PPC Iklan Blogger Indonesia
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 19 Agustus 2011

RENUNGAN KEBANGKITAN NASIONAL

Pada 10 Oktober 1905, lahirlah Serikat Dagang Islam, suatu gerakan organisasi yang bersifat nasional pertama di Solo, yang didirikan oleh HOS Cokroaminoto. Organisasi ini beranggotakan para pedagang pribumi dan Islam  dari seluruh tanah Hindia Belanda, Aceh sampai Maluku. Dari catatan sejarah yang ada, hanya dalam waktu 14 tahun yaitu pada 1919, SDI yang berubah menjadi SI (1912) telah memiliki 2 juta orang anggota di seluruh tanah Hindia Belanda. Luar biasa, dalam masa tidak ada transportasi udara dan komunikasi telepon seperti sekarang ini. Gerakan ini lahir karena terbangun dari kesadaran bersama akan keterbelakangan dibidang ekonomi di kalangan islam dan pribumi yang jauh tertinggal dari golongan Cina, Timur Asign apalagi Eropa. Jadi kesadaran yang terbangun adalah kesadaran untuk maju dan berdiri sejajar dengan bangsa lain.
Tiga tahun berikutnya, pada 20 Mei 1908, hari Ahad jam 10 pagi di sekolah STOVIA, dibentuklah organisasi Budi Utomo, oleh para anak muda mahasiswa STOVIA, Soetomo Cs. Juga dengan semangat dan kesadaran untuk maju dan sejajar dengan bangsa lain, khususnya dari kalangan etnis Jawa dan Madura. Mereka sadar karena penduduk Jawa dan Madura terbelakang di banding bangsa lain di Hindia Belanda pada masa itu. Sebelumnya, bangsa lain di tanah Hindia telah memiliki organisasi antara lain organisasi Tiong Hoa yaitu Hwee Koan, dan Indische Bond bagi orang Indo Belanda. Soetomo dkk pun tidak ingin ketinggalan untuk membentuk gerakan bagi bangsa Jawa dan Madura. Gerakan inilah yang menginspirasi selanjutnya lahirnya, Jong Java, (1915), Jong Sumatranen Bond (1917), Jong Islamieten Bond (1924), Jong Batak, Jong Cilebes Bond, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Batak, Jong Minahasa, Jong Ambon dan lain-lain, yang kemudian bersatu mengikrarkan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.
Pada 18 November 1912, lahirlah pula Gerakan Perserikatan Muhammadiyah yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogya dan selanjutnya Nahdatul Ulama, 31 Januari 1926.
Kelahiran SDI – SI serta Budi Utomo, semula merupakan gerakan sosial, budaya dan ekonomi, karena pada saat itu tidak memungkinkan untuk mendirikan gerakan politik karena pasti akan mengancam keberadaan penjajahan Belanda dan akan dilarang oleh penjajah. Akan tetapi karena tuntutan keadaan dan kebangkitan nasional gerakan-gerakan itu bermetamorfosa sebagai gerakan politik dan menjadi partai politik hingga menjadikan Indonesia merdeka. Pada 25 Desember 1912, lahirlah partai politik pertama di Indonesia yaitu Indische Partij, yang didirkan oleh tiga serangkai DR Dowes Dekker seorang pemuda Indo-Belanda, Cipto Mangunkusumo serta Ki Hajar Dewantara. Organisasi inilah yang pertama sekali meminta Indonesia merdeka. Karena itulah Indische Partij pada tahun 1913, dilarang oleh pemerintah Belanda.
Makna Kekinian Kebangkitan Nasional
Sekarang ini banyak dari kita yang merayakan hari kebangkitan nasional dengan fosmalitas, simbol-simbol, serimonial, dengan kata-kata bahkan untaian puisi. Sekarang, kita tidak butuh hanya untaian kata dan puisi pemberi semangati. Kita tahu betapa kebangkitan itu tertanam dalam jiwa dan kesadaran kita.
Kita tidak bisa lagi bangkit hanya sekedar dengan kata-kata, untaian puisi maupun juga heroik cerita. Kita harus bangkit melakukan gerakan, langkah-langkah nyata untuk kejayaan Indonesia. Bagi saya Indonesia sebagai sebuah bangsa telah lahir dan eksis. Karena itu nasionalisme tidak lagi kita tekankan pada memompakan kebangsaan Indonesia yang satu. NKRI dan lain-lain simbol lama. Itu adalah gerakan 100 tahun yang lalu, gerakan pada waktu sumpah pemuda, gerakan kemerdekaan dan gerakan awal membangun Indonesia merdeka yang baru mengenal bangsa. Sekarang sudah berbeda, sudah lain.
Lalu gerakan apa yang harus kita lakukan?
Gerakan lahir dari kesadaran dan kondisi sosial kehidupan yang melingkupi kita. Gerakan lahir dari kesadaran untuk berubah, berubah kepada yang lebih baik. Gerakan lahir tidak karena disuruh, diberikan, disuapin dan tidak karena hadiah. Tapi gerakan lahir karena kesadaran sendiri, mengambil, mencuri dan bahkan merampas. Yang penting untuk tujuan kebaikan, kebesaran dan kejayaan kita sebagai sebuah bangsa. Kalau tidak dengan cara itu, Indonesia tidak pernah akan merdeka, karena tidak pernah penjajah akan memberikan kemerdekaan itu.
Gerakan kebangsaan dalam kondisi kekinian, bukanlah lagi melihat ke dalam struktur masyarakat Indonesia karena masyarakat yang berstruktur seperti pada masa penjajahan Belanda sudah tidak ada. Pada masa Belanda mereka membuat gerakan karena masyarakat bumi putera terpinggirkan, dibanding Indo-Belanda, golongan Tionghoa serta bangsa-bangsa lain di Hindia Belanda.
SEKARANG, kita harus melihat Indonesia dalam kancah pergaulan dengan negara-negara lain. Kalau saja, bangsa lain tidak lebih maju dari kita, maka kita memiliki kekuatan dan kebanggan sebagai sebuah bangsa besar, bangsa Indonesia. Akan tetapi kita masih jauh dari itu, kita hanya bisa bangga sebagai bangsa dengan penduduk terbesar ke empat di dunia. Di dunia olahraga, bulu tangkis yang sejak lama telah merupakan kebanggaan kita, tetapi sekarang tidak lagi, apalagi dunia seni, film, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, kebersihan dan kedisiplinan di jalan. Semua tidak ada lagi yang kita banggakan. Industri pesawat terbang sebagai lonjatan teknologi tinggi yang menjadi kebanggaan, dipreteli dan bonsai menjadi kecil. Tidak ada lagi yang bisa kita banggakan sebagai sebuh bangsa.
Sekarang kalau kita ke luar negeri, atau di Asean saja, kita akan dilihat sebagai bangsa pekerja harian, bangsa pekerja kasar, buruh perkebunan, buruh bangunan dan pekerja rumah tangga. Di Timur Tengah, bangsa kita dipandang sebelah mata, karena terbanyak di sana sebagai khadam, istilah krennya pekerja rumah tangga, istilah agak kasar “pembantu rumah tangga”, istilah lebih kasar adalah ”babu” dan lebih kasar lagi adalah “budak”, dan inilah makna asal dari khadam itu. Sungguh tragis. Padahal negara kita adalah negara yang lebih dulu merdeka dari banyak negara-negara lainnya yang kini lebih maju.
Jadi, kesadaran yang harus dibangun adalah kesadaran akan kesedarajatan, serta kesadaran untuk menjadi lebih baik dari bangsa-bangsa lain. Kesadaran menjadi bangsa besar dan kesadaran untuk maju dan lebih unggul dari bangsa lain. Itulah yang harus menjadi kesadaran bersama kita anak bangsa ini.
Gerakan yang harus kita lakukan adalah gerakan untuk memajukan kecerdasan bangsa, gerakan untuk hidup disiplin dan terartur, gerakan menghargai waktu serta gerakan internationalize standard. Kita harus melihat standar kwalitas apaupun dalam kerangka standar internasional. Hanya dengan cara itulah kita bisa mengukur diri, apa kita masih berjalan di belakang, sudah di tengah atau di depan.
Untuk membangun gerakan itu kita tidak perlu menjadi bangsa peminta-minta. Bangsa yang selalu mengeluh kepada bangsa lain yang kini lebih kaya, karena hal itu akan tetap merendahkan martabat bangsa. Kita harus berdiri di atas kaki sendiri. Kita harus bangun kesederajatan dalam hubungan dengan negara lain. Kita harus mengolah sumber daya alam dan sumber daya ekonomi kita untuk kebesaran bangsa kita. Kita tidak akan pernah menjual kekayaan alam untuk keuntungan bagi bangsa lain.
Kini, kita sangat prihatin, hanya untuk general check up kesehatan, pejabat dan orang-orang kaya Indonesia harus ke Singapura atau Malaysia. Untuk sekolah menengah atas apalagi perguruan tinggi harus ke luar negeri. Sekarang mahasiswa internasional yang sekolah di negeri kita, paling dari Timor-Timor. Sedangkan sebeleumnya banyak sekali mahasiswa Malaysia yang belajar di universitas-universitas kita. Kita mundur, mundur jauh ke belakang dari tetangga kita Malaysia dan Thailand, apalagi Korea selatan.
Kita prihatin manager-manager kunci di perushaan-perusahaan yang beropresi di Indonesia adalah manager dari bangsa lain, bahkan kita kalah jauh dari bangsa India. Pada organisasi-organisasi Internasional, kita kalau jauh dengan orang-orang bangsa Vietnam dan bangsa Pakistan. Hanya sedikit sekali dari bangsa kita yang bekerja pada organisasi-organisasi Internasional itu, padahal bangsa kita adalah negara dengan penduduk terbesar ke empat di dunia. Sungguh tragis.
Lalu apa yang harus kita lakukan! Kata kunci dari internasional standar itu adalah DAYA SAING. Kekuatan kompetisi. Inilah yang paling lemah dalam bangsa ini. NASIONALISME harus dibangun dengan kesadaran bahwa kita adalah bangsa yang memiliki daya saing tinggi dalam segala aspek kehidupan. Karena itu sekali lagi gerakan yang kita bangun adalah gerakan penrcerdasan bangsa, kedisiplinan, keteraturan serta membangun kekuatan daya saing sebagai sebuah bangsa yang berada di tengah pergaulan dunia.
Gerakan Budi Utamo, Indische Partaj, PNI serta gerakan-gerakan pemuda yang melahirkan sumpah pemuda, diawali oleh diskusi-diskusi kecil di kalangan mahasiswa dan kaum terpelajar. Dalam kondisi kritis yang kita alami sekarang ini, peran pemuda, mahasiswa dan intelektual harus kembali tampil ke depan memulai gerakan itu. Kita tidak bisa menjadi besar, hanya dengan demo dan protes, walaupun demo dan protes itu sangat penting untuk mengasah kepekaan sosial. Lawan kita bukanlah siapa yang berkuasa sekarang ini, tetapi lawan kita adalah cengkaraman bangsa lain atas seluruh aspek kehidupan kita. Lawan kita adalah keterpurukan kita dalam kancah pergaulan dengan bangsa-bangsa lain. Lawan kita adalah kelemahan daya saing itu.
Negara yang melindungi segenap bangsa Indonesia yang terutama diperankan oleh pemerintah harus menjadikan persoalan ini menjadi gerakan dan program yang utama dan pertama. Kalau mereka tidak melakukan itu mari para pemuda dan mahasiswa ambil alih penentu kebijakan, menggantikan posisi mereka. Bergeraklah para pemuda, mahasiswa untuk kejayaan bangsa kita di masa depan yang menjadi milik kalian.
Wallahu a’lam. Semoga bahagia di Indonesia yang kita cintai ini, dan Allah selalu meridlai.
(Ini adalah Orasi Kebangkinan Nasional yang saya sampaikan di Universitas Islam Negeri Hidayatullah Jakarta, Mei 2008)

Senin, 27 Juni 2011

Tujuan Merupakan Kunci Sukses

Ketika kita sedang terdiam sejenak, maka yang terlintas dipikiran kita adalah masa depan. Setiap orang pasti mempunyai keinginan untuk sukses dan hidup bahagia, tapi memang setiap orang mempunyai cara sendiri untuk meraih kesuksesan. Namun dengan demikian kita harus tetap bermunajat dan berdoa kepada ALLAH SWT, sebagai penyeimbang antara rohani dan jasmani untuk meraih kesuksesan.

Tapi kadang kita melupakan bahwa suatu kesuksesan harus dilandasi dengan tujuan, Dengan adanya tujuan kita bisa mengendalikan diri kita kemana arah kesuksesan yang akan kita dapat.

Kehidupan merupakan suatu anugerah yang tidak ternilai yang diberikan oleh ALLAH SWT kepada kita, maka dari itu kita wajib mensyukurinya dan menjalani kehidupan ini apa adanya. Namun kita juga harus berjuang dan bekerja keras untuk meraih kesuksesan, karena pada dasarnya kesuksesan itu ada ditangan kita sendiri tinggal bagaimana kita menyikapinya. Disamping kita harus bekerja keras kita juga harus mempunyai tujuan untuk membangun kesuksesan itu sendiri, karena tujuan sangat penting untuk meraih kesuksesan.

Apa jadinya jika tidak ada tujuan di dalam kehidupan kita, pasti kita akan bingung dan ragu untuk menjalani kehidupan ini. Maka dari itu tujuan mempunyai makna yang sangat besar untuk menjalani kehidupan dan meraih kesuksesan sehari-hari maupun di masa yang akan datang.

Minggu, 26 Juni 2011

Teman Yang Abadi

Sayidina Ali bin Abi Thalib r.a. pernah meriwayatkan bahwa begitu seseorang meninggal dunia, ketika jenazahnya masih terbujur, diadakanlah “upacara perpisahan” di alam ruh. Pertama-tama ruh mayit dihadapkan kepada seluruh kekayaannya yang dia miliki. Kemudian terjadi dialog antara keduanya. Mayit itu berkata kepada seluruh kekayaannya, “Dahulu aku bekerja keras untuk mengumpulkan kamu, sehingga aku lalai dan lupa untuk mengabdi kepada Allah, bahkan sampai aku tidak mau tahu mana yang benar dan mana yang salah. Sekarang, apa yang akan kamu berikan sebagai bekal dalam perjalananku ini.” Lalu harta kekayaan itu berkata, “Ambillah dariku hanya untuk kain kafanmu.”

Sesudah itu si mayit dihadapkan kepada seluruh keluarganya (anak-anaknya, suami atau istrinya), lalu si mayit berkata, “Dahulu aku mencintai kalian, menjaga dan merawat kalian dengan sepenuh hatiku. Begitu susah payah aku mengurus diri kalian, sampai aku lupa mengurus diriku sendiri. Sekarang apa yang kalian mau bekalkan kepadaku pada perjalanan menuju Allah ini?” Kemudian keluarganya mengatakan, “Kami antarkan kamu sampai ke kuburan.”

Setelah itu si mayit akan dijemput oleh makhluk jelmaan amalnya. Kalau selama hidup ia banyak beramal saleh, maka dia akan dijemput oleh makhluk yang berwajah ceria dengan memancarkan cahaya dan aroma semerbak, yang jika dipandang akan menimbulkan kenikmatan tiada taranya. Sebaliknya, bila waktu hidup sering membangkang pada perintah Allah dan Rasul-Nya, maka si mayit akan dijemput oleh makhluk yang menakutkan, dengan bau yang teramat busuk. Makhluk jelmaan itu lalu mengajak si mayit pergi. Bertanyalah si mayit, “Siapakah Anda ini sebenarnya? Saya tidak kenal dengan Anda.” Makhluk itu kemudian menjawab, “Akulah jelmaan amal kamu sewaktu hidup, dan aku akan selalu menemanimu dalam menempuh perjalanan panjang menuju Ilahi.”

Artikel ini saya peroleh dari :

Catatan Pengalaman & Pemikiran Ir. Permadi Alibasyah

Tingkat-Tingkat Kepribadian Manusia

« Tak Seperti Biasanya
Hack Friendster »
Tingkat-Tingkat Kepribadian Manusia

January 1, 2007 by Chandra

Abdul Fattah Rashid Hamid, Ph.D., seorang psikolog muslim lulusan St. Louis University USA, dalam bukunya “Pengenalan Diri dan Dambaan Spiritual” menyebutkan bahwa perjalanan setiap individu dalam menuju kesempurnaan kepribadiannya akan melewati berbagai tingkatan kepribadian sebagai berikut :

Kepribadian tingkat I : An-Nafs Al-Ammarah

Manusia condong pada hasrat dan kenikmatan dunia. Minatnya tertuju pada pemeliharaan tubuh, kenikmatan selera-selera jasmani dan pemanjaan ego. di tingkat ini iri, serakah, sombong, nafsu seksual, pamer, fitnah, dusta, marah, menjadi yg paling dominant.

Kepribadian tingkat II : An-Nafs Al-Lawwamah

Manusia sudah melawan nafsu jahat yang timbul, meskipun ia masih bingung tentang tujuan hidupnya. Jiwanya sudah melawan hasrat-hasrat rendah yg muncul. Diri masih menjadi subjek yg dikendalikan hasrat-hasrat yg bersifat fisik.

Kepribadian tingkat III : An-Nafs Al-Muhima

Manusia sudah menyadari cahaya sejati tidak lain adalah petunjuk Allah. Semangat taqwa dan mencari ridho Allah adalah semboyannya. Ia tidak lagi mencari kesalahan-kesalahan orang lain tetapi ia selalu introspeksi untuk menjadi hamba Allah yg lurus.

Kepribadian tingkat IV : An-Nafs Al-Qana’ah

Hati telah mantap, merasa cukup dengan apa yang dimilikinya dan tidak tertarik dengan apa yg dimiliki oleh orang lain. Ia sudah tidak ingin berlomba untuk menyamai orang lain. Ketinggalan ‘status’ baginya bukan berarti keterbelakangan dan kebodohan.

Kepribadian tingkat V : An-Nafs Al-Mut’mainah

Manusia telah menemukan kebahagiaan dalam mencintai Allah. Ia tidak ingin memperoleh ”pengakuan” dari masyarakat atau pun tentang tujuannya. Jiwanya telah tenang, terbebas dari ketegangan, karena pengetahuannya telah mantap bahwa segala sesuatu akan kembali kepada Allah.

Kepribadian tingkat VI : An-Nafs Al-Radiyah

Ini adalah ciri tambahan bagi jiwa yg puas dan tenang. Ia merasa bahagia karena Allah ridho padanya. Ia selalu waspada akan tumbuhnya keengganan yg sepele terhadap kodratnya sebagai abdi Tuhan. Ia patuh pada Allah semata-mata hanya sebagai perwujudan rasa terima kasihnya.

Kepribadian tingkat VII : An-Nafs Al-Kamilah

Merupakan tingkatan manusia yg sempurna. Kesempurnaannya adalah kesempurnaan moral yg telah bersih dari semua hasrat kejasmanian sebagai hasil kesadaran murni akan pengetahuan yang sempurnan tentang Allah. Nabi Muhammad merupakan contoh dari manusia yg telah mencapai tingkatan ini.

Selasa, 21 Juni 2011

Belajar Mensyukuri Nikmat ALLAH yang Pertama dalam Hidup



Sebuah tulisan jadul yang saya posting ulang.. Hmm….. suatu saat dalam lamunanku bertanya kepada sibodoh dan tolol ini… yayaya sudahkah aku belajar bersyukuuuur ???…. Hmm…. Malah kuterdiaaam… dan melamun semakin dalaaam… terbersit satu pertanyaan dalam diri…. Sudahkah engkau mensyukuri nikmat Allah yang pertama dan terutama dalam hiduuup ???… sebelum engkau belajar bersyukur atas segala nikmatNYA…. Akhirnya sang diri terhenyaaaaak dan teringaaat nasehat si Mbaaaah….. (*Mbahe sopo waelaaaah*)…

Yayaya kutipan sebuah ayaaat….

Maka Nikmat TUHAN kamu yang manakah yang kamu dustakan?….
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKU) sesungguhnya azabKU sangat pedih.

Hmm…. Bagaimana aku bisa belajar bersyukuuuur kalau aku tak tahu apa yang pertama tama harus kusyukuri sebagai berkat terbesaaaar dan terutama… dalam DIAM sayuuup sayup hatiku berkataaa janganlah engkau selalu melihaaat keataas… nikmati saja semua yang ada keindahan yang luar biasa dalam setiap tarikan nafasmu…..

*NAFAS* hmm… yayaya….ternyata terjawab sudaaaaaah… NAFAS…. Hidup hanyalah satu tarikan Nafas… ketika nafas kita kena maceeeet… gara gara siKOMO lewaaat….walaaaaah megaap megaaaap daaah… apalagi putus mateee daaah… hihihi… Mau sakit ataupun sehat ataupun apapun selama kita masih bernafas… maka itulah hidup… sehat tapi tidak bernafaaaaaas… hihihi… penampakaaan….

Sssttt… hatiku masih berkata : pernahkah engkau bayangkaaan jika udara yang kamu hiruuup itu tidak gratiiiis… udara sudah sangat terbatasnya sehingga untuk bernafas saja engkau harus memakai tabung oksigen… atau kamu sakit berkepanjangan dan hiduup selalu mengandalkan tabung oksigen dan selang…. Hmm… siapakah yang sanggup membayar untuk setiap tabung oksigen yang harus dia hirup seumur hidupnya…. Mungkin kita takkan pernah sanggup membayarnya aliaaas kita kehilaaaangan hak hidup… mateee…. Wakakakakak….

Nafas adalah bukti dan saksinya Hidup saksi dekatnya kehadiran ALLAH dalam sang diri ini…. Dalam setiap tarikan Nafas kita sejatinya mengalirlah Nafas Sang Maha Pengasih dan Penyayaaang… dari satu tarikan nafas… jantung kita bekerja memompa daraaah keseluruh tubuh meliputi dari ujung kaki sampai ujung kepala mengalirkan semua yang diolah menjadi energi sehingga kita bisa bergerak…….

OOooo ternyata begitu pentingnya arti nafas… sehingga ketika kita terengah engah disuruh atur nafas… saat emosi disuruh tarik nafas dalam dalam…..

Akhirnya hatiku bertanya dengan lembuuuuutnya : “Sudahkah engkau mensyukuri nikmat Allah yang pertama dan terutama dalam hiduuup ???… yayaya dalam setiap tarikan nafasmu terisi dengan pujian ucapan syukuuur… hmm…. Dalam duduk, berdiri, berjalan, tidur dan diam… Sungguh meliputi yaaa meliputi kehadiran kita disini… di panggung sandiwara ini..”

Yaaaaa itulah Anugerah ALLAH yang PERTAMA dan TERUTAMA dalam HIDUP…. Sehingga kita bisa menikmati perjalanan panjang dan singkat disini… menikmati dan mensyukuri keindahaaaan yang terbentang sedemikian cantik dan megahnya… Setiap tarikan nafas kita andai kita nikmati dan resapi dengan penuh Rasa CINTA kepada ALLAH.. sungguh indah dan nikmat luar biasa.. tak terlingkupi oleh suka dan duka.. tawa dan tangis.. seungguh meliputi Nikmatnya Syukur dalam setiap tarikan Nafas.. karena Nikmat Allah tak tertutupi oleh dualitas sifat melainkan ada dibalik semuanya.. sepanjang HIDUP dalam setiap tarikan NAFAS SANG MAHA PENGASIH dan MAHA PENYAYANG..

Miyabi Maria Ozawa Telanjang

Hahahaha.. Akhirnya berhasil juga saya nampangin You Tube di postingan.. Horeeeee.. hebaaat nyaaak.. makanya saya posting ulang tulisan Miyabi dan Tante Alexa Telanjang.. hihihi.. sekalian mengumumkan orang Gaptek dah bisa kerjain tugas dari mas Lambang.. keliling Blog teman seharian isinya cuma Miyabi.. Maria Ozawa.. Tamiya.. dan Tante Alexa.. sampai bingung kok rame amat nyang bahas Miyabi.. eee.. Maria Ozawa.. mendingan mikirin Tante Alexa dan Oom Google saja dah.. hihihihi.. maaf di persorry.. kayanya saya nyang nulis lagi bener bener pusing.. terus apanya nyang Telanjang.. yaitu die Miyabi Maria Ozawa Telanjang.. hehehe.. bukan ding.. bukan Miyabi Maria Ozawa bersama Tante Alexa Telanjang.. cucian deh loeeeeeeee.. belum lagi nyang ngomongin perdebatan sekitar jilbab Puteri Indonesia 2009.. Qory Sandrioriva .. hihihi.. waaaaaaaakakakakkk..

You Tube Miyabi Maria Ozawa Telanjang.. waaaakaaakakk.. ternyata Telanjang ini adalah sebuah lagu dari kang Ebiet G Ade.. *sorry dari dulu gak tahu judulnya sampai baca postingannya ci Oom*… Sebuah lagu persembahan Oom Embun777 nyang baik hati.. tidak sombong… rajin menabung… yayaya.. lagu Telanjang… eee.. baru tahu dari ci Oom.. judulnya Untuk Kita Renungkan.. karena sayang lagunya… perasaan kok paaaaaaaas bangeeeeet.. ngeeet.. nget.. dengan keadaan yang sedang terjadi saat ini… selanjutnya sahabat sahabatku mari kita simak baik baik syair lagunya kang Ebiet G Ade ini dengan RASA Hati yang terdalam… mari temani saya dalam nyanyian hati yang penuh dengan ketulusan… simak baik baik… sambil kita merenung bersama.. mulaaaaai :

Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih, suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara, singkirkan debu yang masih melekat hohoo… Singkirkan debu yang masih melekat

Anugerah dan bencana adalah kehendakNya, kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar, adalah Dia di atas segalanya
Hohohoo… adalah Dia di atas segalanya

Anak menjerit-jerit asap panas membakar, lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman hanya satu isyarat, bahwa kita mesti banyak berbenah
Memang bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan masih banyak tangan yang tega berbuat nista, hohohoo…

Tuhan pasti telah memperhitungkan, amal dan dosa yang kita perbuat, hohohoo…
Kemanakah lagi kita ‘kan sembunyi, hanya kepadaNya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab, mari hanya ‘tuk bersujud padaNya

Kita mesti berjuang memerangi diri, bercermin dan banyak bercermin
Tuhan ada di sini di dalam jiwa ini, berusahalah agar Dia tersenyum
Hohohoo… berusahalah agar Dia tersenyum

Selasa, 26 April 2011

Untuk Mama…

Saat saya kecil, guru ngaji saya (Nenek Nassa) pernah bercerita :

Sewaktu itu ada salah satu sahabat Rasul yg bertanya,
“Ya Rasul, siapakah orang yg harus hamba hormati saat ini ?”
Rasul menjawab “Ibumu.”
Sang sahabat bertanya lagi “Siapa lagi, ya Rasul ?”
Rasul menjawab “Ibumu.”
Kembali sang sahabat bertanya “Siapa lagi, ya Rasul ?”
Rasul menjawab “Ibumu.”
Sang sahabat bertanya untuk yg ke-4 kalinya “Siapa lagi, ya Rasul ?”
Baru kemudian Rasul menjawab “Bapakmu.”

Secara tidak langsung cerita di atas menunjukkan bahwa betapa mulianya seorang Ibu. Ibu-lah yg mengandung kita selama ± 9 bulan 10 hari, kemudian Ibu pula yg menyusui kita. Tidak salah ada ungkapan yg menyatakan bahwa:

SURGA ITU ADA DI BAWAH TELAPAK KAKI IBU.

Selamat Hari Ibu kepada seluruh Ibu yg berada di berbagai penjuru dunia.
Semoga engkau selalu diberi kesehatan oleh Yang Maha Kuasa. Amin…

Senin, 18 April 2011

Keutamaan ramadhan

Keutamaan Puasa Ramadhan
Berpuasa di bulan Ramadhan selain ia suatu kewajiban individu bagi yang memenuhi syarat, namun ia juga me-nyimpan banyak keutamaan di balik semua itu, diantaranya :

1. Puasa adalah rahasia antara hamba dengan Tuhannya. Dan Allah-lah yang akan memberikan balasannya. Dalam hadits qudsi Allah سبحانه وتعلى berfirman :
نْ حَسَنَةٍ عَمِلَهَا ابْنُ آدَمَ إِلاَّ كُتِبَ لَهُ عَشْرُ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللهُ U إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ رواه النسائي

“Tidaklah seorang anak Adam melakukan suatu amalan kebaikan, kecuali akan dituliskan baginya sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat (pahala) kebaikan. Allah سبحانه وتعلى berfirman : “Kecuali puasa maka sungguh puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang me-nentukan ganjaran (pahala)nya” (HR. An Nasaa’i)

Imam An Nawawi berkata:
“Dikatakan (bahwasanya Allah sendiri yang akan memberikan pahala orang berpuasa) karena puasa adalah bentuk ibadah yang tersembunyi yang jauh dari perbuatan riya’, hal ini berbeda dengan ibadah shalat, hajji, berjihad, shadaqah dan amalan-amalan ibadah yang zhahir (tampak) lainnya” (Lihat Syarh Shahih Muslim 8:271)

2. Bagi orang-orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembira-an, kegembiraan ketika ia berbuka dan kegembiraan ketika ia menemui Rabb-nya, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :
لِلصَّــائِمِ فَرْحَــتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبـــَّــهُ رواه البخاري و مسلم

“Bagi orang yang berpuasa dua kegembiraan, kegembiraan ketika ia berbuka serta kegembiraan ketika ia menemui Rabbnya” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Pengampunan dosa
Seorang hamba yang berpuasa dan melakukan amal ibadah lainnya karena iman dan mengharap ridha Allah maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diam-puni oleh Allah سبحانه وتعلى . Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersab-da :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابــًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ رواه البخاري و مسلم

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah, diampuni dosa-dosa nya yang telah lalu” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada aroma misk (minyak wangi). Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :
لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْــيَبُ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى مِنْ رِيـْـحِ الْمِسْكِ رواه البخاري و مسلم

“Dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada aroma misk (minyak wangi)” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Terdapat waktu yang mustajab.
Bagi yang berpuasa ada waktu, yang mana apabila ia berdo’a pada waktu tersebut, maka do’a itu tidak tertolak, sebagaimana sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم :
إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ رواه ابن ماجه

“Sesungguhnya orang-orang yang berpuasa pada saat berbuka mempunyai waktu dimana do’anya tidak tertolak” (HR. Ibnu Majah)

Ya Allah kami rindu dengan bulan Ramadhan, maka pertemukanlah kami dengannya dan berilah kami kekuatan untuk beribadah didalamnya sebagai-mana yang Engkau cintai dan ridhai.(Al Fikrah)

Minggu, 27 Maret 2011

Jomblo Pangkal Kaya

« Banjir Oh Banjir
Asal Usul Bahasa Gaul »
Jomblo Pangkal Kaya

February 14, 2007 by Chandra

bunga

Percaya ngga percaya, ternyata jomblo itu bisa bikin kita kaya loo.. :)

Ini dia buktinya :

* Ngga perlu mikirin si doi alias hemat energi
* Pulang ke rumah jadi lebih cepat alias hemat waktu
* Jumlah pemakaian bensin berkurang alias hemat BBM
* Tagihan telepon selular jadi lebih murah alias hemat uang
* Frekuensi nge-charge handphone berkurang alias hemat listrik

Masih adakah penghematan lainnya yg blum saya tulis…??

Rabu, 09 Maret 2011

Gempa, Sebuah Renungan


Bagaimana sesungguhnya pandangan Islam tentang gempa bumi dan bencana alam lainnya? Adakah ia termasuk adzab Allah SWT? Ataukah ia sekedar musibah yang menjadi ujian bagii umat manusia? Atau sekedar gejala alam biasa? Mari kita coba menganalisanya untuk menjadi wawasan dan sikap bagi kaum muslimin menurut perspektif aqidah Islamiyyah.
Nabi Muhammad saw. sebagai rahmatan lil ‘alamin
Nabi Muhammad saw. sebagai Nabi akhir zaman diutus oleh Allah SWT sebagai rahmat bagi seluruh alam, rahmatan lil ‘alamin. Dia berfirman :
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS. Al Anbiya 107).
Para mufassir umumnya menyebut bahwa diutusnya Nabi Muhammad saw. merupakan rahmat bagi orang mukmin maupun kafir.
Rahmat bagi orang-orang kafir yakni adzab atas mereka ditunda hingga hari kiyamat. Kalau umat-umat terdahulu langsung diadzab manakala kufur dan tak mau beriman kepada Rasul yang dutus kepada mereka (mis: umat Nabi Nuh ditimpa banjir, QS. Al Qamar 9-13; Fir’aun dan bala tentaranya ditenggelamkan di laut Merah lantaran mendustakan Nabi Musa a.s., QS. As Syu’ara 63-65; umat Nabi Hud ditimpa angin ribut, QS. Fushilat 16; umat Nabi Luth ditimpa hujan batu dari neraka Sijjil QS. Huud 81-83), umat Nabi Muhammad yang kafir tidak langsung diadzab, melainkan ditunda hingga hari kiyamat.
Allah SWT berfirman:
Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata: “Ya Allah, jika betul (Al Qur’an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih. Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun” (QS. Al Anfal 32-33).
Allah juga berfirman:
Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu. Dan telah kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mu`jizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti” (QS.Al Isra 59).
Imam Al Qurthubi ketika menafsirkan firman Allah SWT tersebut mengatakan bahwa Kami mencegah mengirimkan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang mereka usulkan tidak lain karena toh akan mereka dustakan juga sehingga akan dimusnahkan seperti umat-umat sebelum mereka. Maka Allah mengakhirkan adzab dari orang-orang kafir Quraisy karena dia tahu bahwa di antara mereka ada yang beriman dan di antara mereka akan ada orang yang dilahirkan sebagai mukmin. Sesungguhnya mereka menghendaki agar Allah SWT mengubah bukit Shafa menjadi emas. Maka turunlah Jibril dan berbicara kepada Rasulullah saw.: “Jika engkau mau permintaan kaummu akan dipenuhi tetapi jika mereka tetap kufur, mereka tak diberi tempo lagi. Dan jika engkau mau akan aku lambatkan (siksa) buat mereka.” Maka Nabi menjawab: “Tidak, lambatkan saja adzab buat mereka”.
Kekufuran umat manusia di masa setelah wafatnya Nabi Muhammad saw. pun ditunda hingga hari kiyamat sebagai sunnatullah terhadap orang yang mengkufuri Nabi Muhammad saw. Allah SWT berfirman:
Dan Tuhanmulah Yang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu (untuk mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung daripadanya“(QS. Al Kahfi 58).
Dia juga berfirman:
Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak” (QS. Ibrahim 42).
Rasulullah saw. pun bersabda:
Hari ini yang ada adalah amal dan tiada hisab, sedangkan besok yang ada adalah hisab dan tiada amal” (HR. Al Bukhari).
Jelaslah bahwa Alllah SWT tidak menjadikan dunia sebagai tempat perhitungan, tapi tempat berbuat. Sedangkan perhitungan (hisab) itu di akhirat kelak. Allah SWT. berfirman:
Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu” (QS. Ali Imran 185).
Bencana Alam sebagai peristiwa alam
Bencana alam seperti gempa bumi, hujan super lebat, banjir, kekeringan, kebakaran hutan maupun perkampungan, panas terik yang sangat menyengat, dingin yang sangat, semuanya merupakan sunnatullah di alam (sunnatullah fil kaun) dan karakteristik yang diciptakan Allah SWT tanpa campur tangan manusia.
Bencana tersebut menimpa kaum muslim maupun kafir, orang yang bertaqwa (taqiy) maupun orang yang banyak bermakshiyat (syaqiy).
Bencana itu terjadi mengikuti hukum sebab akibat. Kasus kebakaran hutan misalnya, terjadi lantaran kemarau panjang, sehingga tanaman kering, sinar matahari sangat terik, dan kebetulan ada orang yang lalai membuang puntung rokok sembarangan. Atau pembakaran hutan untuk membuka hutan (land clearing) yang kemudian malah tak terkendali sehingga menjadi bencana. Demikian pula, penyebaran penyakit AIDS yang begitu cepat mendunia lantaran perzinaan dan homoseks yang menjadi media penularan penyakit itu kini pun tersebar luas di seluruh dunia.
Bencana alam yang ada di dunia bukanlah adzab akhirat yang dimajukan ke dunia. Orang yang menderita penyakit AIDS lantaran terlibat homoseksual dan mati dalam keadaan menderita penyakit itu, misalnya, bukanlah berarti telah menebus dosa perbuatan kriminalnya itu. Penderitaan dan kematiannya itu tidak menghapus catatan dosanya. Hukuman tetap ada di akhirat. Sebab, yang bisa menghapus catatan dosanya hanyalah pelaksanaan hukum syari’at Islam, yakni hudud untuk pelaku homoseksual, yaitu hukuman mati. Rasulullah saw. bersabda:
Siapa yang melakukan perbuatan jahat umat Nabi Luth, bunuhlah dia
Bencana Alam sebagai musibah merupakan ujian
Bencana alam sebagai sebuah musibah bukanlah balasan ilahi atas hamba yang berdosa. Justru musibah itu merupakan ujian dari Allah SWT sebagaimana firman-Nya:
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun” Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. Al Baqarah 155-157).
Dan Rasulullah saw. bersabda:
Manusia yang paling berat ujiannnya adalah para Nabi, kemudian orang-orang yang terbaik lalu yang terbaik; seseorang diuji sesuai dengan tingkat agamanya. Dan tidaklah ujian itu menimpa seorang hamba hingga Dia membiarkannya berjalan di muka bumi tanpa kesalahan” (HR. Al Baukhari).
Seorang mukmin yang bersabar atas musibah yang menimpanya dan dalam hal ini dia bersungguh-sungguh mencari ridla Allah SWT maka musibah itu menjadi nikmat baginya bukan menjadi siksa (niqmah), dan musibah itu menghapuskan keburukan-keburukannya dan menambah kebaikan-kebaikannya pada hari kiyamat.
Adapun orang kafir yang ditimpa musibah, maka musibah itu tidak menjadi penghapus atas keburukan-keburukannya serta tidak menambah kebaikan baginya pada hari kiamat. Sebab orang kafir di akhirat tak memiliki kebaikan, lantaran dihapus oleh Allah SWT sebagaimana firman-Nya:
Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan” (QS. Al Furqan 23).
Sikap Muslim menghadapi bencana
Seorang muslim yakin bahwa segala bencana yang menimpa manusia, baik yang terjadi sebagai sunnatullah yang tidak mungkin dia kuasa melawannya maupun berkaitan dengan sebab akibat, semuanya merupakan taqdir Allah SWT yang harus diimani dan diterima dengan sikap ridla terhadap kehendak-Nya disertai sikap sabar yang akan menumbuhkan optimisme hidup sebagaimana disebut dalam QS. Al Baqarah 155-157 di atas.
Kaum muslimin yang melihat saudara-saudara mereka tertimpa bencana alam, sudah semestinya ikut prihatin dan memberikan bantuan baik moril maupun materil sebagai sebuah perwujudan ukhuwwah Islamiyah. Rasulullah saw. bersabda:
Perumpamaan orang-orang mukmin dalam kehangatan dan kasih sayang di antara mereka dan hubungan baik satu sama lain di antara mereka bagaikan satu tubuh. Jika salah satu anggotra tubuh mengeluh, maka akan ikut mengaduh seluruh jasad dengan demam dan tak bisa tidur“.
Namun, manakala bencana alam itu sifatnya meluas, maka peranan negara sebagai pemelihara urusan umat haruslah dominan. Sebab, negaralah yang menguasai pengelolaan kekayaan milik umum yang diperuntukkan bagi masyarakat. Dalam kitab Al Amwaal fi Daulatil Khilafah halaman 27-28, karangan Syaikh Abdul Qadim Zallum, menyebut bahwa di Baitul Mal negara terdapat satu biro yang disebut Diwan At Thawari’ yang tugasnya mengurus masalah bencana yang menimpa kaum muslimin seperti gempa bumi, angin topan dan kelaparan. Pembelanjaan atas bencana alam ini dibiayai dari pendapatan Baitul Mal lewat Diwan Al Fai’i wal Kharaj dan pendapatan dari Diwan Milkiyyah al ‘amah. Jika dana di dua biro tersebut tidak ada, diambilkan dari harta kaum muslimin. Oleh karena itu, seperti terjadi di dunia kapitalis, tidak tepat jika dana bantuan langsung diminta kepada masyarakat sementara negara berlepas tangan, apalagi lembaga yang mengurus masalah-masalah sosial malah dihapuskan.
KhatimahKini jelaslah bahwa gempa, banjir, dan bencana alam lainnya merupakan takdir Allah yang harus diimani sekaligus ujian yang harus dihadapi dengan sabar.
Bencana harus senantiasa diwaspadai dan direnungkan demi masa depan umat manusia, yakni adanya hari akhirat dengan nikmat dan siksanya yang jauh lebih dahsyat dan abadi. Sudahkah keimanan dan amal perbuatan kita siapkan agar terhindar dari bencana akhirat?
Marilah kita senantiasa berdoa:
“(Mereka berdo`a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran 8).
Amiin! [Buletin Al-Islam - Edisi 17]

Rabu, 05 Januari 2011

Sosok Seorang Ayah

Tuk’ smua ayah d dunia n special thank’s buat Papa
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu bagaimana dengan Papa? Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng. Tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau
lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil……Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu…Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya” , Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka…. Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang” Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :”Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”. Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja….Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”. Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga.. Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama…. Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia….. :’) Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu.. Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir… Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut-larut…Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. . Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?” Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti… Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa :)
Ketika kamu menjadi gadis dewasa….Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…Papa harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati… Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!” Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”. Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..Karena Papa tahu…..Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti…
Dan akhirnya….Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia…. Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Papa menangis karena papa sangat Bahagia!
Kemudian Papa berdoa….Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik….Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik….Bahagiakanlah ia bersama suaminya….”
Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Papa telah menyelesaikan tugasnya….
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita…Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu…
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal apapun.:’)
Tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih sayang seorang Ayah hingga tugasnya selesai….
Jika kamu mengalaminya, Kamu adalah salah satu orang yang beruntung…
Peace….
(Thomas Tjahja - milis Single Katolik)
morzing.com dunia humor dan amazing!