PPC Iklan Blogger Indonesia

Minggu, 26 Juni 2011

Kekurangan 21 Radar Untuk Intai Pesawat Asing

Terkadang kita marah dan kecewa apabila daerah perbatasan Indonesia di lintasi kapal – kapal berbendera Malaysia, singapura, cina dan negara-negara lainnya. Bahkan kita dengan semangat siap mengganyang negara tetangga seperti Malaysia jika kelewat batas melakukan tindakan yang di anggap ‘mengejek’ Indonesia. Mulai dari pengakuan terhadap sejumlah produk kita bahkan wilayah yang sudah jelas-jelas menjadi bagian negara kita. Terkadang tanpa malu di akui sebagai wilayahnya, bahkan mereka bermain-main dengan pesawatnya melintas di perairan indonesia.

Ads

Di tengah kondisi ini ternyata ada satu hal yang memprihatinkan menurut saya, bayangkan negara kita yang begitu luas hanya memiliki 21 unit radar yang dapat memantau sejumlah pesawat- maupun kapal laut yang masuk ke Indonesia. Sebelumnya Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyatakan TNI Angkatan Udara masih kekurangan radar untuk memonitor pesawat-pesawat yang masuk ke wilayah Indonesia. “Saat ini jumlah radar yang telah dimiliki baru mencapai 21 unit, sementara idealnya untuk menjaga wilayah Indonesia mencapai 42 unit,” kata Dirjen Perencanaan Pertahanan (Renhan) Kemhan, Marsekal Muda TNI Bonggas S Silaen, beberapa waktu lalu,seperti yang di beritakan oleh beberapa media.

Menurutnya , untuk wilayah Sumatera dan Kalimantan sudah cukup memadai, sementara untuk wilayah selatan seperti Sulawesi hingga Papua masih kurang untuk persediaan radar.Saat ini, lanjut dia, Kemhan terus menyiapkan pengadaan radar untuk melakukan monitoring wilayah-wilayah Indonesia yang sangat luas .Pada tahun ini, Kemhan akan menyediakan sekitar empat unit radar untuk ditempatkan di empat lokasi, antara lain, Jayapura, Manokwari, dan Tual (Maluku Tenggara),”. Bonggas memaparkan untuk menyediakan satu unit radar membutuhkan biaya yang cukup besar, yakni sekitar US$30 juta. “Untuk empat unit radar ini, disiapkan dana sekitar US$114 juta. Jadi, harga satu unit radar sekitar US$30 juta,” tutur dia.Ditambahkan Bonggas, untuk mengatasi kekurangan radar dalam melakukan pengawasan udara, maka TNI AU bekerjasama dengan penerbangan sipil. “Jatuhnya sebuah pesawat yang ditemukan beberapa waktu lalu merupakan hasil kerja sama dengan penerbangan sipil,” ungkap dia.

Kemajuan teknologi angkatan udara kita sebenarnya menjadi bagian penting untuk menjaga kesatuan NKRI. Bayangkan radar yang terbatas terkadang menyulitkan berbagai pihak, jika menemukan kasus kecelakaan pesawat misalnya. Semoga saja ini menjadi bagian terpenting untuk di pertimbangkan oleh anggota dewan kita yang terhormat, bahwa idealnya kita masih memerlukan sekitar 21 unit radar untuk memonitor pesawat-pesawat yang masuk ke wilayah indonesia. Semoga Terwujud !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

morzing.com dunia humor dan amazing!