PPC Iklan Blogger Indonesia
Tampilkan postingan dengan label Sex. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sex. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 Juli 2011

Ereksi Pagi Hari, Pertanda Sehat

ANDA, terutama para pria pasti pernah mengalami saat pagi hari bangun tiba-tiba menemui penisnya berdiri dengan sendirinya. Sebagian besar dari kita mugking bingung kenapa hal ini bisa terjadi padahal tidak ada rangsangan seksual yang menyertai bangunnya Mr. P ini sebelumnya.

Bagi mereka yang masih muda usia, bangunnya penis mungkin bukan persoalan besar. Tentu saja karena usia masih muda, gairah seksual masih ok dan semangat masih membara. Namun berbeda bagi para pria lanjut usia, terutama 50-an tahun ke atas, berperut buncit, sakit diabetes lagi. Masih beruntung punya gairah seksual, apalagi sampai penis tegak berdiri menantang.

Para dokter, terutama di bidang kedokteran seksual, mengungkapkan, persoalan berdirinya Mr.P ini menjadi penanda penting. Ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi seseorang untuk bisa dikatakan dalam kondisi bugar. Salah satunya masih menyalanya gairah seksual. Ini terjadi akibat adanya hormon seksual, testosteron.

Karena itu, Prof. Wimpie Pangkahila, Sp.And, seksolog dari Universitas Udayana, Bali mengungkapkan, ereksi di pagi hari merupakan pertanda bahwa hormon seks, testosteron yang dikeluarkan di malam hari masih tersisa di pagi hari. Ada masih punya hormon ini. Tak heran bila ereksi ini tidak perlu didahului dengan perangsangan dan nafsu birahi.

Menurut Wimpie, adanya hormon ini menjadi penanda penting bagi para pria. Karena hormon inilah para pria masih bisa bergairah secara seksual, sekaligus menandai kesehatannya secara umum. Bila hormon ini berkurang, gairah berkurang, kemampuan ereksi pun surut dan kesehatan secara umum tak bakal optimal. Kekurangan hormon ini disebut hipogonadis. Selain menurunnya gairah seks, menurun pula kualitas hidup secara keseluruhan. Banyak pula penyakit yang ngendon dalam tubuh karenanya.

Sebagaimana dipresentasikan oleh Dr. Cheng Wei Chen, anggota International Society of the Study of Aging Male, Chairman Thompson Medical Group dan ketua panel Medis Program Kesehatan Lanjut Usia Lanjut di RS Thomson Medical Center, Singapura, sehat bugar berarti memiliki fungsi tubuh yag sehat dan berenergi. Kondisi ini bisa dicapai dengan ;

Tidur cukup selama kurang lebih 8 jam per hari.
Makan cukup, tidak berlebihan, berhati-hati dalam memilih makanan.
Cukup olahraga.
Harus cukup istirahat dan rekreasi, menyantaikan pikiran dan tubuh.
Jika menikah, lakukan hubungan seks yang normal dan sehat.

Source : Gaya Hidup Sehat

Selasa, 12 Juli 2011

Vagina Pendek?

T. Penis saya cukup panjang. Pasangan saya selalu mengeluh kesakitan setiap kami berhubungan seks. Apakah ini karena vaginanya terlalu pendek untuk ukuran penis saya yang begitu panjang? Apa yang sebaiknya dilakukan?

J. Coba cari tahu rasa sakit seperti apa yang dialami pasangan kamu dan dimana tepatnya letak sakit tersebut karena tidak semua rasa sakit yang timbul disebabkan oleh ukuran panjang penis. Ada banyak hal lain seperti kegelisahan, vagina terlalu kering, kontraksi otot vagina, dll. Tidak perlu buru-buru mengambil kesimpulan dan jangan khawatir. Ada banyak cara untuk mengatasinya, bahkan jika diketahui pasti akibatnya adalah penis yang terlalu panjang.

Vagina Longgar, Dicurigai Selingkuh


TINGGAL terpisah dengan istri selama empat bulan membuat pria usia 35 tahun ini curiga.¨Jangan-jangan istriku selingkuh dengan pria yang penisnya lebih besar?¨ pikirnya.

Pria ini, sebut saja X mengeluh karena merasa vagina istrinya longgar. Sekitar empat bulan bapak satu anak, usia 3 tahun ini berpisah dengan istrinya. Dia bekerja di Jakarta dan istrinya yang berusia 32 tahun ini bekerja di Semarang.

Pria yang setiap bulan pulang ke rumah ini merasa tidak seperti biasanya. Vagina istrinya terasa longgar saat berhubungan seks. Saat dikatakan kepada istrinya, sang istri hanya menjawab, ¨Macam-macam saja!¨Si pria merasa keadaan ini tidak seperti biasanya. Esok hari usai mengeluhkan hal ini ke istrinya, sang istri diam-diam minum jamu yang diiklankan di koran.

Waktu sang suami bertanya kenapa minum jamu itu? ternyata sang istri marah sambil berujar,¨ Karena kamu ngomong macam-macam kemarin! Gelisah dan tidak tenteram di hati, pria yang sudah membina rumah tangga selama lima tahun ini pun bertanya pada Profesor Wimpie dan menanyakan kenapa vagina istrinya terasa longgar, tidak seperti biasanya, terasa kencang? Apakah istrinya menyeleweng dengan pria lain yang penisnya lebih besar dari yang dimilikinya?

Berikut ini jawaban yang disampaikan seksolog dan spesialis andrologi dari Universitas Udayana, Bali, Prof. Wimpie Pangkahila, Sp.And :

Saya tidak yakin apa yang Anda sampaikan benar, bahwa vagina istri menjadi lebih longgar setelah berpisah dalam waktu empat bulan. Apa yang Anda rasakan, saya pikir sangat subjektif. Yang pasti, ukuran diameter vagina memang dapat berubah, termasuk diakibatkan oleh reaksi seksual.

Ketika seorang wanita mengalami reaksi seksual yang cukup setelah menerima suatu rangsangan, terjadilah perlendiran vagina. Pada saat itulah hubungan seksual dapat berlangsung dengan mudah. Mungkin pada saat inilah timbul kesan Anda yang subjektif, seolah-olah vagina istri menjadi lebih longgar, tidak seperti biasa.

Kalau reaksi seksual pada istri terus berlanjut, di fase berikutnya justru terjadi penyempitan pada sepertiga bagian luar vagina. Setelah itu, kalau reaksi seksual berlangsung terus, terjadilah orgasme sebagai puncaknya. Sungguh Menggelikan Kalau Anda curiga istri melakukan hubungan seksual dengan pria lain yang penisnya lebih besar daripada penis Anda, itu sungguh menggelikan. Itu bukan alasan yang benar.

Andaikata, sekali lagi andaikata, istri Anda melakukan hubungan seksual dengan pria lain yang ukuran penisnya lebih besar daripada penis Anda, itu tidak akan menyebabkan vaginanya menjadi lebih longgar. Jadi, tidak ada alasan yang benar untuk mencurigai istri melakukan hubungan seksual dengan pria lain.

Kalau istri Anda kemudian secara diam-diam meminum jamu itu, sebenarnya itu merupakan suatu upaya yang dapat dia lakukan untuk menjawab keluhan Anda. Memang reaksi seperti inilah yang dilakukan oleh banyak istri di negara kita untuk menjawab keluhan suami, terlepas dari benar tidaknya upaya yang dilakukan.

Sayangnya, pada umumnya upaya yang dilakukan adalah upaya yang sia-sia, karena tidak jelas masalahnya apa, dan apa yang diharapkan dari upaya seperti itu. Tidak Mengerti Seks Di pihak lain, banyak suami yang sebenarnya tidak mengerti tentang seksualitas, dengan ringan menyampaikan keluhan yang tidak berdasar.

Sangat banyak juga suami di negara kita yang tidak pernah memikirkan bagaimana kehidupan seksual istrinya. Banyak suami yang hanya menuntut agar istri selalu siap melayani kebutuhan seksual suami. Bahkan, sangat banyak yang mengindoktrinasi bahwa istri harus selalu siap memenuhi tuntutan seksual suami kapan saja suami menghendaki, tidak peduli apakah sang istri juga menginginkan atau tidak.

Padahal, para suami itu tidak tahu atau tak memperhatikan bahwa istrinya tidak pernah merasakan kepuasan seksual yang diharapkan sejak menikah, bahkan entah sampai kapan. Lebih konyol lagi, kalau ternyata penyebab ketidakpuasan seksual pada istri itu adalah sang suami yang mengalami gangguan fungsi seksual.

Karena itu, harus ada komunikasi yang baik antara suami istri agar kehidupan seksual berlangsung harmonis. Dengan demikian, dapat diupayakan jalan keluar bersama kalau terjadi masalah dalam kehidupan seksual.

Saya sarankan Anda menghilangkan kecurigaan yang tanpa dasar itu. Selanjutnya Anda perlu membina komunikasi yang baik dengan istri, khususnya dalam komunikasi seksual.

Source: Gaya Hidup Sehat

Senin, 11 Juli 2011

12 Mitos Malam Pertama


Benarkah Malam Pertama (MP) selalu menjadi malam paling "menegangkan" bagi pengantin baru?

Tak jarang anggapan tentang MP yang dimiliki calon pengantin tergolong keliru, sehingga beredar mitos-mitos di kalangan masyarakat. Munculnya mitos ini, menurut dr. Nugroho Setiawan, Sp.And, androlog dari RS. Fatmawati Jakarta, disebabkan karena minimnya pengetahuan calon pengantin, terutama tentang seks. Berikut ini adalah mitos-mitos tentang malam pertama yang sering beredar:

1. Mitos: Selalu menyakitkan.
Pikiran ini biasanya menghantui kaum perempuan, karena ia sudah lebih dulu khawatir vaginanya tak mampu menampung penis yang besar akibat ereksi.
Fakta: Ini anggapan salah!
Hubungan seks yang pertama kali dilakukan, tak selalu menimbulkan rasa sakit bila yang bersangkutan sudah mempelajari seksualitas sebelum menikah. Rasa sakit biasanya terjadi karena respon seksual belum terjadi secara sempurna padanya. Vagina masih terlalu kencang, sehingga belum siap menerima penetrasi.
Ketika ada rangsangan, respon seksual akan muncul berupa ereksi pada pria, dan pada perempuan terjadi perlendiran serta pelunakan vagina. Bila vagina belum melunak tapi sudah dipenetrasi, akan timbul rasa sakit pada perempuan. Inilah yang menimbulkan rasa trauma. Selain itu, pemaksaan seperti ini bisa membuat mulut rahim pecah.

2. Mitos: Penentu Keberhasilan.
MP sering dianggap sebagai penentu keberhasilan dalam berhubungan seks selanjutnya. Ketika timbul kekecewaan, misalnya karena pengalaman buruk saat MP, biasanya memang memengaruhi perasaan saat hubungan seks berikutnya.
Pengalaman buruk ini antara lain, Ejakulasi Dini (ED) atau sakit yang dialami perempuan saat penetrasi. Bisa jadi, pengalaman ini akan kembali terbayang saat berhubungan seks berikutnya, sama halnya bila ternyata hubungan seks pertama itu berjalan menyenangkan.
Fakta: MP bukanlah penentu keberhasian dalam hubungan seks selanjutnya.

3. Mitos: ED selalu terjadi saat MP.
Fakta: ED tidak selalu terjadi saat MP
Menurut Nugroho, ED terjadi akibat gairah yang terlalu tinggi dan foreplay yang kurang. Padahal sebetulnya, gairah ini bisa dikendalikan. Bila pengetahuan seksualitas yang dimiliki suami tidak memadai, ED bisa saja terjadi. Ini wajar terjadi, dan bukan pertanda buruk.

4. Mitos: Sehebat adegan film biru.
Film biru banyak memberi kesan berhubungan seks yang indah, heboh, bisa penetrasi dengan foreplay singkat, atau bahkan tanpa foreplay, dan bisa penetrasi dalam waktu lama.
Fakta: Tidak selalu sehebat adegan film biru.
Belajar seks dari film biru bahkan tidak dianjurkan, karena adegan yang disuguhkan tidak runut. Itu bukan pembelajaran seks yang baik. Sebab, masing-masing pihak butuh ketenangan, belaian yang tidak terburu-buru, dan penyelesaian psikologi yang baik.
Apalagi, perempuan penuh dengan perasaan. Ada kalanya, sebelum berhubungan, sebagian perempuan ingin ngobrol dulu atau dibelai untuk merangsang dirinya. Perlu diketahui, respon seksual yang baik pada wanita harus lengkap, dan ini butuh waktu lama, yaitu sekitar 30 menit.

5. Mitos: Seks di film biru adalah ideal.
Fakta: Anggapan ini menyesatkan.
Sebab, adegan di film biru kebanyakan hanya rekaan saja. Apalagi, bila suami menganggap ukuran penis yang ideal adalah yang besar, seperti di film biru. Kebanyakan, film biru diperankan orang-orang Barat yang notabene bertubuh tinggi besar, sehingga ukuran penisnya pun lebih besar, dibanding orang Indonesia yang posturnya kecil.
Sebaiknya, sebelum menonton film biru, pengantin baru sudah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai seks. Sehingga, mereka lebih bijak menyikapi adegan yang disuguhkan, dan bisa memilah hal-hal yang baik.

6. Mitos: Penis besar, istri puas.
Tak sedikit suami yang merasa khawatir tidak bisa memuaskan istrinya karena memiliki penis kecil. Ia lalu menganggap, istrinya baru akan puas jika penis pasangannya berukuran besar.
Fakta: Bukan ukuran besar kecilnya penis yang bisa memuaskan pasangan.
Melainkan, kekerasan penis itu sendiri. Bila penis besar tetapi tidak bisa melakukan hubungan seks dengan baik, bukan tak mungkin justru ED terjadi.

7. Mitos: Selalu nikmat.
Sebelum menikah, banyak orang menganggap seks itu nikmat, sehingga membayangkan MP pasti akan dilewati dengan nikmat.
Fakta: Apesya, tak sedikit yang kecewa.
Keindahan yang dibayangkan tak terjadi karena mereka tak memahami seksualitas secara benar. Masyarakat Indonesia tergolong malas belajar secara otodidak, termasuk soal seks. Karena itulah, banyak pasangan yang frekuensi berhubungan intimnya makin lama makin berkurang.
Apalagi, bila suami egois karena hanya memikirkan kenikmatannya sendiri, tidak peduli perasaan pasangan. Sedangkan istri, karena merasa sakit tiap kali penetrasi, sering mencari alasan agar tidak perlu melayani suaminya.

8. Mitos: Darah perawan.
Artinya, istri dianggap masih perawan bila saat berhubungan seks pertama kali, mengeluarkan darah dari vagina. Bila tidak, dianggap sudah tak perawan.
Fakta: Mitos ini sangat menyesatkan!
Anggapan ini membuat banyak istri khawatir bila tidak mengeluarkan darah saat MP, dan bisa menimbulkan kecurigaan suami.
Padahal, ketika istri mendapatkan respon seksual yang sempurna, semua organ reproduksinya melentur. Sehingga, bukan tidak mungkin selaput dara (hymen) istri tetap utuh, bahkan sampai menjelang melahirkan.

9. Mitos: Tak puas = gagal.
Fakta: Idealnya, saat berhubungan seks kedua belah pihak bisa menikmati dirinya dan pasangannya.
Pada kenyataannya, justru lebih banyak pasangan yang gagal berhubungan seks saat MP akibat pengetahuan seksualitas yang minim. Umumnya, mereka menikmati hubungan seks yang baik justru setelah berhari-hari mencoba, yaitu 10-14 hari. Sebetulnya, hal ini tidak boleh terjadi. Tetapi, karena orang Indonesia jarang mau belajar soal seksualitas, situasi seperti ini akhirnya dianggap wajar.

10. Mitos: Menyobek selaput dara pertanda keberhasilan.
Fakta: Ini anggapan yang salah dan tidak saling berhubungan.
Belum tentu selaput dara bisa sobek saat MP. Menurut Nugroho, justru menyobek selaput dara saat MP merupakan tanda terjadinya kegagalan respon seksual pada istri. Artinya, sebetulnya istri belum terangsang sempurna saat penetrasi terjadi.

11. Mitos: Harus minum obat kuat
Fakta: Anggapan yang salah!
Obat-obatan pendukung kegiatan seksual tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bila yang bersangkutan tidak memerlukannya. Jika saat MP suami sudah mengonsumsi obat ini, bisa jadi secara psikologis ia sebetulnya merasa tidak siap, atau tidak mampu melakukannya.

12. Mitos: Daging kambing meningkatkan gairah.
Fakta: Ini mitos yang sering tersiar di masyarakat!
Yang benar, bukan daging kambing yang membuat gairah seks meningkat, melainkan bumbu-bumbu yang berasal dari rempah-rempah yang menyertainya ketika daging kambing itu dimasak.

Untuk Cinta yang Lebih Baik...

Dr Dieten Neuser, peneliti dari Bayer Schering Pharma, Jerman, produsen obat disfungsi ereksi verdenafil bernama Levitra, hanya terkekeh ketika ditanya mengapa semua peneliti di seluruh dunia sibuk berlomba-lomba membuat obat untuk ereksi. Mengapa tidak sebaliknya, membuat obat untuk mengurangi ereksi sehingga dunia menjadi lebih tenang.

"He-he-he. Orang lebih peduli pada kemampuan laki-laki. Lagi pula tidak ada pasarnya," ujar Neuser di Lisabon, Portugal, akhir November 2007.

Disfungsi ereksi ini kini telah menjadi perkara serius di dunia, juga di Tanah Air. Dalam sebuah rubrik seksologi asuhan Prof Dr Wimpie Pangkahila di tabloid Senior edisi 2-8 November 2007, seorang perempuan berusia 38 tahun di Semarang, Jawa Tengah, mengeluhkan suaminya yang berusia 39 tahun tidak bisa ereksi sejak empat bulan terakhir. Perempuan berinisial SN itu menulis, "Kalau saya bilang ingin hubungan seks, dia berusaha menghindar dengan berbagai alasan…".

Saat mencoba bertanya ke seorang ibu setengah baya di Semarang melalui SMS, misalnya, ia menjawab agak ketus, "Aku kok ditanyain demikian…Malah yang tak cari itu sing tegak berdiri, je…".

Perempuan modern kini lebih terbuka membicarakan kebutuhan akan ereksi pasangan seksualnya. Tidak hanya di ruang-ruang intim, mereka juga membicarakannya di ruang publik, di berbagai media massa, restoran, kantor, bahkan di ruang-ruang chatting. Keluhan disfungsi ereksi juga disampaikan para perempuan ke Klinik Meditama, salah satu klinik kesehatan laki-laki dan perempuan, di Jalan KH A Dahlan 9, tidak jauh dari kawasan Simpanglima, Semarang. Klinik tersebut setiap Sabtu secara khusus melayani konsultasi kesehatan seksual laki-laki dan perempuan, terutama disfungsi seksual. Disfungsi ereksi sendiri adalah varian dari disfungsi seksual, selain gangguan libido, ejakulasi dini, dan gangguan seksual lainnya.

Jumlah pasien baru di klinik tersebut rata-rata 3-4 pasien per bulan, umumnya seputar keluhan ereksi. Belum lagi yang secara rutin berkonsultasi. "Ibu-ibu yang datang ke sini menanyakan soal itu juga mulai banyak," tutur dr Rudi Yuwana PhD, urolog di klinik tersebut, Jumat (7/12). Kalau yang datang laki-laki, Rudi biasanya juga memanggil pasangan seksualnya untuk menyelidiki penyebab disfungsi ereksi tersebut. "Sebelum konsultasi biasanya saya sodori kuesioner," ujar Rudi.

Macam-macam keluhan di klinik tersebut sehingga menyebabkan disfungsi ereksi. Rudi Yuwana bercerita, pernah ada kasus yang ternyata sebabnya sepele saja. Seorang suami mengeluh tidak bisa ereksi bersama istrinya karena si istri selalu menolak berhubungan intim. Setelah istri tersebut juga ditanya, ternyata si istri tidak tahan dengan bau suaminya. "Ya, sarankan mandi dulu sebelum berhubungan," ujar Rudi sambil tertawa.

Faktor psikologis memang sering menyebabkan disfungsi ereksi. Namun, kata Rudi, sejak lima tahun sudah bergeser. Kalau dulu 80-90 persen disebabkan faktor psikologis seperti kasus di atas, sekarang ini 80-90 persen disebabkan oleh kelainan organik.

Belum diketahui berapa sebetulnya angka kejadian atau prevalensi disfungsi ereksi di Indonesia. Namun, sejumlah hasil riset bisa sedikit membantu. Hasil riset urolog Korea Ill Young Seo dan kawan-kawan yang dipaparkan dalam Kongres Masyarakat Kesehatan Seksual Asia Pasifik Oktober 2007 menyebutkan bahwa dari 5.280 laki-laki dengan usia rata-rata 53,5 tahun yang mengalami disfungsi ereksi kebanyakan disebabkan kelainan organik atau campuran antara organik dan psikologis.

Gangguan ereksi

Di seluruh dunia, seperti dikemukakan Sekretaris Jenderal Masyarakat Kesehatan Seksual Eropa Dr John Dean, 16 persen dari laki-laki berusia 20-75 tahun mengalami gangguan ereksi. Itu berarti, 152 juta laki-laki mengalami gangguan ereksi. "Diprediksi prevalensi itu meningkat menjadi 322 juta orang tahun 2025," ujar John Dean. Jadi, kira-kira 16 persen laki-laki usia 20-75 tahun di Indonesia pun juga mengalami disfungsi ereksi.

Menurut John Dean, disfungsi ereksi ini didefinisikan sebagai ketidakmampuan yang konsisten dan berulang-ulang dari laki-laki untuk mencapai dan/atau mempertahankan ereksi penis yang cukup untuk kinerja seksualnya. Kondisi ini umum terjadi pada laki-laki di atas usia 40 tahun dan kebanyakan tidak ditangani. Disfungsi ereksi ini juga meliputi kemampuan yang tidak konsisten untuk mencapai ereksi, kecenderungan untuk mempertahankan hanya ereksi yang singkat, atau ketidakmampuan total untuk mencapai ereksi.

Berbagai studi juga menunjukkan, disfungsi ereksi ini tidak hanya berpengaruh pada kualitas hidup laki-laki, tetapi juga kualitas hidup dan fungsi seksual pasangan perempuannya. Kepuasan seksual, yang adalah komponen kunci dari fungsi seksual, secara signifikan berkaitan dengan kepuasan perkawinan. Kepuasan dalam perkawinan itu pada gilirannya akan memiliki konsekuensi pada keseluruhan kesehatan dan kualitas hidup.

"Kemampuan ereksi ini penting untuk mewujudkan cinta yang lebih baik, for better love, karena terjadi kontak fisik yang intens," ujar Rudi Yuwana.

Dewasa ini sudah dibuat cara untuk mengukur disfungsi ereksi dari perspektif perempuan. Metode tersebut dikembangkan Prof Eusebio Rubio-Aurioles, Presiden Asosiasi Kesehatan Seksual Dunia, John Dean, dan kawan-kawan. Metodenya disebut Fame, akronim dari The Female Assessment of Male Erectile Dysfunction Detection Scale atau Skala Deteksi Penilaian Perempuan Atas Disfungsi Ereksi Laki-laki.

"Dari hasil riset menunjukkan bahwa sensitivitas Fame lebih tinggi daripada metode sebelumnya, yakni SHIM (Sexual Health Inventory for Men)," ujar Prof Eusebio.

Riset tersebut mengonfirmasi bahwa deteksi disfungsi seksual oleh pasangan seksual mereka sangat dimungkinkandengan catatan hal ini hanya berlaku untuk pasangan heteroseksual, bukan homoseksual.

Minggu, 10 Juli 2011

Penis Besar Lebih Memuaskan, Benarkah?

HAMPIR di seluruh dunia mempercayai bahwa laki-laki dengan golongan etnik tertentu mempunyai penis besar. Dengan demikian dapat lebih memuaskan lawan jenisnya saat berhubungan seks.

Dr. Arif Adimoelya, dari Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah-RSAL Dr. Ramelan Surabaya, menegaskan, besar kecilnya penis sebenarnya bukan masalah utama. Namun sejak lama dipersepsikan bahwa makin besar penis, makin besar pula sifat “macho” seorang pria.

Banyak pria jaman sekarang mengingingkan alat kelaminnya diperbesar. Entah dengan usaha bedah plastik ataupun dengan menyuntikkan berbagai bahan kimia tertentu, termasuk penyuntikan dengan silikon. Bahkan ada pula yang terobsesi untuk datang ke seorang pemijat, Mak Erot misalnya, agar penisnya besar.

Padahal, yang menentukan hebat tidaknya seorang pria dalam berhubungan seks bukan besar kecilnya penis, melainkan bagaimana pria memanfaatkan dan memainkan alatnya ini secara baik dan tepat. Yang penting “Man Behind the Gun”

Rangsangan vagina yang dapat diterima fihak wania secara baik hanya terletak 1/3 bagian luar. Begitu pula “G Spot” (pusat gairah rangsangan nikmat) juga terletak di daerah ini. Sehingga tidak perlu seorang pria mengaduk-aduk vagina lebih dalam demi mencari kenikmatan seksual.

Banyak pula mitos yang mengaitkan bentuk penis sesuai dengan organ tubuh yang lain. misalnya perumpamaan bentuk penis dengan ibu jari tangan, bentuk hidung dan lain sebagainya. Katanya, dengan melihat bentuk tampang muka atau bagian tubuh lain dapat diperkirakan besar penis dan bentuknya. “Tentu saja sama sekali tidak benar semua itu,” jelas Dr. Arif.

Jadi, persoalan besar atau kecil itu bukan hal yang penting untuk dibahas. Bahkan dengan jari-jemari yang ukurannya lebih kecil dari penis, wanita bisa terangsang dan mengalami orgasme.

Source: Gaya Hidup Sehat

75 Juta Pria Asia Pelanggan Seks Komersial


PERKEMBANGAN penyakit AIDS dan infeksi HIV di Asia tempaknya makin memprihatinkan dan mengancam pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.

Kekhawatiran ini tidak terlepas dari fakta di lapangan bahwa saat ini ada lebih dari 10 juta wanita di Asia bekerja sebagai penjaja seks dan sedikitnya 75 juta pria menjadi pelanggan setianya.

Data yang cukup mencengangkan ini dirilis oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) lewat sebuah laporannya Rabu (26/3) kemarin. PBB mengatakan pemerintah negara-negara di Asia telah gagal mengendalikan epidemik ini dan seharusnya melakukan upaya lebih serius dalam membatasi derasnya gelombang kecenderungan pria yang memuaskan nafsunya lewat jasa prostitusi.

Tidak seperti di Afrika, ungkap laporan itu, penyebaran epidemik di Asia ini belum merata dan mungkin dapat dikontrol jika upaya pencegahan dipusatkan pada infeksi yang berkaitan dengan prostitusi, penggunaan obat-obat terlarang dan homoseksualitas.

¨Program-program untuk meningkatkan penggunaan kondom di antara pekerja seks akan lebih berarti ketimbang upaya pencegahan lainnya dalam mengendalikan infeksi HIV di Asia,¨ ungkap laporan yang dikeluarkan Komisi AIDS di Asia.

¨Oleh karena kebanyakan pria pelanggan prostitusi adalah mereka yang telah menikah atau pun belum, terdapat angka signifikan wanita yang hanya berhubungan intim dengan suaminya menjadi tertular HIV. Tujuan efektif dari pencegahan infeksi HIV pada pasangan para pria ini belum dikembangkan di Asia, padahal jelas-jelas sangat penting,¨ tambah laporan tersebut.

Laporan itu juga menyatakan para politisi benar-benar gagal untuk mengambil peran dalam mengendalikan diskriminasi dan hal-hal tabu yang berkaitan dengan HIV yang bertentangan dengan diskusi publik soal seks dan seksualitas.

Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki-moon, yang merilis laporan itu di new York, mengaku merasa malu atas stigma-stigma yang masih merongrong HIV di Asia. Ia juga prihatin dengan pengaruhnya terhadap ekonomi di wilayah itu. Di banyak negara Asia, prostitusi dan homoseksualitas adalah salah satu hal yang dilegalkan.

¨AIDS telah menjadi penyebab utama terbesar akan hilangnya hari-hari kerja dan kematian yang berkaitan dengan penyakit ini. Kami melihat awal dari lingkaran setan, yang menyebabkan ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi dan kebangkitan sosial serta menyebabkan lebih banyak lagi infeksi,¨ ujarnya.

Laporan itu juga mengatakan bahwa prostitusi adalah penyebab utama dari kasus infeksi baru dan terdapat sekitar 4,9 juta orang yang mengidap HIV di Asia tahun lalu.

Sabtu, 09 Juli 2011

Penis Keras, Seks pun Puas?


SEBAGIAN orang berpendapat bahwa kepuasan seksual seorang wanita akan terpenuhi bila ukuran dari penis pasangannya panjang. Mitos ini dipatahkan oleh dr. Heru H.Oentoeng, Andrologis dan Ahli Kemandulan Pria dalam acara Bincang-Bincang Pfizer Sexperience di Gelato Bar- Arcadia, Jakarta Selatan, Jum'at (18/04).

Mak Erot akan bersedih hati jika mendengar pernyataan dr. Heru bahwa ternyata ukuran panjangnya suatu penis terbukti bukanlah faktor utama dari pencapaian orgasme para wanita. Namun tingkat kekerasan penis-lah yang menjadi pemicu utama wanita betah berlama-lama di atas ranjang.

Berdasarkan Global Better Sex Survey terhadap 12.558 pria dan wanita di 27 negara yang dilakukan Pfizer tahun 2006, terungkap bahwa untuk mendapatkan pengalaman seksual yang memuaskan, dibutuhkan tingkat kekerasan ereksi yang optimal.

“Ukuran penis orang Asia itu tergolong pendek, sekitar 8 - 12 cm saja, tapi percuma juga jika besar dan panjang tapi tidak keras. Karena pusat orgasme wanita atau G-Spot itu hanya 2-3 cm dari permukaan vagina, jadi untuk apa punya penis panjang, karena daerah yang menjadi saraf sensasi ada di depan, dan bagian dalam tidak terlalu pengaruh,” ujar dr.Heru.

Jadi, bagi para pria yang merasa tidak percaya diri karena penisnya yang dianggap kecil sebaiknya jangan kecewa, karena yang terpenting adalah bagaimana mencari celah untuk memaksimalkan kekuatan penis pada saat melakukan hubungan intim dengan pasangan.

Don't worry about the size, because the man behind the gun is the most powerful thing. (C6-08)

Jumat, 08 Juli 2011

Mitos Seks dan Si Jabang Bayi


Apakah oke melakukan hubungan seks selama mengandung?
Selama proses kehamilan masih dalam batas-batas normal, Anda tetap dapat berintim-intim dengan suami.

Dapatkah hubungan seks menyebabkan keguguran?
Keguguran bukanlah disebabkan oleh aktivitas seksual. Keguguran yang terjadi pada awal periode umumnya disebabkan karena ketidaknormalan kromosom, atau terdapat masalah lainnya di dalam perkembangan si jabang bayi.

Akankah menyakitan si bayi?
Bayi dilindungi oleh cairan amniotik di dalam rahim Anda, sehingga penis pasangan tidak akan menyentuh bayi.

Posisi apa yang aman?
Anda sendiri yang dapat menentukannya tapi sebaiknya hindari posisi tidur terlentang. Jika rahim menekan urat nadi belakang perut, Anda akan merasa pusing atau mual.

Kelahiran prematur akibat orgasme?
Penelitian mengindikasikan jika proses kehamilan normal, orgasme dengan atau tanpa hubungan seks tidak akan menjadikan kelahiran dini (prematur).

Kapan waktunya seks harus dihindari?
- Perdarahan vagina.
- Masalah dengan rahim.
- Masalah dengan plasenta.
- Bayi kembar. Jika mengandung bayi kembar, dokter akan menganjurkan untuk tidak melakukan hubungan seks setelah kandungan berusia tua, walaupun penelitian tidak membuktikan adanya hubungan antara seks dan kelahiran bayi kembar secara dini.

Haruskan suami pakai kondom?
Hubungan seks pada waktu hamil dapat memindahkan penyakit dan juga berisiko infeksi yang dapat menggangu kehamilan dan kesehatan bayi.

Bagaimana jika tidak melakukan seks selama hamil?
Tidak ada masalah! Banyak hubungan seks yang dapat dilakukan selain bersetubuh.

Setelah bayi lahir, kapan dapat dilakukan hubungan seks kembali?
Banyak dokter menganjurkan menunggu sampai 6 minggu. Sehingga memungkinkan rahim Anda menutup kembali, dan jika ada tindakan operasi lukanya pulih terlebih dahulu.

Hubungan seksual pada intinya ditujukan untuk kesenangan bersama. Jika Anda merasa menderita atau jenuh setelah melahirkan, cobalah untuk tetap melakukan keintiman dengan cara lain. Jika sudah siap kembali untuk melakukan seks, mulai lagi perlahan-lahan dan gunakan gaya dan cara yang aman. Jangan lupakan alat kontrasepsi.

Kamis, 07 Juli 2011

Jika Harus Bicara Soal Seks


Membicarakan seks dengan pasangan secara terus terang, bukanlah hal yang mudah. Sering kita membayangkan reaksi pasangan yang sedih atau tersinggung.

Jadi, bagaimana harus menyampaikan keluhan seputar kehidupan seksual Anda berdua?

1. Renungkan
Seks bukanlah masalah yang sederhana. Bila ada sesuatu yang tidak berkenan di hati, endapkan dan renungkan terlebih dahulu. Cari tahu di mana letak permasalahannya.

2. Tulis
Dengan menuliskan apa yang hendak Anda utarakan, sudah merupakan langkah yang sangat baik untuk memperjelas permasalahannya kepada diri sendiri dan melatih cara berbicara dengan pasangan.

3. Latih & Praktikkan
Bila Anda gugup sebelum membicarakannya dengan pasangan, lakukan latihan terlebih dahulu. Di depan cermin misalnya.

4. Pertimbangkan Saat Tepat
Hal ini akan sangat tergantung pada topik yang akan Anda bicarakan. Jadi, cari dan pilih waktu yang pas agar pesan atau masukan yang ingin Anda sampaikan, bisa diterima dengan baik oleh pasangan.

5. Tentukan Lokasi
Membicarakan masalah ketidakpuasan seksual di tempat tidur merupakan langkah yang tidak baik karena dapat menciptakan hal negatif. Sebaiknya bicarakan permasalahan tersebut pada saat Anda berpakaian lengkap sambil minum teh bersama di sore hari.

6. Waktu untuk Proses
Biasanya diperlukan beberapa kali pembicaraan untuk dapat mengatasi permasalahan secara keseluruhan atau membicarakan seluruh aspek permasalahan.

7. Murah Hati
Bila hanya Anda yang mempunyai masalah, pertimbangkan bahwa hal tersebut mungkin lebih sulit bagi pasangan. Cobalah untuk bersikap murah hati terhadap pasangan dan coba untuk tidak menyalahkan.

8. Umpan Balik
Sesekali perlu untuk membicarakan kembali permasalahan tertentu agar memperjelas bagaimana perasaan pasangan terhadap hal tersebut.

JANGAN LUPA!
* Kiat yang disebutkan di atas bisa saja sesuai dengan situasi yang Anda hadapi tetapi bisa juga tidak.
* Imajinasi seseorang dapat merupakan musuh terburuk bila harus mengambil risiko seperti ini.

Kenyataannya, berbicara secara terbuka mengenai perasaan seksual, tidak hanya memperbaiki kehidupan seks dengan pasangan tetapi juga dapat memperbaiki aspek lain dari hubungan Anda berdua.

www.tabloidnova.com

Edukasi Seks Sebaiknya sejak Anak Dalam Kandungan


Psikolog dari Unika Soegijapranata Semarang Dwi Yanny Lukitaningsih menyatakan, pendidikan seks dapat dimulai sejak anak dalam kandungan melalui pola hidup dan perilaku seks yang tidak berlebihan dari kedua orangtuanya.

"Aktivitas seksual ketika istri sedang hamil muda harus dikontrol, jangan terlalu berlebihan ataupun ditekan, mengingat gairah seks ibu hamil muda cukup besar," ujarnya ketika memberikan pendidikan seksual di hadapan siswa SMP Keluarga, Kudus.

Menurut dia, aktivitas seksual kedua orangtuanya sangat berpengaruh terhadap psikologis anak ketika nanti lahir. "Jika selama dalam kandungan pola hidup kedua orangtuanya teratur dan tidak berlebihan, anaknya tentu memiliki kepribadian yang lebih baik dibandingkan perilaku orangtua yang pola hidupnya tidak teratur dan cenderung berlebihan," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, pola hidup kedua orangtua harus dijaga dan dibiasakan sejak anak masih dalam kandungan. Ini perlu dilakukan karena sebagian besar psikologis anak saat dewasa dipengaruhi oleh sikap kedua orangtuanya.

Selain itu, lanjut dia, selama kehamilan, jangan pernah menggunjingkan orang lain atau mengumpat. Saat anak mengalami pertumbuhan, kata dia, orangtua harus tetap memerhatikan perkembangan kejiwaan anaknya dan jangan dibiarkan berperilaku sesukanya agar tumbuh sebagai pribadi yang berkualitas dan tidak berperilaku menyimpang.

Menurut dia, pendidikan seksual bagi pelajar harus diutamakan pada dampak negatif dari pasangan yang melakukan seks di luar nikah, seperti penyakit kelamin hingga kehamilan di luar nikah.

"Untuk menjaga anak agar tidak berperilaku seks menyimpang, tentu dibutuhkan peran keluarga dan lingkungan sekitar dalam memberikan pembelajaran yang positif," ujarnya.

Sementara itu, Presiden Rotary Club Kudus Stefanus JJ Batihalim mengungkapkan, pendidikan seks bagi pelajar tidak hanya dilakukan di SMP Keluarga. Sekolah lain juga akan diajak kerja sama melakukan kegiatan serupa.

"Setiap anak muda tentunya memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan seks secara akurat dan seimbang," ujarnya.

Dengan adanya pendidikan seks tersebut, para pelajar diharapkan memahami dan mengerti peran jenis kelaminnya. "Paling tidak, perilaku seks menyimpang hingga menimbulkan kehamilan di luar nikah juga bisa dicegah karena mengetahui dampak buruknya," ujarnya.

8 Mitos Seputar Edukasi Seks

Setiap anak muda memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan seks secara akurat dan seimbang, termasuk informasi tentang alat kontrasepsi, misalnya kondom.

Lengkapi dengan penjelasan mengenai pelayanan kesehatan yang profesional, seks yang aman, dan sebagainya. Jangan sampai hak itu terabaikan, gara-gara kita lebih percaya mitos.

Inilah beberapa mitos tentang pendidikan seks yang masih merongrong sebagian besar masyarakat. Mitos ini sebaiknya perlu diluruskan sehingga generasi muda mendapatkan informasi yang tepat dan benar tentang kesehatan reproduksi dan seksual.

1. Mitos: Pendidikan seks hanya perlu diberikan kepada orang yang mau menikah. Fakta: Menurut sebuah penelitian, sikap seperti itu tidak bakal menunda aktivitas seksual di kalangan remaja. Justru pemahaman yang sangat sedikit dan keliru tentang seksualitas memudahkan banyak remaja terjerumus ke dalam perilaku seks tidak sehat.

2. Mitos: Pendidikan seks mendorong para pelajar menjadi aktif secara seksual. Fakta: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengevaluasi 47 program di Amerika Serikat dan beberapa negara lain. Dalam 15 studi, pendidikan seks dan HIV/AIDS menambah aktivitas seksual dan tingkat kehamilan serta infeksi menular seksual. Namun, 17 studi lain menunjukkan, pendidikan seks dan HIV/AIDS menunda aktivitas seksual, mengurangi jumlah pasangan seksual, juga mengurangi tingkat kejadian infeksi menular seksual dan kehamilan yang tak direncanakan.

3. Mitos: Mengajarkan alat kontrasepsi akan mendorong para pelajar aktif secara seksual dan meningkatkan angka kehamilan pada remaja. Fakta: Para ahli yang telah mempelajari isu ini menyimpulkan, pendidikan tentang seks dan HIV/AIDS yang komprehensif, termasuk program ketersediaan kondom, tidak menambah aktivitas seksual, tetapi justru efektif dalam mengurangi perilaku seksual berisiko tinggi di antara para remaja.

4. Mitos: Kerap terjadi kegagalan alat kontrasepsi sehingga kita lebih baik mengajari para remaja untuk bersikap menghindarinya. Fakta: Kontrasepsi modern sangatlah efektif, asalkan memilih jenis yang benar-benar cocok dan digunakan secara benar. Rata-rata kehamilan pada perempuan yang menggunakan suatu jenis pil sekitar 0,03 persen, sementara yang memakai kondom untuk perempuan sekitar 21 persen, dan yang tanpa KB sekitar 85 persen. Bandingkanlah.

5. Mitos: Alat kontrasepsi tidak menangkal HIV dan infeksi menular seksual lainnya. Fakta: Memang hanya kondom yang memberikan perlindungan yang signifikan terhadap penularan infeksi seksual, termasuk HIV. Itu sebabnya para remaja sebaiknya mendapat pendidikan yang benar mengenai kondom.

6. Mitos: Kondom memiliki angka rata-rata kegagalan yang tinggi. Fakta: The National Institutes of Health (TNIH) menjelaskan, kondom sangat efektif untuk menangkal penularan HIV dan mencegah kehamilan. TNIH juga melaporkan, studi laboratorium memperlihatkan bahwa kondom mampu mencegah penyakit akibat infeksi menular seksual yang lain, seperti gonore, klamidia, dan trichomoniasis.

7. Mitos: Kondom tidak dapat melindungi kita dari HPV (Human papillomavirus). Fakta: Kondom memang tidak dapat menangkal infeksi virus pada bagian tubuh yang tidak tertutup kondom. Namun, TNIH melaporkan, penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan HPV, misalnya kanker serviks. Penyakit jenis ini dapat dicegah dengan penggunaan kondom secara konsisten dan efektif, serta deteksi dini HPV melalui pemeriksaan pap smear.

8 Mitos: Kondom tidak efektif untuk mencegah penularan HIV. Fakta: TNIH mengonfirmasikan bahwa kondom merupakan alat kesehatan masyarakat yang efektif untuk melawan infeksi HIV. Studi lain di Eropa terhadap yang disebut pasangan HIV-serodiscordant (pasangan di mana salah satunya sudah terinfeksi HIV dan yang satu sehat) menunjukkan tidak terjadi penularan pada pasangan yang sehat, di antara 124 pasangan yang menggunakan kondom setiap kali mereka berhubungan seks. Pada pasangan yang tidak secara konsisten menggunakan kondom, sekitar 12 persen terjadi penularan pada pasangan yang sebelumnya tidak terinfeksi.

Minggu, 26 Juni 2011

Bercinta, Cara Menyenangkan Untuk Kurangi Kalori

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Ini Dia Alasan Kenapa Wanita Mau Berhubungan Seks


Wanita mau melakukan hubungan seks ternyata bukan hanya karena cinta dan gairah. Ada banyak alasan lainnya yang membuat wanita rela bercinta dengan pasangannya. Sebuah penelitian mengungkapkan alasan-alasan itu. Apa saja?

Dalam bukunya 'Why Women Have Sex', Cindy Meston dan David Buss membeberkan sekitar 200 alasan mengapa wanita mau berhubungan seks. Penulisan buku tersebut didasarkan pada penelitian terhadap 1.006 wanita.

Dari ribuan responden tersebut, 84 persen mengaku bercinta untuk mendapatkan ketenangan dan merayu pasangan mereka melakukan suatu pekerjaan rumah tangga. Selain alasan tersebut, ada banyak alasan lainnya yang diungkapkan para responden penelitian itu.

Seorang wanita mengaku dia bercinta untuk mendapatkan pengalaman spiritual. Saat berhubungan seks, dia merasa lebih dekat dengan Tuhan.

Sementara responden lainnya mengatakan seks bisa menyembuhkannya dari stres dan sakit kepala. Ada juga yang mau bercinta agar kemampuan seksualnya lebih baik. Seorang wanita lainnya mengaku berhubungan seks agar diberi hadiah oleh pasangannya.

"Saya melakukan hubungan seks untuk mengurangi kebosanan karena itu lebih mudah dibandingkan melawan (kebosanan tersebut-red). Plus seks memberi saya sesuatu untuk dilakukan," ujar seorang responden lainnya. Bagaimana dengan Anda?

68% Pria Tolak Seks karena Pasangannya Kurang Kreatif


Terkadang pasangan Anda menolak untuk melakukan hubungan seks. Sebagai wanita, Anda pun jadi bingung dibuatnya. Apa yang terjadi?

Dalam buku 'He's Just Not Up For It Anymore', sang penulis Bob Berkowitz dan istrinya Susan Yager-Berkowitz mengungkapkan sebab-sebab pria menolak diajak berhubungan intim. Apa yang ditulis keduanya itu didasarkan pada survei yang melibatkan 4 ribu pasangan suami-istri. 4 ribu pasangan ini jarang bercinta dalam kehidupan pernikahannya.

1. 68 persen pria menolak karena pasangannya kurang memiliki jiwa petulangan saat bercinta. Sementara 61 persen pria mengaku sudah tidak lagi menikmati hubungan seks tersebut. Kebosanan itu terjadi karena tidak adanya hal-hal baru yang diciptakan pasangannya. Pria-pria ini hanya menyalahkan pasangannya untuk kebosanan tersebut, tanpa memikirkan kalau mereka sebenarnya juga harus melakukan inovasi.

2. 48 persen pria menolak karena dia berselingkuh. Kebosanan jugalah yang menyebabkan pria-pria ini berselingkuh sehingga tidak mau lagi bercinta dengan pasangannya.

3. 44 persen pria menolak karena sedang marah. Kemarahan ini bisa disebabkan karena beberapa hal, seperti terlalu sering dikritik, dikontrol, direndahkan dan diremehkan pasangannya.

4. 38 persen pria menolak karena pasangannya semakin bertambah berat badannya. Pria yang melakukan hal ini, merasa pasangannya tidak lagi menarik. Sayangnya, mereka tidak berkaca pada diri mereka sendiri, yang mungkin juga semakin menggemuk. Kegemukan itu jugalah yang bisa menyebabkan menurunnya libido.

5. 25 persen pria menolak karena lebih suka menonton film porno. Jika ini terjadi pada pasangan Anda, yang membahayakan adalah, kehidupan seksnya di kehidupan nyata tergantikan oleh fantasinya di dunia maya, melalui gambar atau film porno.

Selain lima alasan di atas, ada juga beberapa alasan lain yang diungkapkan pria peserta survey. Alasan-alasan tersebut di antaranya, ejakulasi dini, sakit, trauma seks masa lalu, depresi dan alkohol atau obat-obatan.

Pria Suka Ciuman Basah, Wanita Suka yang Lama


ebuah penelitian mengemukakan hal menarik mengenai ciuman. Tahukah Anda bahwa pria menyukai ciuman yang basah sedangkan wanita menyukai ciuman yang lebih lama?

"Wanita cenderung menggunakan ciuman untuk membuat ikatan dengan pasangan dan menilai calon pasangan mereka. Sementara pria menggunakan ciuman sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan," ujar Susan Hughes, seorang psikolog dari Albright College di Pennsylvania, mengatakan kepada Life's Little Mysteries.

Seperti yang dikutip dari Times of India, Hughes dan rekannya meneliti preferensi berciuman dan pendapat dari lebih 1000 pria dan wanita dengan kondisi seksual yang prima. Dalam penelitian tersebut ditemukan, baik pria maupun wanita menganggap ciuman sebagai interaksi yang penting dan sangat intim. Pria dan wanita sama-sama menggunakan ciuman untuk mengukur kesesuaian hubungan antara dirinya dengan pasangan mereka.

Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa pria menyukai ciuman yang melibatkan banyak air liur. Menurut Hughes, pria melihat kelembaban dan pertukaran air liur sebagai indeks dari gairah seskual wanita yang mirip dengan kegiatan seks.

Sedangkan wanita tidak beitu menyukai ciuman yang basah, namun memilih ciuman dengan durasi yang lama. Penemuan dari Hugehs ini dipublikasikan pada jurnal Evolutionary Psychology.

Simak berita sebelumnya mengenai fakta-fakta menarik tentang ciuman

Tips Mencium yang Disukai Pasangan (Bagian 2)


Ciuman romantis, memerlukan lebih dari kedekatan biasa juga perlu adanya keintiman atau privasi. Oleh karena itu, Anda perlu tahu cara mencium yang disukai pasangan agar momen mesra tersebut bisa berlangsung lebih lama.

Di artikel sebelumnya, telah dibahas delapan tips tentang cara mencium pasangan. Ada tujuh tips lagi yang bisa membantu Anda dan pasangan mendapatkan romantisme lebih, seperti dikutip msn dari glamour.

1. Jangan Mengunci Bibir Pasangan
Menurut Sheril Kirshenbaum, penulis The Science of Kissing, pria lebih suka bibir yang terbuka saat berciuman. Hormon testosteron yang terdapat pada air liur pria dapat membuat wanita lebih terbuka pada hubungan yang lebih intim. Wanita sangat sensitif dengan hormon ini.

2. Kombinasikan Gaya Mencium
“Mulai dengan ciuman yang lembut dan lambat. Tapi jangan lanjutkan dengan ciuman yang terlalu cepat dan kasar seperti mematuk-matuk. Berciuman harusnya dapat menimbulkan percikan-percikan cinta pada kedua pihak.” jelas Fifi, 24 tahun.

3. Jangan Membenturkan Gigi
“Saat sedang berciuman gigi kami bersentuhan, awalnya saya pikir tidak sengaja. Tapi hal itu terus berlanjut dan saya sadar itu adalah caranya untuk memancing saya. Saya merasa tidak nyaman akan hal itu,” kata Hadi, 27 tahun.

4. Genggam Rambutnya
Penulis The Art of Kissing, William Cane berkata, “Menggenggam dan menarik lembut rambutnya dapat membuat pria bergairah. Mereka akan semakin menikmati ciuman dan merasa lebih baik.”

5. Eksplorasi Bibir Anda
“Saya mengaku suka sekali saat dia menghisap lembut bibir bawah saya. Saat pertama kali mencium wanita, saya mendekatinya dengan lembut kemudian mengeksplorasi ciuman,” ungkap Jefry, 22 tahun.

6. Cium Tiba-tiba
“Saya suka saat pasangan mencuri-curi untuk mencium saya. Saat sedang asik menonton tv, dia membisikkan sesuatu dan mencium saya,” jelas T.J., 34 tahun.

7. Suasana yang Berbeda
“Terkadang kita bosan berciuman di tempat yang sama. Cobalah tempat baru, taman misalnya, untuk menimbulkan kembali perasaan cinta yang mungkin sudah lama hilang saat berciuman,” ucap William Cane.

8. Ciuman Perpisahan
“Suami saya selalu mencium saya sebelum berangkat ke kantor dan sebelum tidur. Jika tidak, tandanya dia sedang tidak ingin diganggu atau marah,” ucap Katie, 33 tahun.

5 Posisi Bercinta yang Membuat Wanita Terlihat Seksi


Ada banyak posisi bercinta yang bisa Anda coba dengan suami. Tapi tidak semua posisi itu bisa menampilkan bagian tubuh terbaik wanita. Malah beberapa wanita menghindari posisi bercinta tertentu. Hal itu karena mereka tak mau kekurangannya, seperti selulit atau perut yang berlemak, dilihat pasangan.

Jika Anda ingin tetap terlihat seksi saat bercinta, inilah lima posisi yang bisa dicoba:

1. Doggy Style
Dilansir dari askdanandjennifer, jika perut adalah bagian tubuh yang Anda tidak suka, doggy style jadi posisi bercinta terbaik untuk menyembunyikan lemak-lemak di area itu. Doggy style juga jadi cara yang tepat untuk menstimulasi g-spot Anda.

Dengan melakukan posisi ini, suami tidak hanya bisa melihat bokong seksi Anda, tapi juga paha dan punggung Anda. Jangan khawatir lagi pada lemak di perut, karena bagian itu tidak terlihat.

2. Cowgirl
Selain doggy style, cowgirl juga termasuk posisi bercinta yang bisa dilakukan jika ingin menyembunyikan lemak di perut. Namun posisi ini membutuhkan kekuatan lebih di paha. Saat berhubungan intim dengan posisi cowgirl, Anda akan menggunakan otot paha untuk menopang tubuh saat berada di atas pasangan dan bergerak ke atas lalu ke bawah.

Anda melakukan posisi bercinta ini dengan setengah berdiri dan menopang tubuh pada paha. Otomatis, dengan posisi seperti itu, otot perut pun akan bergerak sehingga lemak yang tertimbun di sana, tersamarkan.

3. Misionaris
Tentu Anda tidak pernah terpikir kalau posisi bercinta misionaris bisa membuat Anda terlihat seksi. Kenyataannya, posisi ini sangat berguna untuk menyamarkan paha dan bokong Anda. Jika dua bagian tubuh itu yang Anda tidak suka, saat bercinta, cobalah melingkarkan kedua kaki Anda ke pinggang pasangan.

Dengan melakukan hal itu, pasangan hanya akan terfokus pada payudara dan perut Anda. Jika posisi pasangan dan Anda adalah saling bersentuhan perut, si dia benar-benar hanya terfokus pada wajah Anda dan melihat betapa Anda menikmati momen tersebut.

4. Spooning
Spooning termasuk posisi bercinta terbaik untuk menyembunyikan bagian tubuh yang tidak disukai seperti perut atau bagian tubuh depan lainnya. Saat berhubungan seks dengan posisi ini, Anda berbaring membelakangi pasangan dan si dia memeluk Anda dari belakang.

Posisi ini cukup menyenangkan dilakukan karena bukan hanya membuat si dia tidak melihat perut, tapi juga bisa membuat pasangan mudah menstimulasi klitoris Anda. Menurut penelitian, 95% wanita yang mendapat stimulasi klitoris bisa mendapatkan orgasmenya.

5. Berdiri
Bercinta dengan posisi berdiri tidak hanya pas diterapkan saat Anda dan si dia ingin melakukan quickie. Posisi tersebut juga cocok untuk menutupi kekurangan di tubuh Anda.

Posisi ini membuat kita meregangkan tubuh sehingga tubuh tidak berkerut-kerut. Jika Anda memiliki lemak yang menggelambir, bercinta dengan posisi berdiri pun sangat menguntungkan karena akan tertutupi.

Apapun posisi bercinta yang dilakukan, perlu diingat pria sebenarnya tidak terlalu peduli bentuk tubuh pasangannya, seperti yang Anda khawatirkan. "Jangan pikirkan tentang lemak pada perut atau riasan pada wajah Anda," ujar dr. Ruth Westheimer, PhD, seorang terapis psikoseksual dan profesor di Universitas New York, seperti yang dikutip dari webmd.

Tips Atasi Rasa Cemas Saat Bercinta


Gugup atau cemas saat akan bercinta, mungkin jadi salah satu masalah yang menghinggapi kebanyakan wanita. Rasa gugup, cemas atau tidak nyaman bisa disebabkan kurangnya percaya diri karena merasa bentuk tubuhnya kurang bagus, atau takut tidak bisa memuaskan pasangan.

Mungkin masalah ini dianggap tidak terlalu berat. Tapi, dampaknya bisa sangat buruk untuk kehidupan seksual Anda dan pasangan. Bila rasa cemas dan takut kerap muncul saat akan berhubungan intim, mungkin beberapa cara yang dikutip dari Your Tango ini bisa mengembalikan kepercayaan diri Anda.

1. 'Mantra' yang Membuat Percaya Diri
Temukan kata-kata atau 'mantra' yang bisa membuat Anda lebih percaya diri. Kata-kata simpel seperti "Saya seksi" atau "Saya cantik" bisa efektif membangun kepercayaan diri di depan pasangan. Ulangi berkali-kali dan tanamkan dalam pikiran Anda saat rasa minder sudah menyerang. Sangat penting menanamkan hal-hal positif untuk meningkatkan kualitas bercinta Anda.

2. Stop Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain
Suka iri dengan bentuk tubuh para selebriti wanita atau model di majalah yang seksi dan langsing? Sebaiknya hentikan kebiasaan itu sekarang juga. Tidak ada untungnya membandingkan tubuh kita dengan orang lain, apalagi bila itu sampai memengaruhi kehidupan seks Anda dan suami.

Pria mungkin suka melihat wanita dengan payudara besar, perut rata atau kaki yang jenjang. Tapi percayalah, di kehidupan nyata, si dia menyukai tubuh Anda apa adanya.

3. Jadikan Pengalaman Sebagai Pembelajaran
Bila Anda merasa kurang memuaskan pasangan, jangan hanya dipendam sendiri. Mungkin saja, pasangan tidak berpikiran sebaliknya. Untuk memastikan, tanyakan tentang performa seks Anda padanya. Gunakan kata-kata santai agar pembicaraan tidak canggung. Tidak ada salahnya menanyakan satu atau dua kali, dan minta pendapatnya.

Tapi jangan buru-buru kesal jika si dia mengritik Anda. Sebaliknya, jadikan pengalaman ini sebagai pembelajaran untuk lebih baik untuk kehidupan seks Anda. Malah, mungkin si dia punya ide untuk membuat kegiatan bercinta jadi lebih menyenangkan.

4. Rileks
Mungkin kata rileks terdengar klise untuk mengatasi ketidakpercayaan diri dalam bercinta. Tapi rileks, adalah kunci mendapatkan seks luar biasa. Untuk lebih rileks saat akan bercinta, lakukan tips-tip berikut ini.

Kenali 4 Gangguan Seks yang Sering Dialami Wanita


Wanita umumnya memang lebih tertutup tentang seks. Tak jarang seorang wanita tiba-tiba enggan atau tidak bersemangat melakukan hubungan seks dengan pasangan tanpa tahu penyebabnya.

Sebelum hal ini menjadi masalah, coba kenali beberapa gangguan yang menyebabkan terjadinya disfungsi seks seperti yang dikutip dari everydayhealth.

1. Vagina kering
Keringnya vagina seringkali disebabkan oleh kurangnya libido. Hal ini erat hubungannya dengan sedikitnya rangsangan untuk membangkitkan libido. Keadaan vagina kering tersebut seringkali menyebabkan sakit saat terjadi penetrasi.
Akibatnya banyak wanita yang trauma atau takut berhubungan seks karena kondisi ini.

Selain kurangnya llibido, keringnya vagina juga bisa disebabkan oleh proses menopause atau ketika seorang wanita sedang menyusui. Masalah psikologis seperti kecemasan ketika melakukan hubungan seks juga bisa menyebabkan kurangnya produksi cairan vagina. Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya para wanita tidak menyepelekan foreplay atau pemanasan sebelum bercinta. Komunikasikan hal ini dengan pasangan agar bisa sama-sama mencari solusinya.

2. Libido rendah
Rendahnya hormon estrogen bisa menyebabkan rendahnya gairah seksual. Penggunaan obat-obatan tertentu, sakit kepala akut, kecemasan, maupun depresi juga bisa menyebabkan rendahnya libido. Cobalah untuk mencari suasana yang rileks dan santai agar dapat membangun suasana yang hangat dan romantis. Jika hal ini berkaitan dengan penyakit fisik atau konsumsi obat-obatan, sebaiknya konsultasikan segera ke ahli medis.

3. Sulit mencapai orgasme
Kelainan pada saat orgasme, seperti sulit atau lambat mencapai orgasme kerap dialami pria maupun wanita. Lagi-lagi penyebab utamanya biasanya disebabkan oleh faktor psikologis atau penggunaan obat-obat tertentu terutama obat anti depresi.

4. Sakit pada saat bercinta
Rasa sakit yang timbul ada saat bercinta umumnya disebabkan karena vagina yang kurang pelumas atau endometriosis. Dalam kasus-kasus tertentu, sakit pada saat bercinta disebabkan oleh kondisi bawaan tubuh atau berbagai hal lain tergantung kondisi fisik seseorang. Salah satu gejala fisik yang menyebabkan sakit pada saat bercinta secara medis dikenal dengan nama vulvodynia atau vulvar vestibulitis. Hingga kini para ahli masih belum mengetahui secara pasti apa penyebab dari kondisi tersebut.
morzing.com dunia humor dan amazing!