Hanya cinta yang bisa, menaklukkan dendam
Hanya kasih sayang tulus, yang mampu menyentuh
Hanya cinta yang bisa, mendamaikan benci
Hanya kasih sayang tulus yang mampu MENEMBUS RUANG dan WAKTU
-Titi DJ-
morzing.com dunia humor dan amazing!