PPC Iklan Blogger Indonesia

Kamis, 23 Juni 2011

Kisah Alo Dan Foto Presiden Di Pedalaman Papua

Semenjak kuliah dan aktif di pergerakan mahasiswa kampus, saya sudah berteman dekat dengan beberapa teman dari papua. Pertemanan itu terjalin akrab sampai sekarang. Salah satu kebiasaan teman-teman dari papua ini di saat kumpul-kumpul adalah cerita mop (cerita lucu). Entah darimana istilah mop itu, mungkin mereka terinspirasi dari istilah April Mop. Hebatnya, cerita-cerita mop ini berlangsung non-stop. Pagi sampai pagi lagi memang kalau stamina masih memungkinkan, hehehe. Dalam hal ini, saya salut dengan teman saya, Jeremias, dengan cerita-cerita mopnya. Entah darimana inspirasi dan ide-ide cemerlangnya dalam membuat banyolan, guyonan khas papua. Mau yang politik, agama, cinta, budaya semuanya komplit dalam gaya humorisnya. Dari semua cerita mop yang pernah saya dengar, mungkin kisah Alo dan foto presiden di pedalaman papua yang tidak bisa saya lupakan. Humoris sekaligus penuh kritikan sosial.

Suatu ketika, di saat lagi ramai-ramainya kampanye pemilu legilslatif di daerah, bung Alo dari daerah pemilihan Yapen Waropen mencalonkan diri menjadi anggota legislatif. Supaya keren, dibuatlah baliho besar dengan foto bung Alo dengan senyuman khas, ditambah dengan kata-kata meyakinkan, "Alo, untuk kehidupan yang lebih sejahtera! ". Merasa bahwa kalau hanya mengandalkan baliho saja tidak cukup untuk menjadi populer, maka ia memutuskan untuk berkampanye di daerah-daerah pedalaman. Foto-foto, selebaran, kartu nama dan segala macam atribut kampanye dipersiapkan. Tidak lupa ia menyiapkan foto mantan-mantan presiden dan foto presiden sekarang, SBY. Entah apa maksudnya ia membawa foto-foto presiden itu.
Akhirnya, ia mengumpulkan beberapa anak muda salah satu suku di pedalaman papua dan mencoba berdialog dengan mereka. Salah seorang pemuda dipanggilnya naik ke atas panggung yang sudah disiapkan. Dengan wajah bingung penuh ketidakpastian, pemuda itu mengiyakan saja.

"Adik, ko (kau) nama sapa (siapa)?", tanya Alo.

"Sa (saya) pung (punya) nama Moses," jawab pemuda itu.

"Ok, Moses, sekarang sa mo (mau) tanya ko, kalau ko kenal kitorang (kita) punya presiden atau tidak!" kata Alo dengan semangat.

Sambil mengeluarkan foto Soekarno dari kantong bajunya, ia memperlihatkan kepada Moses.

"Adik Moses, ko kenal bapak ini atau tidak? Coba ko perhatikan baik-baik," tanya Alo sambil mendekatkan foto Soekarno ke wajah Moses.

Sambil menggelengkan kepala, Moses berkata, "Ah, minta maaf bapak, sa tra (tidak) kenal. Ini bapak siapa pung foto ka?"

Dengan wajah terkejut Alo berkata, "Tuhan ampun eeeee, ko tidak kenal Sokarno ka? Ini kitorang punya presiden pertama . Masa ko tidak kenal dia? Ko bikin malu saja!"

Sedikit emosi, Alo kemudian mengeluarkan foto kedua dari kantong bajunya. Kali ini foto mantan presiden Soeharto.

"Kalau ini ko pasti kenal dia," kata-kata Alo makin tegas.

Dengan kepala dijulurkan ke depan agar makin terlihat jelas, tiba-tiba Moses menjawab, "maaf bapak, ini opa siapa punya foto lagi ka?"

"Moses eeee, ko tidak kenal Soeharto lagi ka? Ini presiden paling lama sudah di Indonesia ini", jawab Alo sambil menggelengkan kepalanya.

Mungkin karena tidak bisa menahan emosinya, Alo kemudian mengeluarkan semua foto-foto di kantongnya.

"Pak Habibie, ko kenal dia tidak?’’ tanya Alo.

"Sa tra kenal, jawab Moses

"Kalau ini?" tanya Alo sambil menunjukan foto Megawati

"Maaf bapak, itu siapa punya mama kah?" kali ini Moses menjawab dengan agak santai.

Ketika akan menunjukan foto SBY, tiba-tiba Moses berkata, "Bapa, ko tra usah kasih tunjuk semua foto-foto itu. Ko memang curang, dari tadi ko kasih liat ko punya teman-teman punya foto. Sa memang tra kenal dorang (mereka) semua!"

Kemudian Moses mengambil tasnya dan tangannya merogoh sesuatu. Ternyata adalah beberapa foto. Kemudian ia menunjukan foto-foto itu kepada Alo.

"Bapa, ko kenal Ruben? ko kenal Yapi? ko kenal Mince? ko kenal Andreas?" tanya Moses dengan emosi.

Alo hanya menggelengkan kepalanya.

"Ko tidak kenal to? supaya bapa tahu, itu sa punya teman-teman sekolah, jadi jangan ko sombong bawa ko punya teman-teman punya foto yang saya tidak kenal!" jawab Moses sambil berjalan meninggalkan panggung, sementara Alo hanya berdiri menahan malu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

morzing.com dunia humor dan amazing!