PPC Iklan Blogger Indonesia
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Agama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Agama. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 Agustus 2011

Malam Nisfu Saban

Malam Nisfu Saban – Sahabat Pustakers, khusunya yang beragama Islam, sebentar lagi Bulan yang maha berkah dan Suci Ramadhan 1432 H telah masuk lagi, dimana kita akan diberi kesempatan lagi untuk beramal sebanyak-banyaknya di bulan itu. Saat ini kita telah berada di bulan Saban (bulan sebelum ramadhan versi penanggalan Hijriah). Bulan Saban merupakan salah satu bulan yang dirahmati oleh Allah SWT, dimana pada bulan ini terdapat apa yang dinamakan malam nisfu Saban.
Yup… malam nisfu saban sendiri kalau diartikan adalah sebuah moment atau waktu, tepatnya pada pertengahan Bulan Saban. Jika kita menengok kebelakang, melihat sejarah panjang perjalanan agama kita, agama Rahmatan lil alamin, maka kita akan menemui bahwa pada malam nisfu syaban merupakan malam dimana saat itu dipindahkan kiblat orang muslim dari Baitul Maqdis Palestine ke arah Masjidil Haram Mekkah Arab Saudi.
Lantas apa yang dilakukan untuk menyambut malam nisfu saban ini?, untuk menyambut malam nisfu saban adalah dengan berpuasa sunnat, tepatnya puasa malam  pada penanggalan 15 syaban 1432 H, Tahun ini bertepatan dengan hari Sabtu Malam tanggal 16 Juli 2011.
Adapun Hukum dari malam nisfu saban adalah seperti yang dikatakan Al-Qurthubi didalam menafsirkan firman Allah SWT:Hukum Nisfu Sya'ban
Artinya:
“Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka Telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah: “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus”. (QS. Al Baqoroh : 142).
Detail penjelasan Al-Qurthubi ini, bisa dilihat Disini.
Okk Sahabat Pustakers, semoga artikel ini bisa jadi penerang tatakala dalam sanubari kita bertanya-tanya, apa sih yang dimaksud malam nisfu saban atau apakah itu puasa nisfu saban.
Semoga artikel yang masih jauh dari kesempurnaan ini, bisa sedikit memberikan manfaat bagi kita semua, khusunya Ummatnya Muhammad SAW, ummat Muslin yang slalu dirahmati oleh Allah SWT. [ps]
Update:
Doa Nisfu saban dalam tulisan latin anda Bisa unduh DISINI

Selasa, 16 Agustus 2011

Mengenal Dasar-dasar Agama Islam

Mengenal Dasar-dasar Agama Islam – Sahabat Pustaka, kali ni saya akan bahas sedikit mengenai Dasar agama Islam. Islam itu berasal dari kata Ad-Dinul islam, atau agama yang lurus. Dalam ajaran Islam sangat lengkap bagi manusia yang berpikir. Yang pertama yang akan saya bahas adalah:
Mukallaf
Mukallaf ialah orang islam yang dikenai beberapa kewajiban menjalani perintah dan menjauhi larangan agama karena telah dewasa dan berakal sempurna (akil baligh) dan telah mendengar seruan agama Islam.
Hukum – Hukum Islam
Hukum Islam disebut juga sebagai hukum syara’ itu terbagi menjadi lima macam, yakni:
  • Wajib: suatu perkara yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan jika ditinggalkan mendapat dosa, misalnya: shalat fardhu 5 waktu. Adapun wajib atau fardhu itu bila ditinjau dari segi pelaksanaannya dibagi menjadi 2 bagian; pertama Wajib ‘ain yakni sesuatu yang wajib dikerjakan oleh setiap individu muslim yang mukallaf, contoh; shalat fardhu, puasa ramadhan. Yang kedua adalah wajib kifayah, yaitu sesuatu kewajiban yang telah dianggap cukup bila telah dikerjakan oleh sebagian dari orang mukallaf, dan berdosa seluruhnya jika tidak ada seorangpun dari orang mukallaf yang mengerjakannya. Contohnya: merawat jenazah, menshalati dan menguburkan mayat tersebut.
  • Sunnat atau mandub; suatu amalan yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa, misalnya shalat Rawatib, shalat tarawih, shalat id dll. Sunnat dibagi 2 bagian yakni: pertama Sunnat Muakkad adalah amalan yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan, seperti shalat tarawih, shalat 2 hari raya, karuna Rasulullah senantiasa mengerjakannya. kedua Sunnat Ghairu Muakkad: adalah amalan sunnat biasa, contohnya shalat sunnat Qabliyah magrib.
  • Haram; yaitu sesuatu amalan apabila dikerjakan mendapat dosa, dan apabila ditinggalkan mendapat pahala. misalnya; berzina, berjudi, minim minuman keras, mencuri, membunuh, mendurkahai orang tua dll.
  • Makruh adalah sesuatu amalan yang apabila dikerjakan tidak berdosa, tetapi apabila ditinggalkan mendapat pahala, misalnya merokok, makan petai, bawang mentah dll.
  • Mubah adalah sesuatu amalan yang apabila dikerjakan tidak berdosa, dan jika ditinggalkan juga tidak dapat pahala, jadi intinya boleh saja dikerjakan atau ditinggalkan, misalnya tidur, makan, minum, menuntut ilmu dunia, dll.
Syarat dan Rukun 
Syarat
syarat adalah sesuatu amalan yang harus dipenuhi sebelum mengerjakan sesuatu yang menjadikan penyebab sahnya pekerjaan. Misalnya wudlu merupakan syarat sahnya shalat, pakainan yang suci dll.
Rukun
Rukun adalah suatu amalan yang harus dipenuhi dalam suatu pekerjaan, yang menjadikan penyebab sahnya pekerjaan. Misalnya membaca surah Al fatihah dalam mengerjakan shalat
Syah
Syah adalah telah terpenuhi syarat serta rukunnya dengan benar.
Batal
Batal artinya kurang terpenuhinya syarat serta rukunnya atau belum cukup syarat dan rukunnya. Secara ringkas kalau syarat harus dipenuhi diluar pekerjaan sedangkan rukun harus dipenuhi dalam pekerjaan, dan apabila keduanya telah terpenuhi dengan benar, maka pekerjaan itu dianggap syah oleh syara’, namun sebaliknya jika keduanya tidak terpenuhi salah satunya  dengan benar, maka pekerjaan itu tidak syah dan syara’ dianggap batal.
Rukun Islam
Rukun islam terbagi menjadi 5 amalan:
  • Mengucapkan dua kalimat syahadat artinya mengakui tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah SWT, dan mengakui bahwa nabi Muhammad SAW adalah utusan dari Allah SWT.
  • Mengerjakan Shalat lima waktu sehari semalam, yakni Subuh, Dhuhur, Ashar, Magrib dan Isha.
  • Mengeluarkan Zakat
  • Berpuasa pada bulan Ramadhan
  • Menjalankan ibadah haji bagi yang sudah mampu mengerjakan baik dari segi finansial maupun dari segi fisik.

Selasa, 02 Agustus 2011

Malam Pertama Orang Beriman di Dalam Kubur

Nabi Muhammad saw bersabda dalam sebuah hadits: “Mintalah perlindungan Alloh SWT  dari siksa kubur”. Berdasarkan hadits ini, kita bisa mengartikan bahwa sesungguhnya siksaan kubur itu benar-benar ada, dan merupakan rumah pertama (tempat transit), sebelum menuju kehidupan akhirat .
Seorang hamba yang beriman, dalam masa sakaratul maut, ia akan melihat malaikat-malaikan putih turun dari langit, wajahnya cemerlang turun sambil membawa kafan putih dari surga. Kemudian malaikat duduk mengelilinginya dalam sayup-sayup putih, dan datanglah malaikat maut di atas kepalanya dan berkata dengan penuh santun dan kasih sayang, “Wahai jiwa yang tenang, keluarlah kamu dengan ampunan dan kenikmatan Alloh SWT, aku mau menjemputmu sekarang juga,  Alloh akan menggantikan rumah, istri, dan keluarga dengan yang lebih baik”.
Sementara malaikat-malaikat lain menunggu kedatangan ruh tersebut. Ruh seorang mukmin keluar dari jasadnya laksana air yang keluar dari keran tanpa sayatan pedih. Keluarlah bau semerbak ruh yang belum pernah tercium di bumi. Lalu dua malaikat pendamping naik melintasi jagat langit.
Sesampainya di langit pertama, malaikat pendamping meminta izin kepada malaikat penjaga, dan bertanya malaikat penjaga tersebut, siapakah kamu dan bersama siapa?. Malaikat pendamping menjawab, kami malaikat pembawa ruh dari seorang hamba yang sholeh fulan bin fulan.  Lalu malaikat penjaga itu menginjinkan masuk dan naiklah ruh beserta malaikat ke langit kedua. Kejadian ini terus berlangsung sampai ke langit tingkat tujuh dan naik lagi sampai sidratul muntaha dengan sambutan yang sebaik-baiknya dan penuh suka cita. Sampailah di suatu bangunan, dan dilanjutkan dengan pencatatan amalan untuk dikumpulkan dengan amalan para nabi dan syuhada. Selanjutnya ruh dikembalikan ke jasad di alam kubur.
Demikianlah pengalaman yang akan dialami oleh ruh seorang hamba yang beriman, ia akan menjalaninya dengan penuh kenikmatan dan suka cita. Hal ini tentunya akan sebaliknya berbeda dengan pengalaman yang akan dialami oleh orang yang tidak beriman, sebagaimana Alloh SWT berfirman dalam QS Al-A’raf 40:
“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri kepadanya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit tidak tidak pula mereka masuk surga, hingga unta masuk lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan”.

Tawadhu: Manifestasi dan Keuntungannya

Keteraturan dalam hidup merupakan fitrah manusia. Jika nilai-nilai robbani yang tersurat dalam al-Qur’an sekali saja dilalaikan, maka akan timbul kerusakan. Salah satu contohnya adalah sifat kebohongan yang tersurat dalam kisah nabi Yusuf a.s. Sekali saudara-saudara nabi Yusuf a.s. melakukan kebohongan kepada orang tuanya, maka menyebabkan perbaikan-perbuatan buruk lainnya , yakni penganiyaan bahkan pembunuhan.
Salah satu sifat lain yang termaktub dalam al-Quran untuk menciptakan keteraturan hidup manusia adalah Tawadlu. Yakni perasaan rendah hati yang lahir dari perasaan seorang hamba bahwa Alloh SWT maha besar, mulia, dan agung. Dalam al-Qur’an, sifat ini diungkapkan dalam kalimat “Wahfiz Janaahaka…”, yang berarti rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman. Manifestasi sifat ini dalam kehidupan, ditunjukkan oleh pola hidup yang selalu melihat kebaikan orang lain dibandingkan dirinya sendiri. Tidak boleh merasa diri lebih baik dari orang lain.
Pola hidup lain adalah selalu ingat kematian dalam setiap sisi kehidupan kita. Anak dan harta tidak melalaikannya, sehingga terhindar dari sifat orang yang merugi. Pada dasarnya semua yang kita punya adalah milik Alloh SWT yang dititipkan kepada kita, sehingga tidaklah pantas untuk menyombongkan apa yang kita miliki. Lebih lanjut, kita bisa mencontoh sifat rosululloh saw yang selalu duduk bersama dengan orang miskin, buta, jompo, dan sakit. 
Jika sifat ini, benar-benar kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, niscaya Alloh SWT akan memuliakan orang tersebut dan mengangkat derajatnya.

Karaktersitik Umat Nabi Muhammad

Sungguh sangat beruntung menjadi umat nabi Muhammad, karena mereka mulia dan dimuliakan Alloh SWT. Di akhirat kelak, umat nabi Muhammad berhak mendapatkan syafa’at (pertolongan) dari Alloh melalui perantara nabi. Bahkan umat nabi muhammad pantas dan dijanjikan Alloh untuk mampu menggapai kesuksesan hidup di dunia dan akhirat. Namun, tentunya fasilitas ini tidaklah mudah diperoleh bagi setiap orang yang hanya mengaku sebagai umat nabi Muhammad. Ada sejumlah kriteria yang harus dimiliki dan dijadikan komitmen bagi dirinya agar mendapat keuntungan seperti di atas.
Kriteria ini dapat dilihat dalam QS Al-Fath 29,” Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud”.
Berdasarkan ayat di atas, umat nabi Muhammad diterangkan dalam kata ma’ahu, yang secara kata bermakna bersama nabi. Kebersamaan ini tidak hanya dalam arti fisik dan ideologi seperti halnya para sahabat zaman dulu, tetapi juga kebersamaan iman, keyakinan dan perjuangan, yakni kita semua di zaman ini.
Kriteria umat nabi Muhamad berdasarkan ayat diatas adalah sebagai berikut:
Pertama,  Sangat Sangat Keras Kepada Orang Kafir
Sikap keras terhadap orang kafir didasarkan kepada aturan dan akhlaq. Selama orang kafir tidak mengganggu keyakinan dan dakwah kita, maka kita harus bersikap baik. Namun jika sebaliknya, maka kewajiban untuk bertindak keras kalau perlu sampai berperang. Di zaman nabi, ada sekelompok kaum yahudi yang bisa hidup berdampingan dengan kaum muslim di Medinah, karena mereka tidak mengganggu keyakinan orang islam. Bahkan nabi melindungi hak-hak mereka dalam bermasyarakat. Sebaliknya, saat nabi dirayu oleh orang kafir quraisy untuk berhenti berdakwah melalui pamannya, nabi menjawab dengan keras, “Seandainya matahari disimpan di tanganku, aku tidak akan pernah berhenti sampai memperoleh kemenangan dalam berdakwah”.
Kedua, Saling Mencintai dan Menghormati Sesama Muslim
Diantara sesama muslim tidak ada rasa dengki, iri, jasud dll., namun sebaliknya tercipta suasana saling menghormati seperti halnya sahabat muhajirin dan anshor (ukhuwah islamiyah). Kalau kita memahami keutamaan ukhuwah islamiyah, maka tidak akan ada seorang muslim yang bersikap baik, lemah lembut dan mengagung-agungkan orang kafir namun bersikap sebaliknya terhadap orang islam. Seperti tersirat dalam QS Al-Mujadilah 22, “ Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara atau pun keluarga mereka,”
Ketiga, Ruku dan Sujud Mencari Karunia Alloh
Umat nabi muhammad yang sesungguhnya senantiasa melakukan sholat dan mencari karunia Alloh. Sholat merupakan simbol totalitas kepatuhan, pengabdian dan penghambaan dirinya kepada Alloh SWT. Dalam setiap napas kehidupan, tidak ada waktu yang tersisa dan sia-sia, selain diisi untuk mendapat karunia dan keridhoan Alloh.
Keempat, Ada Tanda Bekas Sujud di Muka
Karena sering bersujud kepada Alloh, pada diri umat Nabi Muhammad akan terlihat bekas di mukanya. Secara lebih jauh lagi, setiap amal sholeh yang dilakukannya tidak hanya berdampak secara fisik, namun juga dirasakan manfaatnya oleh dirinya, keluarga dan masyarakat sekitar dimana ia berada.

Menggapai Bahagia dengan Peduli Yatim dan Orang Miskin

Islam mengajarkan nilai-nilai yang menghantarkan manusia kepada bahagia (sya’adah) dunia akhirat. Tidak ada sesuatu yang baik untuk kehidupan manusia, kecuali Islam menyuruhnya. Dan tidak ada sesuatu yang akan menimbulkan keburukan kecuali Islam mencegahnya. Salah satu cara yang diajarkan Islam untuk meraih kebahagiaan adalah peduli terhadap anak yatim dan miskin. Alloh SWT menyindir sekelompok manusia yang  tidak peduli anak yatim dan miskin dengan sebutan mendustakan agama.  Nabi Muhammad saw bahkan bersabda, “Saya dan orang yang peduli anak yatim, bagaikan dua jari di surga”.
Ada dua keuntungan yang diraih orang yang peduli anak yatim berdasarkan sabda nabi di atas, yakni kedudukan yang  dekat dengan rosul di akhirat kelak dan kabar gembira masuk surga.
Ada banyak cara untuk menyantuni anak Yatim dan miskin, salah satunya dengan memperhatikan lingkungan terdekat. Adakah keluarga dekat, atau orang lain di lingkungan kita yang hidup yatim atau miskin dan memerlukan bantuan. Jika ada, berikanlah sebagian dari harta dan kasih sayang kita kepada mereka. Kepedulian yang kita berikan bukan hanya menguntungkan buat diri mereka, namun juga akan menghantarkan kita ke dalam bahagia yang hakiki(surga).
Sebagai Muslim, tentunya kita pernah meringankan beban anak yatim dan miskin, misalnya dengan memberikan infaq dan shodaqoh dalam waktu sesaat (temporary). Usaha ini cukup baik, namun untuk hasil yang lebih baik alangkah baiknya kepedulian yang kita tebarkan bukan hanya sesaat, namun juga berkelanjutan. Sehingga, orang yang kita kasihani memiliki barometer yang kokoh dalam memahami islam, bisa hidup lebih baik dan mandiri di kemudian hari.
Rosululoh lebih lanjut bersabda, “Bukankah kalian mendapat bantuan rizki Alloh, dengan sebab adanya orang yang lemah diantara kalian”.
Semoga, kita diberi kekuatan untuk memberikan perhatian kepada anak yatim dan orang miskin di sekitar kita. Dan Alloh memberikan pertolongan-Nya dengan sebab perhatian kita…amien.

Kamis, 05 Mei 2011

Tafsir Ahkam 1

PENDAHULUAN
Fazlur Rahman: al-Quran=moral, values (niali-nilai:baik-buruk, dosa-pahala, surge-neraka, dst), bukan “dokumen” hokum!

TAFSIR ( التفسير): keterangan ( البيان), penjelasan ( الشرح) àmenghilangkan kesamaran arti suatu nass.àmenjelaskan dan merinci.

Ayat-ayat hukum sangat “sedikit” (…?), itu saja hanya berisi norma-norma dasar secara global tanpa penjelasan perincian dan teknis pelaksanaannya.

àTAFSIR SANGAT SIGNIFIKAN untuk memahami dan mengamalkan isi Al-qur’an, apalagi secara historis-sosiologis selalu muncul problematika baru di tengah-tengah umat.

TAFSIR “AHKAM”
HUKUMàaspek “perilaku” (amaliyah) manusia yg sifatnya “nyata”/luaran/lahiriyah/kasat mata/tampak.
Khallaf: Hokum: (1) عقيدة (2)أخلاق (3)عملية
Amaliyah:  (1) عبادة (2)معاملة  
1.الأحوال الشخصية الأحكام(hukum keluarga)
2.الأحكام المدنية (hukum perdata)
3.الأحكام الجنائية (hukum pidana)
4.الأحكام المرافعات (hukum acara)
5.الأحكام الدستورية (hukum per-UU-an )
6.الأحكام الدولية (hukum tata negara)
7.الأحكام الإقتصادية والمالية (hukum ekonomi & bisnis )

CONTOH KITAB TAFSIR AHKAM
1.احكام القرأن  (الجصاص). Hanafiyah, “hukum” saja, nuansa fiqh muqâranah/ perbandingan/komparatif (الفقه المقارن), FANATIK, “kasar”/sarkastis.
2. احكام القرأن  (الطبري). Selektif, Syafi’iyah, fanatik, “kasar”/sarkastis.
3. احكام القرأن (ابن العربي). Selektif, Malikiyah, tidak fanatik, menolak isra’iliyat, tidak suka/ menolak hadis dlo’if.
4.(4) الجامع لأحكام القرأن (الإمام محمد بن أحمد بن فرح القرطبي). Malikiyah, tidak fanatik, metode: a. tidak selektif, seluruh ayat, b.اسباب النزول-الإعرابغريب القرأن, syair-sastrawi, c. banyak menggunakan hadis, d. banyak menukil pendapat fuqaha, e. pembahasannya panjang lebar-argumentatif.
5.(5) كنز العرفان في فقه القرأن (السيوري). Syiah Duabelas (الإثني عشرية), selektif, tidak urut, nuansa fiqh, menolak madzhab lain yang tidak sejalan, lebih menggunakan dalil akal (عقلي) dan ulama ahlul bait.
6.(6) الثمرات الينيعة والأحكام الوضيحة القاطعة (السلسي). [Syi’ah] Zaidiyah, metode: urut surat, asbab nuzul, hukum; mengabaikan ‘kualitas’ hadis, banyak mengutip fuqaha, tidak “kasar”/sarkastis.
7.(7) روائع البيان تفسير أيات الأحكام من القرأن (الصابوني), selektif-tematis, I:40 & II:30, buku teks/ajar/hand out, sistematika:
Khayyat: àmemadukan keluasan wawasan ulama “salaf” dan “khalaf” : penyajian, pemikiran, materi, metode, sistematika, redaksi bahasa. àmendudukkan realitas Islam secara jelas dalam perspektif ayat-ayat hokum dan membantah pihak-pihak yang bermaksud melecehkan ajaran Islam.

Sabtu, 23 April 2011

7 tingkatan Surga dan neraka

dalam agama manapun bahkan orang yang tidak beragamapun mengakui akan keberadaan surga dan neraka, walaupun pemahaman mereka tidak sama. ada yang meyakini bahwa surga dan neraka merupakan balasan dari sang pencipta alam jagat raya ini yaitu Allah (tuhan). surga bagi orang-orang yang semasa hidupnya berbuat kebajikan dan selalu taat akan perintah Allah dan menjauhi segala Larangan Allah, sedangkan neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang durhaka kepada Allah. ada jg yang meyakini hidup ini adalah surga dan neraka. bagi orang-orang yang tidak beragama mengatakan bahwa surga didunia ini adalah bagi mereka yang bergelimang harta, tahta dan wanita ( anak istri). dan kemiskinan merupakan neraka kehidupan.

dalam agama Islam surga adalah Mahluk Allah swt yang khusus disediakan Bagi hamba-hambaNya yang bertakwa yang selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya, selalu berbuat kebaikan dan berbuti pekerti luhur. sedangkan neraka Merupakan Makhluk Allah yang khusus diciptakan bagi hamba-hambanya yang tidak mau beribadah dan membangkang kepada Allah, selalu berbuat kejahatan dan selalu mengikuti langkah-langka SETAN.

tahukah anda bahwa surga dan neraka terdiri dari tujuh tingkatan?

7 TINGKATAN SURGA
A. JANNATUL FIRDAUS
B. JANNATUN NAIM
C. JANNATUL MA'WA
D. JANNATUL ADNAN
E. JANNATU KHULDI
F. BABUS SALAM
G. DARUL JALAL



7 TINGKATAN NERAKA

A. NERAKA JAHANNAM
B. NERAKA LADHAH (LAZO)
C.NERAKA KHUTOMAH
D. NERAKA SAIR
E. NERAKA SAKOR
F. NERAKA JAHIM
G. NERAKA HAWIYAH


Jumat, 22 April 2011

Kasih Ibu Sepanjang Hayat

"Bisa saya melihat bayi saya?" pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga! Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayi yang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk. Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak berkata, "Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh." Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, "Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?" Namun dalam hati ibu merasa kasihan dengannya. Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya. "Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya," kata dokter. Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka. Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, "Nak, seseorang yang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia." kata sang ayah. Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pu menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, "Yah, aku harus mengetahui siapa yang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya." Ayahnya menjawab, "Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu." Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, "Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini." Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah bahwa sang ibu tidak memiliki telinga. "Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekali bisa memanjangkan rambutnya," bisik sang ayah. "Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?" Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam hati. Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun pada apa yang tidak dapat terlihat. Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui. "Kasihilah ibumu selagi ia masih hidup. Tidak ada kasih dan cinta yang lebih dari segalanya selain kasih dan cinta seorang ibu untuk anaknya. Ibumu akan berbuat apa saja untuk melindungi dan menolong engkau saat dalam bahaya"."Sekali lagi, kasihilah ibumu selagi ia masih hidup. Esok mungkin terlambat"

Selasa, 19 April 2011

Harta yang Diberkati Tuhan

Ketika seseorang memiliki banyak uang, berarti sebuah gambaran akan memiliki harta yang banyak. Orang mengumpul harta banyak karena memiliki sarana (uang) yang memadai untuk membeli. Namun yang perlu diketahui ketika orang memiliki harta banyak, apakah diberkati Tuhan atau tidak. Masalah itu tergantung manusia yang empunya.

Zaman modernisasi dengan dibarengi teknologi yang kian mutahir, akan menambah pula jumlah kebutuhan setiap pribadi. Satu contoh ketika ponsel belum ada, orang hanya memiliki telepon rumah. Itu pun tidak semua rumah tangga. Setelah kebutuhan komunikasi sangat penting yang ditimpali dengan teknologi ponsel, secara otomatis akan menambah pengeluaran uang bagi pengguna.

Bertambahnya kebutuhan seseorang akan memacu diri untuk mencari uang atau harta lain yang bernilai ekonomi. Cara untuk mencari harta tentu setiap pribadi berbada-beda, ada yang berusaha sesuai normatif dan ada pula yang tidak normatif. Mendapatkan harta yang tidak normatif bukan berarti tergolong mencuri.

Mendapatkan harta yang tidak dengan mencuri seperti yang dikoni orang-orang tertentu tidak normatif karena sangat jarang ketahuan. Jarang ketahuan karena dilakukan secara berjemaah, sehingga kalau kedapatan akan berjemaah pun mempertanggungjawabkan di meja hijau.

Kalau tidak ketahuan, apakah diberkati Tuhan atau tidak, padahal uang yang didapat dengan cara di luar yang sebenarnya, sebagian disumbangkan ke rumah ibadah. Lantas kalau uang itu apakah statusnya diberkati, yang bisa menyetujui diberkati tentu hanyalah Tuhan sendiri.

Tuhan hanya berfirman bahwa orang yang diberkati dalam segala hal ketika melakukan pekerjaan sesuai dengan kehendak Tuhan, hasilpun tentu akan diberkati. Lantas kalau uang yang diperoleh dari pekerjaan di luar ketentuan yang berlaku, tentu yang akan tahu adalah pelakunya juga sendiri. Tidak bisa dihakimi karena yang bisa menghakimi seseorang kecuali hakim dunia.

Lantas bagaimanakah memercayai hakim dunia. Gampang saja apabila melihat dari sikapnya mebeda perkara yang ditangani. Mereka juga disumpah denganseribu satu macam janji untuk menegakkan hukum bagi yang melanggar. Ketika orang yang melanggar hukum sehingga memperoleh harta yang banyak, tetapi kemudia bersentuhan dengan hukum. Namun di depan hakim dia bebas dari ganjaran penjara karena tidak bisa dibuktikan terbalik, ataukah karena sesuatu dan lain hal.

Apakah uang yang diperoleh di luar yang normatif, secara hukum yang dibuat manusia tidak terbukti, sehingga bebas dari ganjaran. Namun di dalam hati terdakwa mengakui uang itu benar diperoleh dengan cara salah. Siapa yang salah, apakah keduanya diberkati atau bagaimana. Keduanya yang dimaksud adalah penegak hukum dan pelaku.

Kalau dalam hati kecilnya pelaku bahwa harta itu diperoleh tidak wajar dan paham bahwa itu tidak diberkati Tuhan---sesungguhnya orang itulah yang benar. Kebenaran ada padanya ketika orang bersangkutan bertobat dan berjanji seterusnya tidak akan mengulangi perbuatannya. Sebab orang yang ingin agar hartanya diberkati ketika orang bekerja sesuai yang dikehendaki Tuhan. Harta yang diberkati adalah yang sesuai dengan norma-norma yang disepakati.

Sunan Gresik

Sunan Gresik nama aslinya adalah Maulana Malik Ibrahim atau lebih dikenal dengan sebutan Maulana Magribi. Para ahli sejarah menduga bahwa Maulana Malik Ibrahim berasal dari Maroko. Tanggal lahirnya belum diketahui secara pasti oleh banyak orang. Hanya tahun wafat dan tempat pemakamannya yang dapat diketahui, yaitu wafat pada tanggal 8 April 1419 dan dimakamkan di Pekuburan Gapura Wetan, Gresik.

Semasa hidupnya, beliau dikenal sebagai orang yang sangat ahli di bidang agama Islam. Ia sangat pandai dalam menarik simpati masyarakat Jawa, sehingga dakwahnya diminati oleh banyak orang. Beliau menggunakan cara berdakwah untuk menyiarkan agama Islam kepada masyarakat yang belum banyak mengenal agama Islam.

Menurut Wikipedia, Setelah selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419 Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur.

Inskripsi dalam bahasa Arab yang tertulis pada makamnya adalah sebagai berikut:
Ini adalah makam almarhum seorang yang dapat diharapkan mendapat pengampunan Allah dan yang mengharapkan kepada rahmat Tuhannya Yang Maha Luhur, guru para pangeran dan sebagai tongkat sekalian para Sultan dan Wazir, siraman bagi kaum fakir dan miskin. Yang berbahagia dan syahid penguasa dan urusan agama: Malik Ibrahim yang terkenal dengan kebaikannya. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ridha-Nya dan semoga menempatkannya di surga. Ia wafat pada hari Senin 12 Rabi'ul Awwal 822 Hijriah.

Saat ini, jalan yang menuju ke makam tersebut diberi nama Jalan Malik Ibrahim.

Senin, 18 April 2011

Wanita ahli surga Serta Ciri-Cirinya

Penulis :Azhari Asri dan Redaksi [MUSLIMAH XVII/1418/1997/Kajian Kali Ini]
Setiap insan tentunya mendambakan kenikmatan yang paling tinggi dan abadi. Kenikmatan itu adalah Surga. Di dalamnya terdapat bejana-bejana dari emas dan perak, istana yang megah dengan dihiasi beragam permata, dan berbagai macam kenikmatan lainnya yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbetik di hati.

Dalam Al Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menggambarkan kenikmatan-kenikmatan Surga. Di antaranya Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

“(Apakah) perumpamaan (penghuni) Surga yang dijanjikan kepada orang-orang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?” (QS. Muhammad : 15)

“Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk Surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam Surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. Al Waqiah : 10-21)

Di samping mendapatkan kenikmatan-kenikmatan tersebut, orang-orang yang beriman kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari Surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur’an yang mulia, di antaranya :

“Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik.” (QS. Al Waqiah : 22-23)

“Dan di dalam Surga-Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.” (QS. Ar Rahman : 56)

“Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (QS. Ar Rahman : 58)

“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS. Al Waqiah : 35-37)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam menggambarkan keutamaan-keutamaan wanita penduduk Surga dalam sabda beliau :

“ … seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya.” (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu)

Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

Sesungguhnya istri-istri penduduk Surga akan memanggil suami-suami mereka dengan suara yang merdu yang tidak pernah didengarkan oleh seorangpun. Di antara yang didendangkan oleh mereka : “Kami adalah wanita-wanita pilihan yang terbaik. Istri-istri kaum yang termulia. Mereka memandang dengan mata yang menyejukkan.” Dan mereka juga mendendangkan : “Kami adalah wanita-wanita yang kekal, tidak akan mati. Kami adalah wanita-wanita yang aman, tidak akan takut. Kami adalah wanita-wanita yang tinggal, tidak akan pergi.” (Shahih Al Jami’ nomor 1557)

Apakah Ciri-Ciri Wanita Surga

Apakah hanya orang-orang beriman dari kalangan laki-laki dan bidadari-bidadari saja yang menjadi penduduk Surga? Bagaimana dengan istri-istri kaum Mukminin di dunia, wanita-wanita penduduk bumi?

Istri-istri kaum Mukminin yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di dunia.

Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Di antara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah :

1. Bertakwa.

2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.

3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.

4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.

5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.

6. Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.

7. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.

8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.

9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.

10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.

11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.

12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).

13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.

14. Berbakti kepada kedua orang tua.

15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.

Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga yang kami sadur dari kitab Majmu’ Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman :

“ … dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An Nisa’ : 13).

Wallahu A’lam Bis Shawab

Minggu, 17 April 2011

Etika Membaca Al-Qur'An


  • Etika Membaca Al-Qur'An
    1. Sebaiknya orang yang membaca Al-Qur'an dalam keadaan sudah berwudhu, suci pakaiannya, badannya dan tempatnya serta telah bergosok gigi.
    2. Hendaknya memilih tempat yang tenang dan waktunya pun pas, karena hal tersebut lebih dapat konsentrasi dan jiwa lebih tenang.
    3. Hendaknya memulai tilawah dengan ta`awwudz, kemudian basmalah pada setiap awal surah selain selain surah At-Taubah. Allah berfirman yang artinya: "Apabila kamu akan membaca al-Qur'an, maka memohon perlindungan-lah kamu kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk". (An-Nahl: 98).
    4. Hendaknya selalu memperhatikan hukum-hukum tajwid dan membunyikan huruf sesuai dengan makhrajnya serta membacanya dengan tartil (perlahan-lahan). Allah berfirman yang artinya: "Dan Bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan". (Al-Muzzammil: 4).
    5. Disunnatkan memanjangkan bacaan dan memperindah suara di saat membacanya. Anas bin Malik pernah ditanya: Bagaimana bacaan Nabi (terhadap Al-Qur'an? Anas menjawab: "Bacaannya panjang (mad), kemudian Nabi membaca "Bismillahirrahmanirrahim" sambil memanjangkan Bismillahi, dan memanjangkan bacaan ar-rahmani dan memanjangkan bacaan ar-rahim". (HR. Al-Bukhari). Dan Nabi juga bersabda: "Hiasilah suara kalian dengan Al-Qur'an". (HR. Abu Daud, dan dishahih-kan oleh Al-Albani). Hendaknya membaca sambil merenungkan dan menghayati makna yang terkandung pada ayat-ayat yang dibaca, berinteraksi dengannya, sambil memohon surga kepada Allah bila terbaca ayat-ayat surga, dan berlindung kepada Allah dari neraka bila terbaca ayat-ayat neraka. Allah berfirman yang artinya: "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran." (Shad: 29). Dan di dalam hadits Hudzaifah ia menuturkan: Apabila Nabi terbaca ayat yang mengandung makna bertasbih (kepada Allah) beliau bertasbih, dan apabila terbaca ayat yang mengandung do`a, maka beliau berdo`a, dan apabila terbaca ayat yang bermakna meminta perlindungan (kepada Allah) beliau memohon perlindungan". (HR. Muslim).
    6. Hendaknya mendengarkan bacaan Al-Qur'an dengan baik dan diam, tidak berbicara. Allah berfirman yang artinya: "Dan apabila Al-Qur'an dibacakan, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu men-dapat rahmat". (Al-A`raf: 204).
    7. Hendaklah selalu menjaga al-Qur'an dan tekun membacanya dan mempelajarinya (bertadarus) hingga tidak lupa. Rasulullah bersabda: "Peliharalah Al-Qur'an baik-baik, karena demi Tuhan yang diriku berada di tangan-Nya, ia benar-benar lebih liar (mudah lepas) dari pada unta yang terikat di tali kendalinya". (HR. Al-Bukhari).
    8. Hendaknya tidak menyentuh Al-Qur'an kecuali dalam keadaan suci. Allah telah berfirman yang artinya: "Tidak akan menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan". (Al-Waqi`ah: 79).
    9. Boleh bagi wanita haid dan nifas membaca al-Qur'an dengan tidak menyentuh mushafnya menurut salah satu pendapat ulama yang lebih kuat, karena tidak ada hadits shahih dari Rasulullah yang melarang hal tersebut.
    10. Disunnatkan menyaringkan bacaan Al-Qur'an selagi tidak ada unsur yang negatif, seperti riya atau yang serupa dengannya, atau dapat mengganggu orang yang sedang shalat, atau orang lain yang juga membaca Al-Qur'an.
    11. Termasuk sunnah adalah berhenti membaca bila sudah ngantuk, karena Rasulullah bersabda:
    12. "Apabila salah seorang kamu bangun di malam hari, lalu lisannya merasa sulit untuk membaca Al-Qur'an hingga tidak menyadari apa yang ia baca, maka hendaknya ia berbaring (tidur)". (HR. Muslim).


  • Islam DAN KAUM WANITA


    “ Wanita adalah Tiang Negara, jika ingin menegakkan Negara maka lindungilah wanita, jika ingin menghancurkan Negara maka hinakanlah dia”
    Tidak dapat dipungkiri, kedudukan wanita begitu urgen pada setiap sendi-sendi kehidupan. Kelembutannya tidak menjadikan kedudukan wanita diabaikan bahkan melalui potensi itu wanita bisa menduduki garda terdepan dalam perjuangan.
    Dalam Islam, wanita begitu mulia kedudukanya. Bahkan salah satu nama surah dalam Al Qur’an adalah An-Nisa’ yang berarti wanita. Bukan hanya itu, rasulullah ketika ditanya siapa yang paling berhak untuk di hormati diantara kedua orang tuanya, maka rasul menjawab ibumu hingga tiga kali kemudian ayahmu.

    PARADE MUSLIMAH TANGGUH DALAM ISLAM
    Satu-satunya Dien yang sempurna hanyalah Islam. Di dalamnya telah diatur seluruh kebutuhan manusia. Semuanya telah sempurna. Pun demikian halnya dengan eksistensi wanita muslimah. Sepanjang sejarah, Islam telah mencatat dengan indahnya kontribusi muslimah dalam perjuangan. Pada saat awal-awal Islam disebarkan hingga ketika Ad-dien ini menjadi “penguasa” dunia.

    Periode sebelum Hijrah
    Masa-masa sebelum hijrah adalah saat yang begitu berat. Jazirah arab merupakan tempat yang penuh dengan kemaksiatan. Kesyirikan, pembunuhan dan perzinahan menjadi adat istiadat bangsa arab. Hingga kemudian Allah mengutus Muhammad shalallahu alaihi wasalam guna meluruskan dan memperbaiki agama Islam yang di bawa oleh Ibrahim alaihi salam.
    Keberadaan Islam yang murni yang di sebarkan Muhammad, telah menjadikan kaum Quraisy terhinakan. Berbagai perlawanan untuk meredam cahaya Islam mereka lakukan, hingga rasulullah harus mengahadapi penolakan dan gangguan mereka. Pada saat itulah rasul di dampingi oleh seorang wanita yang mulia. Khadijah binti khuwailid.
    Khadijah adalah seorang yang pertama kali bersaksi atas kerasulan Muhammad shalallahu alaihi wasalam, yang tidak lain suaminya sendiri. Dengan kekayaan yang di miliki, khadijah menjadi pembantu pada setiap perjuangan rasul. Dan dari rahimnyalah, Muhammad mendapat keturunan.
    Khadijah seorang istri yang mencintai suaminya dan juga beriman, berdiri mendampingi nabi shalallahu alaihi wasalam suami yang di cintainya untuk menolong, menguatkan dan membantu sehingga dengannya Allah meringankan beban nabi. Tidaklah rasulullah mendapatkan sesuatu yang tak di sukai, baik penolakan maupun pendustaan yang membuat beliau sedih kecuali Allah melapangkannya melalui istrinya bila beliau kembali kerumahnya.
    Khadijah telah berhasil menjadi teladan yang baik dan paling tulus dalam berdakwah di jalan Allah dan berjihad. Beliau adalah istri yang bijaksana, meletakkan urusan sesuai dengan tempatnya dan mencurahkan segala kemampuan untuk mendatangkan keridhaan Allah serta rasulNya. Karenanya beliau berhak mendapat salam dari RabbNya dan mendapat kabar gembira dengan rumah di syurga yang terbuat dari emas, tak ada kesusahan di dalamnya serta tidak ada keributan di dalamnya.

    Periode Hijrah
    Penolakan dan pendustaan kaum Quraisy semakin hari semakin kuat. Banyak diantara sahabat-sahabat rasul yang mendapatkan siksaan dengan begitu beratnya.Hingga Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam sendiri selalu mendapatkan ancaman pembunuhan.
    Pada saat itulah, Allah Subhanahu Wata'ala. memerintahkan rasul untukb berhijrah, meninggalkan kampung halaman untuk menyelamatkan dan menyebarkan Islam diluar Mekkah.
    Salah satu muslimah yang membantu beliau dalam melaksanakan hijrah adalah Asma’ Binti Abu Bakar.
    Asma’ radhiyallahu ‘anha masuk Islam setelah ada tujuh orang yang masuk Islam , beliau membai’at nabi dan beriman kepadanya dengan iman yang kuat. Beliau merupakan ibu dari sahabat pejuang yang bernama Abdullah Bin Zubaer. Beliau saudari dari Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiallahu ‘anha dan merupakan wanita muhajirah yang paling akhir wafat.
    Kepribadian Asma yang begitu berani menyebabkan beliau tidak takut celaan dari orang-orang yang suka mencela di jalan Allah. Beliau juga menyertai perang Yarmuk dan beliau berperang sebagaimana layaknya para pejuang.
    Pada saat hijrah, Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam dan sahabatnya Abu Bakar Ashiddiq bersembunyi di Gua Tsur. Ketika itulah Asma dengan keberanian serta keimanan membawa makanan dan minuman kepada Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam. Asma’ sangat menyadari betapa berat dan berbahaya tugas yang beliau lakukan, karena saat itulah rasul tengah menjadi buronan dari kaum Quraisy, akan tetapi keteguhannya akan kebenaran menyebabkan ia tercatat menjadi salah satu pembangun kejayaan Islam.
    Itulah sekelumit perjuangan wanita Islam dalam menegakkan ad dien Islam ini. Sosok-sosok itulah yanag kemudian menorehkan sejarah indah akan agungnya peradaban Islam. Dari tangan-tangan mereka Allah Subhanahu Wata'ala. memuliakan khilafah Islam, karena muslimah begitu mulia dalam agama ini. Allahu a’lam bishawab.(MDK al Firdaus)


    Sabtu, 16 April 2011

    Jaringan Islam liberal (JIL)

    JIL adalah kelompok sempalan impor yang berada di Indonesia.Kelompok ini di dominasi oleh anak anak muda dan para mahasiswa.Islam liberal adalah Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas.Kelompok ini mempunyai tiga misi,yaitu::
    Pertama, mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip yang mereka anut, serta menyebarkannya kepada khalayak seluas mungkin.
    Kedua, mengusahakan terbukanya ruang dialog yang bebas dari tekanan konservatisme. Mereka memiliki keyakinan bahwa terbukanya ruang dialog akan memekarkan pemikiran dan gerakan Islam yang sehat.
    Ketiga, mengupayakan terciptanya struktur sosial dan politik yang adil dan manusiawi.
    Gerakan pemikiran bebas ini banyak mengadopsi pemikiran pemikiran menyimpang para cendikiawan cendikiawan luar negeri.Diantara pemikir pemikir yang dianggap mempunyai pemikiran liberal adalah :
    1.Ali Abdul Raziq (1866-1966 M)
    Beliau termasuk kelompok ulama al azhar.Ketika beberapa pemikiran nyelenehnya tersebar di tengah tengah masyarakat,maka dewan ulama terkemuka al azhar memutuskan untuk mecabut ijazahnya dan mengeluarkannya dari kelompok ulama al azhar.
    Diantara beberapa pemkiran liberalnya adalah:(1).Menurutnya jihad rasulullah ditunjukkan untuk meraih kekuasaan setingkat raja dan bukan untuk menyiarkan agama keseluruh dunia.Keyakinan ini memang sangat jelas melenceng,karena rasulullah di utus ke muka bumi ini untuk menyempurnakan syari`at syari`at nabi nabi terdahulu dengan agama islam.Tidak benar jika rasulullah dituduh sebagai orang yang haus akan kekuasaan,karena rasulullah adalah orang yang paling sempurna akhlaknya.Beliau lebih memilih akhirak dibanding dunia.Buktinya beliau lebih memilih hidup sederhana,walaupun hidup mewah merupakankeniscayaan baginya.(2).Menurut beliau,pemerintahan khulafaur ar rasyidin adalah pemerintahan sekuler. khulafaur ar rasyidin adalah generasi terbaik setelah rasulullah,mereka membimbing umat dengan baik,dalam memutuskan masalah mereka mengikuti jejak langkah nabi.Jadi sangat mustahil jika mereka menerapkan pemerintahan yang sekuler.(3).Menyatakan bahwa lembaga pemerintahan di masa rasul tidak jelas,rancu,kacau tidak komplit,dan membingungkan.(4)Mengingkari bahwa qadha`(kehakiman) merupakan fungsi syariat.Semua pemikiran ini adalah tidak benar,karena tidak sesuai dengan kenyataannya.
    2.Kemal Attatruk
    Kemal adalah presiden republic turki pertama,tepatnya pada 29 oktober 1923.Dan mulai menggelindingkan liberalisme di turki.
    Sejak berkuasa ,Kemal gencar melakukan reformasi agama.Diantara keputusan hukum yang dicetuskan olehnya adalah:
    (1).Adzan dalam bahasa arab adalah pelanggaran dan adzan harus menggunakan bahasa turki.(2).Poligami dilarang.(3)Wanita muslimah boleh kawin dengan lelaki non muslim.(4).Perkawinan tidak dilakukan sesuai ketentuan fikih,tetapi dilakukan sesuai ketentuan hokum sipil.(5).Wanita memiliki hak yang sama dengan laki laki dalam menggunakan hak cerai.
    Kemal banyak mendapat perlawanan dari elemen rakyat yang berhaluan konservatif.Karena keputusan keputusan yang ditetapkan olehnya tidak sesuai dengan syari`at islam.Namun sebagai penguasa kemal dapat berbuat apa saja.Para penentangnya dihukum mati,ada pula yang di hokum gantung.
    3.Nasr Hamid Abu Zaid
    Beliau adalah alumnus program pasca sarjana uneversitas Kairo Mesir dan menjadi guru besar pada almamaternya tersebut.Karena pemikiran liberalnya,pada 14 juni 1995 beliau divonis murtad oleh pengadilan negeri Kairo.Paling tidak ada dua pemikirannya yang dianggap menyimpang,yaitu:
    (1).Menganggap teks al quran sebagai produk budaya.(2).Menurutnya,al quran merupakan teks manusia yang terbentuk dan terkondisikan oleh realita masyarakat arab saat diturunkan.Baginya kandungan makna al quran bukanlan muatan subtansi yang abadi.Sebaliknya makna al quran mesti ditelusuri melalui pendekatan historisitas sehingga bias mengikuti irama perkembangan zaman
    Landasan Landasan JIL
    b. Mengutamakan semangat religio etik, bukan makna literal teks.
    d. Memihak pada yang minoritas dan tertindas..
    e. Meyakini kebebasan beragama.
    . f.Memisahkan otoritas duniawi dan ukhrawi, otoritas keagamaan dan politik.
    2. Mengapa disebut Islam Liberal?
    Nama “Islam liberal” menggambarkan prinsip-prinsip yang kami anut, yaitu Islam yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas. “Liberal” di sini bermakna dua:
    kebebasan dan pembebasan. Kami percaya bahwa Islam selalu dilekati kata sifat, sebab pada kenyataannya Islam ditafsirkan secara berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan penafsirnya. Kami memilih satu jenis tafsir, dan dengan demikian satu kata sifat terhadap Islam, yaitu “liberal”. Untuk mewujudkan Islam Liberal, kami membentuk Jaringan Islam Liberal (JIL).
    3. Mengapa Jaringan Islam Liberal?
    Tujuan utama kami adalah menyebarkan gagasan Islam Liberal seluas-luasnya kepada masyarakat. Untuk itu kami memilih bentuk jaringan, bukan organisasi kemasyarakatan, maupun partai politik. JIL adalah wadah yang longgar untuk siapapun yang memiliki aspirasi dan kepedulian terhadap gagasan Islam Liberal.
    4. Apa misi JIL?
    Pertama, mengembangkan penafsiran Islam yang liberal sesuai dengan prinsip-prinsip yang kami anut, serta menyebarkannya kepada seluas mungkin khalayak.
    Kedua, mengusahakan terbukanya ruang dialog yang bebas dari tekanan konservatisme. Kami yakin, terbukanya ruang dialog akan memekarkan pemikiran dan gerakan Islam yang sehat.
    Ketiga, mengupayakan terciptanya struktur sosial dan politik yang adil dan manusiawi.

    Senin, 14 Februari 2011

    Kekhawatiran Nabi Muhamad Terhadap Umatnya

    Nabi muhammad adalah seorang pembawa risalah Alloh yang sangat mencintai umatnya. Sepanjang hidupnya ia dedikasikan untuk menyebarkan risalah Alloh kepada umat manusia, walau dihadapkan pada tantangan, cemoohan dan penderitaan.
    Alloh SWT menggambarkan sifat dan perjuangan nabi Muhammad dalam QS Attaubah 128:
    “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS. 9:128)
    Berangkat dari kecintaan beliau yang sangat besar terhadap umatnya, ia menginginkan umatnya senantiasa berada dalam keimanan agar selamat dunia dan akhirat. Untuk itulah, beliau memiliki beberapa kehawatiran yang tidak ingin terjadi kepada umatnya. Karena jika kekhawatiran ini terjadi, niscaya umat itu ada dalam kesesatan dan kecelakaan dunia dan akhirat.
    Apa sajakah kekhawatiran nabi itu? Jawabannya adalah sebagai berikut:
    #1. Pemimpin yang menyesatkan (Dholim)
    Nabi sangat mengkhawatirkan jika umatnya dipimpin oleh pemimpin yang menyesatkan (dholim) . Kenapa? Karena seorang pemimpin adalah lokomotif yang menentukan arah suatu masyarakat. Baik buruknya tatanan masyarakat akan sangat ditentukan oleh pemimpinnya. Islam melarang umatnya memilih musuh Alloh dan musuh orang beriman sebagai pemimpin baginya. Begitu pula orang yang tabiatnya lebih cenderung terhadap kekafiran daripada keimanan.
    Nabi sangat mengkhawatirkan, jika umatnya dipimpin oleh pemimpin yang dholim (menyesatkan), maka umatnya akan rusak.
    #2. Riya
    Nabi berkata, “Yang paling aku takuti terjadi pada umatku, yakni umatku mampu beramal sholeh tetapi terjebak pada syirik kecil”, Shahabat bertanya, “Apa yang dimaksud dengan Syirik kecil itu?”, Nabi menjawab, “Riya”.
    Riya adalah ketika seseorang beramal sholeh, ia ingin dilihat oleh manusia dan ingin mendapat pujian. Saat di akhirat kelak, Alloh menyuruh orang yang berbuat riya untuk minta pahala kepada yang di-riyai-nya. Alloh hanya menginginkan amal yang dilakukan seseorang semata-mata untuk mengharap ridho Alloh, bukan yang lainnya.
    Sangatlah mudah mengindikasikan apakah perbuatan (ibadah) yang kita lakukan termasuk kategori riya atau tidak. Jika kita semakin bersemangat melakukan ibadah saat ada orang lain yang memuji, dan berhenti saat ada orang menghina, maka berhati-hatilah karena perbuatan itu termasuk kategori riya (manusia oriented). Adapun orang yang ikhlas, ia akan tetap istiqomah menjalankan ibadah, tanpa pengaruh pujian atau hinaan orang lain (Alloh oriented).
    #3. Perzinahan
    Saat ini, perzinahan telah merajalela di lingkungan sekitar kita, bahkan telah menjadi trend di kalangan generasi muda. Islam sangat melarang perbuatan zina, bahkan perbuatan yang mendekati perzinahanpun dilarang. Dalam pandangan Islam, perbuatan zina merupakan perbuatan keji, buruk  dan merusak tatanan sosial.
    #4. Munafik yang Pintar Ngomong
    Kehadiran orang munafiq yang pintar ngomong sangatlah membahayakan. Ia memiliki kemampuan orasi yang meyakinkan sehingga orang takjub dan kagum terhadap apa yang ucapkannya, meskipun ucapan itu hanyalah hiasan bibir belaka. Alloh akan menempatkan orang munafiq di neraka paling dasar. Orang munafiq selalu dusta saat dia berbicara, menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekafirannya. Kehadirannya dalam umat hampir tidak kelihatan karena ia bersembunyi dalam kekafiran.
    #5. Kesesatan Hawa Nafsu
    Nabi sangat takut jika umatnya berada dalam kesesatan hawa nafsu dan syahwat.  Mereka cenderung mengikuti hawa nafsu baik perut maupun kemaluan. Satu satu faktor yang menyebabkan seseorang mengikuti hawa nafsu, ialah meninggalkan sholat.
    #6. Lalai Meskipun Tahu
    Adab yang paling keras akan ditimpakan Alloh kepada yang ‘alim tetapi tidak mengamalkan ilmunya.
    #7. Percaya Dukun dan Mengingkari Takdir
    Siapa orang yang datang ke orang pintar (dukun), bertanya sesuatu dan mengimani ucapannya, maka sholatnya selama 40 hari tidak diterima. Saat ini, banyak orang islam yang percaya dukun karena ingin naik pangkat, laris usahanya, dan lain sebagainya. Hal ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam, sampai-sampai nabi mengkhawatirkan jika hal ini terjadi kepada umatnya.

    Minggu, 13 Februari 2011

    Dua Cahaya

    Dalam Al-Quran QS Al-Baqoroh 185 dijelaskan bahwa di bulan romadhan ini, Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi umat manusia. Kalau kita cermati, ada kombinasi unik dari peristiwa ini, kenapa Al-Quran diturunkan di bulan romadhan? Bukan di bulan lainnya?
    Para ahli tafsir menerangkan bahwa peristiwa ini merupakan perpaduan dua cahaya, yakni cahaya Romadhan dan cahaya Al-Quran. Diturunkannya Al-Quran yang agung dan suci membutuhkan dimensi ruang yang suci yakni romadhon. Romadhan bagaikan lorong waktu, yang padanya setiap kebaikan dilipat gandakan nilainya. Siapa yang berhasil mengikuti lorong waktu itu, maka ia akan mencapai derajat taqwa.
    Secara bahasa, romadhan bermakna panas atau membakar. Artinya, dalam dimensi ruang dan waktu ramadhan ini dibakarlah dosa-dosa manusia dengan amal shalehnya.  Berdasarkan QS Al-Qadr ayat 1, di antara interval waktu bulan romadhan itu, ternyata ada satu ruang waktu yang lebih dahsyat lagi nilainya, yakni malam kemuliaan atau malam Lailatul Qadr. Pada malam itulah al-Quran diturunkan Alloh secara utuh, dan selanjutnya diturunkan ke nabi muhammad saw secara bertahap dalam bentuk perintah dan larangan.
    Kalau dalam hidup ini kita membuat skala prioritas, maka jawaban yang keluar haruslah Al-Quran, Al-Quran, dan  Al-Quran.  Al-Quran haruslah menjadi pegangan utama kita dalam menjalani hidup ini. Kalau kita menyebut seseorang di dunia ini, yang kepadanya dunia sujud dan harta mengemis, maka orang itu adalah nabi Muhammad saw. Dan kekuatan yang menjadikan nabi Muhammad seperti itu adalah Al-Quran.
    Diperlukan usaha-usaha yang cerdas agar Al Quran mampu menginstal ke dalam diri, logika dan jiwa kita, salah satunya dengan cara membakar dosa dengan kesucian amal sholeh di bulan romadhan ini. Al-Quran memiliki caranya sendiri untuk masuk ke dalam diri dan hati manusia. Begitu banyak orang di muka bumi ini dengan derajat keilmuan yang tinggi mengakui bahwa Al-Quran itu sangat dahsyat isinya. Namun hati mereka tidak mengimani bahwa Al-Quran ini datangnya dari Alloh swt.
    Siapa saja yang berani berkata tidak sulit dan sungguh-sungguh ingin mempelajari Al-Quran, niscaya Al-Quran akan  mengikutinya, sehingga ia akan diberi pemahaman. Dalam al-Quran sendiri dikatakan bahwa Al-Quran itu telah mudahkan oleh Alloh untuk dijadikan pelajaran bagi umat manusia.
    Jadikanlah momentum ramadhan kali ini, untuk sungguh-sungguh meyakini, mempelajari dan mengamalkan Al-Quran. Dan Al-Quran akan jadi mudah dan bekerja untuk Anda.

    Sabtu, 12 Februari 2011

    Jangan Sia-Siakan Romadhan

     Romadhan merupakan rahmat yang diberikan Alloh kepada umat nabi muhammad saw. Pegangan kita yang utama yakni Al-Quran diturunkan di dalam bulan romadhan. Romadhan adalah bulan yang agung, disediakan pahala yang luar biasa di dalamnya. Barangsiapa yang mengerjakan hal yang wajib, maka ia akan dilipatgandakan menjadi 70 kali pahala, dan barangsiapa yang mengerjakan ibadah sunnah, maka pahalanya seperti pahala wajib.
    Sungguh merugi orang-orang yang masih lalai dan melakukan maksiat di bulan romadhan. Alloh bahkan memanggil, ” Wahai orang yang ingin baik, majulah karena aku mau memberi kalian. Wahai orang yang suka melakukan maksiat, cukuplah dan berhentilah berbuat maksiat”.
    Berlomba-lombalah berbuat kebaikan di bulan romadhan. Nabi Muhammad berkata, “Kalau seandainya umatku mengetahui apa yang dirahasiakan dari keutamaan romadhan, maka mereka akan berharap satu tahun itu adalah bulan ramadhan“.
    Di bulan romadhan,  Alloh SWT membuka diri bagi siapa saja hamba yang berdoa kepadanya, sebagaimana tercantum dalam QS Al-Baqoroh 186,  “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.
    Jangan sia-siakan Romadhan. Romadhan adalah bulan untuk ‘meminta’ kepada alloh. Memohonlah kepada Alloh dengan penuh keyakinan. Perbanyaklah shodaqoh, zakat, dan sholat. Niatkan haji bagi yang hendak berhaji, dan berhentilah melakukan perbuatan maksiat, agar kita termasuk orang yang khusnul khotimah.

    Jadikan Ramadhan Sebagai Rahmat, Bukan Laknat

    Bulan romadhan memang bulan penuh rahmat dan berkah. Betapa tidak, kalau di luar romadhan sangat sulit makan bersama antara orang miskin dan kaya, namun di bulan romadhan bisa terjadi. Di luar Romadhan seorang ayah sulit makan bersama dengan anak dan istri karena tuntutan pekerjaan, namun di bulan romadhan bisa terjadi. Inilah salah satu rahmat dan berkah romadhan.
    Namun ketika rahmat ini sampai kepada yang tidak tahu dan bersikap egoisme, maka rahmat itu akan berubah jadi laknat. Contoh paling nyata yang sering terjadi adalah saat penetapan awal romadhan dan awal syawal. Berdasarkan petunjuk rosululloh saw, “Berpuasalah karena melihat hilal romadhan, dan berlebaran karena melihat bulan sabit bulan syawal. Apabila terhalang sehingga tidak bisa melihat, maka lengkapilah syaban atau romadhan menjadi 30 hari“.
    Demikianlah pedoman penentuan awal Romadhan dan Syawal sudah sangat jelas dan sederhana diberikan oleh rosululloh saw. Namun dalam perkembangan selanjutnya, ada sekelompok orang yang mengatakan, “Menurut perhitungan saya, bulan sudah kelihatan meskipun tidak dapat dilihat (metode hisab)”.  Bagi orang ini meskipun bulan tidak bisa dilihat, mereka mengikuti pendapatnya sendiri atau tidak mau menggenapkan menjadi 30 hari. Tidaklah masalah kalau pendapat itu hanya buat diri sendiri. Namun yang terjadi mereka mengumumkannya ke khalayak umum, sehingga terbelahlah umat menjadi dua golongan, yang ikut pendapatnya dan yang tidak. Dampaknya, tidak sedikit terjadi perseteruan antara suami istri, antar tatangga, antar keluarga dan antar golongan. Sehingga terjadi kerenggangan hubungan atau silaturahmi antar individu dalam keluarga dan antar keluarga sesama muslim.
    Masalah ini sebenarnya tidak akan tejadi kalau seandainya semua elemen masyarakat atau organisasi Islam di Indonesia mematuhi peraturan yang sudah disepakati bersama. Pada tanggal 16 Desember 2003, dan ditegaskan kembali pada tahun 2004 MUI dan perwakilan seluruh ulama, organisasi Islam dan perguruan tinggi Islam se-Indonesia, telah memutuskan bahwa yang berhak menetapkan 1 ramadhan dan 1 syawal untuk wilayah NKRI adalah menteri agama. Sehingga kalau umat Islam Indonesia  mengikuti keputusan itu, maka sejak tahun 2004 tidak akan ada perbedaan awal puasa dan lebaran lagi.
    Hal lainnya yang pernah terjadi dalam realitas adalah adanya salah seorang atau kelompok  jemaah yang mengancam imam mesjid kalau seandainya shalat tarawih dilakukan 23  rakaat. Mereka mengancam imam itu akan diusir dari mesjid kalau jumlah jumlah rakaatnya 23. Menyikapi hal ini, sebenarnya kalau kita kembali kepada Al-Quran dan Hadits, rosululloh tidak pernah membakukan jumlah rokaat shalat tarawih. Ada berbagai variasi pendapat para ulama dan mazhab mengenai jumlah rokaat shalat tarawih ini. Satu pendapat tidak mengutamakan pendapatnya sendiri, sebaliknya mereka menghargai pendapat lainnya.  Ini adalah rahmat atau kelonggaran dari nabi, mau mengambil 11 rokaat silahkan mau 23 rokaat juga  silahkan.
    Oleh sebab itu, kewajiban kita sebenarnya adalah mendalami agama Islam agar rahmat dari Alloh kita terima menjadi tetap rahmat, bukan menjadi laknat. Romadhan harus menjadi sarana memperkuat silaturahmi. Tidak hanya menjalankan ritual semata, namun juga pendalaman agama. Sehingga kita sama-sama menjadikan firman alloh sebagai acuan yang harus ditaati.

    Madrasah Romadhan

    Kita sedang berada di bulan romadhan mubarok, bulan yang penuh barkah dari awal hingga akhir. Ibadah shaum yang dijalani di bulan romadhan ini, merupakan ibadah besar yang menjadi rukun islam dan bangunan islam. Kita harus benar-benar melaluinya seperti halnya menjalani pendidikan di sebuah madrasah / sekolah. Setidaknya ada 4 madrasah yang harus dijalani dalam melakukan shoum ini, yakni sebagai berikut:
    Satu, Madrasah Keikhlasan
    Hakikat shiam adalah menggapai ketaqwaan dan orang yang taqwa itu hakikatnya ikhlas dalam melaksanakan ibadah. Di dalam romadhan terdapat madrasah keikhlasan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Sebagaimana Alloh SWT berfirman dalam Al-Baqorah 183, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”, kita dituntut berlomba melakukan kebaikan dibanding orang-orang sebelum kita. Pahala kebaikan yang dilakukan di dalam bulan romadhan berbeda dengan bulan lainya. Untuk itu mari berlomba-lomba melakukan kebaikan misalnya sodaqoh, zakat, qiyam, dan lain-lain.
    Dua,  Madrasah Kemurahan
    Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa akhlaq rosul sangat pemurah dan lebih-lebih di bulan romadhan. Kita dituntut untuk bermurah dalam meng-infaq-kan harta (khususnya kepada fakir miskin dan kerabat), murah menyebarkan ilmu, murah menjelasan kebenaran dan kabatilan, dan sebaliknya jauh dari sikap kikir dan bahil.
    Tiga, Madrasah Al-Quran
    Ramadhan harus menjadi sarana untuk lebih mendekatkan dan mendalami Al-Quran. Sebagaimana malaikat Jibril selalu mengulang Alquran kepada rosululloh pada saat bulan romadhan.
    Empat, Madrasah Assunah
    Karena shaum merupakan ibadah yang mengikuti (i’tiba) kepada nabi,  maka kita dididik untuk mengikuti nabi dan menjauhi segala bidah dan kesyirikan.
    morzing.com dunia humor dan amazing!