PPC Iklan Blogger Indonesia

Selasa, 03 Mei 2011

MENUJU KHILAFAH ISLAMIYYAH PERJUANGAN IKHWANUL MUSLIMIN

A.    Deskripsi tentang Buku
Buku bersampul merah dengan judul “Menuju Khilafah Islamiyyah, Perjuangan Ikhwanul Muslimin”, adalah hasil karya dari : Dr. Ahmad Yani Anshori dosen Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, editor : Ni’maturrohmah HN, desain cover dan layout isi : Indra Wibi S, pra cetak: Abdul Rokhim dan Saifur Rohman. Buku ini terdiri: v (pengantar buku) + 127 halaman (pembahasan materi) + 2 halaman (daftar pustaka) : 14,5 x 21 cm. ISBN : 978-979-19080-3-0. Buku ini merupakan cetakan I, November 2008, yang dicetak dan diterbitkan oleh Siyasat Press −media bebas ekspresi civitas akademika jurusan Jinayah-Siyasah Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakartayang beralamat di Jl. Marsda Adisutjipto, Yogyakarta, Telp: (0274) 512840, Fax: (0274) 512840, Mobile: 0817 444 132.
Pembahasan materi dalam buku ini dibagi menjadi enam bagian, yaitu: pertama, pendahuluan; kedua, Tokoh Hasan al-Banna; ketiga, Tahapan Menuju Khilafah Islamiyyah; keempat, Pengaruh Ideologi Sayyid Qutb; kelima, al-Ikhwan dan Kemelut di Mesir; keenam, Penutup.

B.    Poin-poin dari Buku

   I.       Pendahuluan
Pada tahun 1924 M, merupakan tahun terhapusnya institusi Khilafah Islamiyyah yang berakibat ummat Islam sedunia kehilangan identitas religio-politik dan geo-politiknya. Kemudian negeri-negeri Muslim berganti dengan model Nation-State dalam berbangsa dan bernegara. Keadaan seperti ini memunculkan gerakan fundamentalisme Islam era modern yang menyerukan agar ummat Islam kembali kepada Qur’an dan Sunnah. Diantaranya tokoh-tokohnya adalah Hanbal, Taimiyyah, Ridla dan Hasan Banna (tokoh yang paling sukses dan pertama kali melakukan institusionalisasi dan ideologisasi pemikiran fundamentalisme Islam di era modern pada tahun 1924 M, sekaligus pendiri dan mursyid ‘am Ikhwanul Muslimin yang lahir di Ismailliyyah, Mesir pada tahun 1928). Ikhwanul Muslimin ini mendapat tentangan keras dari pemerintah Mesir masa kepemerintahan Nasser.

  II.      Tokoh Hasan al-Banna
Banna lahir di al-Buhairah, Distrik Mahmudiyyah, Mesir pada tanggal 17 Oktober 1906 M/ 1323 H. ayahnya bernama Abd ar-Rahman Banna, beliau ahli dalam ilmu hadits, aqidah dan fiqh. Banna kecil membiasakan diri dengan pola hidup zuhud, rajin bertahajjud, berpuasa Senin-Kamis, dan lain-lain. Banna remaja sudah mulai aktif belajar organisasi pengkaderan Islam. Dalam umur 16 tahun, ketika ia melanjutkan studi di Dar al-Ulum Kairo, ia berkenalan dengan Rasyid Ridla, dan mulai belajar Tafsir al-Mannarnya Ridla. Banna mendapat gelar kesarjanaan dengan predikat terbaik.
Setelah kelulusan di dalam studinya itu, Banna oleh pemerintah Mesir ditugaskan sebagai Guru Madrasah di Propinsi Ismailliyyah. Di propinsi ini, Banna mendirikan “Ikhwanul Muslimin”, sebagai gerakan anti koloni Inggris di Suez dan ingin menegakkan kembali kejayaan al-Khilafah al-Islamiyyah.

III.    Tahapan Menuju Khilafah Islamiyyah
Strategi Banna dalam mencapai terbentuknya Khilafah Islamiyyah adalah dengan memberikan komando dakwah bagi gerakan Ikhwanul Muslimin. Komando dakwah terdiri dari empat tahapan, yaitu: tahap pertama, al-Da’wah al-‘Ammah (mendidik ummat); tahapan kedua, al-Da’wah al-Khashssah (menyampaikan misi dakwah organisasi kepada pemerintah); tahap ketiga, Iqamat ad-Daulah (pendirian Negara Islam); tahap keempat, Iqamah al-Khilafah al-Islamiyyah al-‘Ammah (perserikatan ummat Islam sedunia dengan Imam/ khalifah sebagai penengah/ simbol pemersatu).
v Pembentukan agen dinas rahasia
Di Kairo, Banna mendirikan sebuah kantor pusat (Dar al-Ikhwan). Setiap hari, Banna mengelilingi perkampungan, menjelajahi kota-kota Mesir lalu membuka cabang-cabang pada setiap tempat yang dikunjunginya. Pada tahun 1940 M, Ikhwan atas intruksi Banna membentuk agen dinas rahasia (Tanzim as-Sirri) atau disebut juga korp pasukan khusus (Tanzim al-Khas)

yang peran utamanya adalah memerangi kaum sekuler dan mengalahkan kekuasaan Barat.
v Ekspor ideologi
Kaitannya dengan komunitas politik, Ikhwanul Muslimin yang didirikan oleh Hasan Banna di Mesir tahun 1928 dan Jemaat-i Islami yang didirikan oleh Abul Ala al-Maududi di Pakistan tahun 1941, sangat berperan penting dalam pensahihan ideologi sebagai identitas politik kenegaraan.
v Ke Syiria; Yordania; Sudan dan Tunisia
Organisasi Ikhwanul Muslimin di Mesir yang didirikan Hasan al-Banna pada tahun 1928 M mengilhami lahirnya organisasi yang sama di luar Mesir, seperti: pendirian Ikhwanul Muslimin oleh Musthafa al-Siba’i di Syiria pada tahun 1948 M. Kemudian juga pendirian Ikhwanul Muslimin oleh Syaikh Abdul Lathif Abu Qurah di Yordania pada tahun 1945 M. di Sudan juga didirikan Ikhwanul Muslimin atas prakarsa para mahasiswa Sudan dengan dukungan Ikhwanul Muslimin Mesir. Begitu juga di Tunisia pada tahun 1979 M atas pengilhaman dari gerakan Ikhwanul Muslimin Rasyid al-Ghannusyi, mendirikan gerakan Islam yang bernama al-Jama’ah al-Islamiyyah.

IV.    Pengaruh Ideologi Sayyid Qutb
Meski Sayyid Qutb berada dalam penjara untuk rentang waktu yang cukup lama, sejak tahun 1954-1965, namun pemikirannya menyebar baik di dalam penjara itu sendiri maupun ke luar penjara. Beberapa generasi baru Ikhwanul Muslimin sangat menaruh perhatian besar terhadap pemikiran Qutb dan juga terhadap Maududi sebagai pemimpin Jemaat-i Islami Pakistan. Qutb adalah seorang ideolog kedua bagi ikhwan setelah Banna, sedangkan Maududi merupakan tokoh yang sangat berpengaruh dalam kehidupan penjara Qutb.
Generasi baru Ikhwan mendiaspora dengan mengambil jalan lebih militan. Mereka menjadikan karya-karya Qutb dan Maududi, di samping tentu saja karyanya Banna, sebagai bahan kajian, diskusi dan pengajian dalam setiap pertemuan mereka di berbagai kesempatan.

  V.      al-Ikhwan dan Kemelut di Mesir
Sejak awal, Ikhwanul Muslimin di bawah kepemimpinan Banna menjadi lirikan, baik oleh para militer maupun oleh politisi Mesir. Tahun 1940-an, Ikhwan membenntuk pasukan khusus (Tanzim al-Khas). Kemudian pada tahun 1947/ 1948 M, bersama para militer Mesir, Tanzim al-Khas berangkat ke Palestina untuk berjihad melawan penduduk Israel di Palestina. Namun suatu ketika, karena Tanzim al-Khas melakukan tindakan brutal terhadap pemerintah Mesir, maka Banna pun, sebagai pemimpin Ikhwanul Muslimin akhirnya dibunuh oleh Haras al-Wizarat, pengawal perdana menteri yang baru, yaitu Ibrahim Abdul Hadi sebagai pengganti Mahmud Fahmi Nuqrasyi.
 Sisa-sisa dari Ikhwan berusaha untuk membunuh Nasser, namun tidak berhasil. Karena tindakan tersebut dirasa mengancam keselamatan Nasser, maka rezim Nasser menyatakan mengekskusi mati bagi sisa-sisa Ikhwan yang terlibat.
Nasser meninggal pada bulan September 1970 M, kemudian kepemerintahannya digantikan secara resmi oleh Anwar Sadat pada tanggal 15 oktober 1970. Presiden Sadat sangat mendukung gerakan-gerakan mahasiswa Islam Ikhwanul Muslimin di Mesir. Meski demikian, dari golongan keras Qutbisme Mesir tetap menyatakan perang terhadap pemerintahan Mesir, yang sampai akhirnya golongan ini melakukan pembunuhan terhadap Sadat.
Pasca pembunuhan Sadat ini, pemimpin roda kepemerintahan Mesir digantikan oleh Mubarak. Walaupun untuk sementara aktivitas gerakan-gerakan Islam garis keras Qutbisme ini reda, namun akhirnya gerakan ini kembali menyatakan perang terhadap pemerintah Mubarak, karena mereka menganggap pemerintah Mesir adalah kafir dan harus diperangi.

C.    Komentar terhadap buku
Buku ini sebetulnya isinya bagus, tetapi sekilas dilihat dari sampulnya kurang memberikan daya tarik terhadap pembaca, walaupun judulnya cukup mengesankan. Karena biasanya pembaca mulai tertarik terhadap buku dimuali dari ketertarikannya dengan sampul dan judul buku. Kemudian penulisan deskripsi buku, tentang jumlah halaman sebenarnya ada 129 halaman, bukan 127 halaman.
Isi dari buku ini cukup memberikan aspirasi yang cukup besar, terlihat dari tindakan Ikhwanul Muslimin untuk memperjuangkan sesuatu. Misalnya perjuangan yang sungguh luar biasa para tokoh Islam yang menghendaki ideologi Islam sebagai dasar Negara.
Seharusnya pada halaman terakhir di paparkan biografi penulis, baik mengenai riwayat hidup dari penulis, maupun tentang riwayat pendidikan yang telah ditempuh, sehingga menimbulkan motivasi pembaca untuk lebih baik seperti penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

morzing.com dunia humor dan amazing!