“Pertama-tama duduk berdua, lalu sang pria memberanikan diri mencium pipi si wanita. Karena tak ada penolakan dari si wanita ciumanpun berlanjut ke bibir yang terus di balas oleh si wanita, selanjutnya raba-raba dan akhirnya bla bla bla…”
Ads
Demikian antara lain cuplikan video yang beredar luas melalui Youtube (sekarang sudah di delete). Tak main-main pemeran video yang tidak sepantasnya ini adalah dua pelajar SMA Kanjeng Sepuh, kecamatan Sedayu, Gresik. Sekolah yang terkenal ketat akan pendidikan agamanya tersebut kecolongan dengan adanya peristiwa tersebut. Tak hanya kota Gresik bahkan dunia pendidikanpun gempar oleh beredarnya video dua sejoli yang sedang di mabuk asmara tersebut. Pasalnya mereka melakukan adegan-adegan yang tidak sepantasnyadilakukan di lingkungan sekolah dan parahnya mereka dalam keadaan berseragam sekolah, ditambah lagi pelajar wanita berkerudung/berjilbab.
Kerudung adalah hal yang sakral bagi seorang wanita. Wanita berkerudung diharuskan berhati-hati dalam segala tindak-tanduknya, apalagi mereka di tempat umum, tempat di mana etika-etika sebagai wanita berkerudung harus benar-benar dijaga. Kerudung bukan semata-mata sebagai hiasan melainkan kehormatan bagi si pemakainya. Ia harus menjaganya dengan baik jangan sampai kerudungnya dilecehkan.
Namun pada kasus di atas adalah sebaliknya. Dalam video yang berdurasi 11menit 27detik itu, si wanita membiarkan alias membebaskan sang pria melecehkan kerudungnya, padahal ia tau pasti bahwa pria tersebut bukanlah muhrimnya (*), mungkin karena rasa cinta atau sukanya terhadap sang pria, maka si wanita tak mampu mempertahankan diri dari serangan nafsu kekasihnya. Di sinilah kekuatan seorang wanita berkerudung diuji imannya.
Untuk saya pribadi adegan-adegan seperti dalam video yang menurut berita direkam pada 17 mei lalu itu bukanlah hal tabu. Selama saya di sini pemandangan-pemandangan semacam itu bisa kita nikmati setiap hari di tempat-tempat umum seperti halte bus, kereta bawah tanah (MTR), mall, dsb. Orang berpelukan atau berciuman tanpa rasa malu atau sungkan bahkan sering pula saya jumpai pelajar-pelajar yang setara SMP melakukan hal yang sama layaknya orang di mabuk asmara seperti dunia hanya milik berdua yang lain ngontrak saja, mungkin itu yang ada di benak para lovers.
Dengan adanya berita semacam ini kita bisa mengambil hikamahnya jangan sampai anak-anak kita atau adik kita terjerumus dalam pergaulan yang salah. Mengapa? Karena dampak yang diterima oleh sang pelaku yang ada dalam video tersebut sangat besar. Selain diri dan orang tua mendapat malu juga surat peringatan dari sekolah, merekapun akan dikucilkan karena berani melakukan adegan semacam itu di lingkungan sekolah.
Untuk mengantisipasi agar kejadian seperti di atas tidak terulang pada anak atau adik kita yang berusia remaja atau istilah gaulnya ABG terutama untuk perempuan, maka ada beberapa hal yang dapat kita lakukan:
1. Senantiasa memberi perhatian kepada mereka, sesibuk apapun kita harus bisa meluangkan waktu untuk mereka. Jadi sedikit saja perubahan pada mereka kita akan segera mengetahuinya.
2. Saat mereka membaca atau melihat berita semacam di atas, berikan penjelasan tentang dampak yang akan mereka peroleh bila itu sampai terjadi pada diri mereka, supaya mereka bisa lebih berhati-hati dalam bergaul.
3. Atur waktu antara jam sekolah, belajar kelompok, les, atau kegiatan di luar yang lain. Hal ini bertujuan agar mereka tidak terlalu lama di luar yang mungkin akan mendapat pergaulan yang tidak semestinya dan berdampak negatif.
4. Berikan pengertian kepada mereka bahwa di era modern seperti sekarang ini hampir semua orang memiliki handphone yang sedikit saja kita lengah dan tergoda nafsu bisa saja kita akan menjadi bahan pemberitaan berikutnya. Diharap pengertian ini mampu meningkatkan kewaspadaan mereka dan bergaul sewajarnya saja.
Semoga uraian ini mampu menambah wawasan dalam mengantisipasi anak usia remaja dari pergaulan bebas yang tidak sesuai dengan adat dan budaya ketimuran kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar